chapter 8 : menyesal

423 26 1
                                    

Kini Dikta dan Mita yang sedang berada disalah satu tempat untuk mencari kado.sebenarnya Dikta sendirilah yang mau menemani Mita untuk mencari kado untuk adiknya yang sebentar lagi akan berulang tahun.

"Dikta,bagusan bonekanya warna apa?biru atau pink?" Tanya Mita sambil menunjukan kedua bonekanya yang berada ditangannya.

Dikta sempat berfikir kemudian menjawab pertanyaan Mita."kayaknya lebih bagus warna pink deh." Saran Dikta.

Mita mengangguk setuju."ok deh."

Selesai membayar boneka tersebut.mereka berdua keluar dari toko kado itu kemudian Mita bergelayut manja ditangan Dikta."aku laper."

Dikta menoleh sambil tersenyum."yaudah yuk kita makan."

Sesampainya disalah satu Restoran yang terdapat dimall tersebut.

"Hmmm...Dik." panggil Mita.

"Iya?"

"Kamu udah punya pacar?"

Lagi-lagi Dikta dibuat diam seribu bahasa."udah punya apa belum?" Tanya ulang Mita.

Dikta menghela nafas panjang."udah."

Terlihat sekali dari raut wajah Mita yang terlihat kecewa."serius?kamu lagi gak bohong kan?"

Dikta menggeleng cepat."enggak,kenapa emangnya?"

"Kamu beneran cinta sama dia?" Selidik Mita.

"Kenapa nanya kayak gitu?udah tanya yang lain aja."

"Jawab dulu pertanyaan aku!"

"Apa lagi,Mita?"

"Kamu beneran suka sama dia?" Tanya ulang Mita.

Dikta mengangguk pelan."iya." Sambil mengedarkan pandangannya.

"Kayaknya kamu lagi bohong sama aku."

"Enggak,aku gak bohong."

"Permisi makanan dan minumannya.selamat menikmati." Ucap pelayan tersebut dengan ramah.

"Makasih,mba."

Dikta jadi teringat dengan janjinya yang katanya mau pulang bareng.Dikta merasa bersalah sama Kala---yang ia pikirkan sekarang Kala pulang naik kendaraan apa?ah---Dikta merutuki kebodohannya sendiri yang lebih mementingkan Mita dari pada Kala yang jelas-jelas pacarnya itu.

Dikta melihat kearah ponselnya,sempat kaget ternyata banyak panggilan dan sebuah pesan yang Dikta belum baca.dari tadi Kala berusaha menghubunginya sebanyak 30 kali dan sebuah pesan sebanyak 15 kali.

Dikta membaca semua pesan yang Kala kirim padanya.

Kala :
Dikta.

Kala :
Kamu dimana?

Kala :
Aku udah didepan sekolah.

Kala :
Aku tunggu di Halte depan sekolah aja ya :')

Kala :
Dikta disini hujan,aku takut sama petir.

Kala :
Dik?jawab dong.

Kala :
Kamu lagi sibuk ya?

Kala :
Kamu lupa ya kalau kita mau pulang bareng?

Kala :
Dikta kamu gpp kan?

Kala :
Yaudah kayaknya kamu lupa sama janji kamu sendiri atau mungkin kamu sedang sibuk sampai lupa mengabariku.yaudah aku pulang duluan ya...

Langit & Bintang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang