"Mata lo kayak panda,kayak kurang tidur gitu." Selidik Riri.
Kala menutup matanya dengan bantuan kedua tangannya ketika mendengar ucapan Riri.ada benarnya juga sih,mata Kala terlihat seperti orang yang kurang tidur.
"Ah---masa sih,gue gak papa,kok." Dustanya.
"Alah lo masih bohong aja.emangnya lo abis ngapain,sih?" Kepo Riri.
"Kepo,lo!"
"Tinggal kasih tahu doang susah banget,sih." Gerutu Riri.
"Setelah belajar,gue lanjut nonton drakor,hehehe." Diakhir ucapannya Kala tertawa tanpa merasa bersalah.
Riri mendengus sebal melihat tingkah laku temannya itu."kebiasaan banget,nanti kalau ditanya Dikta,gimana?nanti kalau dia tanya-tanya ke gue,gimana?gue harus jawab apa?" Ucap Riri dengan panik.
Kala terkekeh."kalau masalah itu biar gue aja yang bilang ke Dikta."
Riri bernafas lega."syukurlah,eh iya nanti jadi kan kerkel setelah sepulang sekolah?"
"Jadi kok,dirumah Intan,kan?"
"Iya,nanti lo bareng sama gue aja naik motor,tenang aja kalau sama gue lo gak perlu bayar,alias gratis."
"Yaudah sebagai gantinya,gimana kalau gue traktir lo makan dikantin?mau,gak?"
Riri mengerjabkan matanya."elo lagi gak bohong,kan?"
"Bohong itu dosa,jadi gak mungkin gue bohong sama teman gue yang selalu ada setiap saat buat gue."
"Gue boleh peluk lo,gak?gue terharu sama omongan lo." Kala mengangguk."boleh dong,eh iya mumpung 5 menit lagi bel istirahat bunyi,mendingan kita kekantin aja,yuk." Ajak Kala.
"Boleh juga,yuk!"
******
Mereka berdua berjalan melewati lorong koridor yang mungkin bisa dibilang agak sedikit ramai,mungkin sebentar lagi jam istirahat akan segera tiba.
Kala dan Riri sedang asik bercanda sambil berjalan,sampai-sampai mereka berdua tidak menyadari kalau diantara mereka ada yang menabrak tubuh seseorang.
Bruk...
"Aduh---sakit tahu." Keluh Kala sambil mengusap-usap kepalanya.
"Sorry-sorry gue gak sengaja.ada yang sakit gak?" Tanya laki-laki tersebut.
Saat Kala mendongakkan kepalanya,ternyata orang yang menabrak dirinya itu adalah...
Dikta !
"Kamu?!"
"Kok kamu ada disini?" Tanya Dikta.
"Aku mau kekantin,kamu sendiri mau kemana?"
"Aku mau keruang musik,mau balikin Gitar." Sambil memperlihatkan Gitar ditangan kirinya.
Kala mengangguk paham."oh yaudah,kamu gak kekantin?"
"Enggak."
"Gak lapar?"
Dikta mengedikan bahu acuh."aku lagi gak pengen."
"Nanti pulang sekolah aku gak bareng kamu,ya."
"Kenapa?"
"Soalnya gue sama Kala mau kerkel dirumah Intan,kalau gak nanti pulangnya aja lo jemput Kala dirumah Intan,biar Kala aja yang share location ke lo." Kini bukan Kala yang berbicara,melainkan Riri.
"Oh---tapi aku gak tahu bisa atau gak jemput kamu soalnya aku mau latihan band juga.tapi nanti aku usahain,ya."
Kala menggeleng cepat."kalau begitu enggak usah,nanti yang ada bikin kamu repot aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Bintang [END]
Teen Fiction"Kita yang berbeda." untuk yang pertama kalinya, dia menyukai perempuan yang bisa membuat hatinya terpikat. dia bukan seperti perempuan pada umumnya, dia hanyalah dia yang hanya bisa menjadi dirinya sendiri, dan untuk yang pertama kalinya seorang an...