WTML (1)

10.7K 594 35
                                    

Cerita pertama semoga suka ^^

Happy reading

.
.
.
.
.

Suara langkah kaki menggema disepanjang koridor rumah sakit yang sepi, langkahnya terdengar gontai, sesekali sang pemilik empu membungkuk sembari memegangi perutnya yang terasa sakit, tak ada satu orang pun yang menemaninya, hanya keheningan, mengigat waktu yang masih menunjukkan pukul 03:14  pagi dimana semua orang masih terlelap dalam mimpinya, tapi mengapa pemuda ini masih terjaga? Bukankah ia termasuk kedalam golongan pasien? Terlihat dari pakaian yang dikenakan pemuda ini bukankah itu baju khas rumah sakit?
Dengan kepala yang terlilit perban , wajah yang terhias lebam sana sini dan oh, jangan lupakan punggung tangannya yang masih meneteskan darah segar, apakah ia adalah pasien yang kabur?

"Yakk, berhenti disana!!"
Pemuda itu tersentak menoleh ke sumber suara, dan dalam hitungan detik ia berlari sekuat tenaga tanpa memperdulikan keadaannya yang tidak bisa dibilang baik itu,

"Kubilang berhenti disana!"
Lagi, suara teriakan terdengar menyerukan agar pemuda itu berhenti berlari, akan tetapi sang pemuda tak menghiraukannya dan malah mempercepat laju larinya, tak lama kemudian pemuda itu terlihat kelelahan, nafasnya tak beraturan serta rasa pening yang kini mulai menghinggapi kepalanya, ditambah sakit diperutnya tak kunjung membaik, laju larinya pun mulai memelan dengan perlahan dan

Brukk!

"Yak, Jungkook! "

Pemuda itu tak sadarkan diri tepat saat seseorang yang mengejarnya berada tepat dibelakang tubuhnya , dengan sigap orang itu menahan tubuhnya agar tak terjatuh membentur lantai.

"Aish sudah kubilang kan untuk berhenti, awas saja kau kalau bangun nanti akan ku borgol dikamar selama sebulan, dasar kelinci merepotkan" gerutunya sambil menggendong pemuda tersebut kembali ke ruang rawatnya.

.
.
.
.
.
.
 

  Silau sinar mentari pagi menyorot seisi ruangan yang didominasi warna putih dengan bau obat"an yang  menyengat, tetapi dua pemuda yang berada didalamnya masih asik bergelung bersama mimpinya dengan posisi satu pemuda yang terbaring nyenyak dengan infus yang melekat ditangan kanannya, sedangkan pemuda lainnya yang tertidur dengan memegang tangan pemuda tersebut yang terbebas dari infus.

Cklek
Suara hendle pintu terdengar bersamaan dengan masuknya seorang pemuda dengan kulit pucatnya menghampiri kedua pemuda yang sedang asik dengan dunianya

"Jimin bangunlah" suara pemuda pucat itu terdengar dengan tangan yang menepuk pelan bahu pemuda didepannya, berharap sang pemuda terbangun dari mimpinya.

"Eung, oh yoongi hyung?" Sahutnya dengan mata yang dikucek pelan berharap kantuknya segera sirna.

"Hem, kenapa tidur disini bukannya ada sofa disana?" ucapnya sembari menunjuk sebuah sofa berukuran cukup besar di pojok ruangan itu,

"Bagaimana aku bisa tidur nyenyak disana, sedangkan kelinci jelek ini berniat kabur semalam hyung, aku bahkan baru terlelap satu jam yang lalu" adu jimin

"Dia berulah lagi? Aish, sampai kapan bocah ini mau menuruti kata-kataku! " ucapnya kesal

"Sudahlah hyung, kau tau kan dia paling benci dengan rumah sakit bukankah itu wajar klo dia ingin keluar hyung?"

"Tapi tidak dengan keadaan seperti ini jim, bagaimana klo terjadi sesuatu dengannya?"

"Apa kelinci itu peduli dengan kesehatannya sendiri?, yang ia fikirkan cuma taehyung si brengsek itu, aish kenapa dia tidak jadi adikku saja sih! Menyebalkan!" Kesalnya

"Apa ia baik-baik saja?"

"Kata dokter lebam diperutnya menyebabkan infeksi dan terjadi pembengkakan pada ulu hatinya dokter sudah memberinya obat, ia akan baik-baik saja hyung,"

"Baiklah jim , terima kasih sudah menjaganya " ucap yoongi sembari mengusap kepala pemuda kelinci didepannya

"Eiy hyung, kenapa kau berterima kasih padaku? Dia juga adikku tanpa diminta pun aku dengan senang hati menjaganya"

"Sebaiknya kau pulanglah dulu jim, bersihkan dirimu dan istirahat dirumah biar aku yang akan menjaganya"

"Baiklah hyung kau benar, kurasa aku perlu mandi, nanti aku akan kembali kesini hyung, dan jangan lupa hyung nanti setelah ia bangun oleskan salep yang ada didalam laci pada perutnya" ucap jimin seraya memakai jaket hitam miliknya yang semula bertengger di sofa,

"Baiklah"

"Aku pulang hyung" ucapnya sembari melambaikan tangan ke arah yoongi

"Em,Hati-hati jimin"

Sepeninggal jimin yoongi duduk dikursi yang sebelumnya diisi oleh jimin, tangannya menggenggam tangan pemuda didepanya

"Hei bocah kelinci bangunlah, sudah pagi apa kau mau tidur terus seperti itu?"

Tak ada jawaban , sepertinya pemuda kelinci itu tak terganggu oleh kehadiran yoongi didepannya, yoongi memusatkan atensinya pada wajah menggemaskan sang kelinci, tak lama kemudian ia tersenyum miris memegang sudut bibir sang pemuda yang terlihat sedikit keunguan, sang pemuda kelinci terlelap dengan bibir yang sedikit terbuka, nasal cannula yang bertengger manis di hidung bangirnya, serta lebam yang menghiasi wajah pucatnya, meskipun begitu tak mengurangi kadar ketampanan pemuda tersebut.

"Apakah sakit?"  Tanyanya yang tentu saja tak ada jawaban sama sekali dari pemuda tersebut,

"Maafkan aku tak bisa menjagamu" sesalnya sembari menundukan kepala diatas genggaman tangannya

"Kau tak perlu meminta maaf hyung, ini memang salahku"
Suara lirih itu membuat yoongi mendongakkan kepalanya, matanya langsung beradu tatap dengan pemuda kelinci yang sedari tadi ia tunggu kesadarannya itu menyunggingkan senyum dibibir pucatnya

"Oh, kau sudah bangun? Apa ada yang sakit? Mau hyung panggilkan dokter? Apa kau mau minum?" Rentetan pertanyaan keluar dari mulut sang pemuda berkulit pucat itu

"Kau cerewet sekali hyung seperti perempuan saja" ejeknya kepada pemuda pucat itu

"Yak bocah! aku begini karna khawatir padamu, dan kau malah mengataiku sebagai perempuan?," kesalnya

"Kau berlebihan hyung aku baik-baik saja"

"Apa ini bisa dibilang baik-baik saja? Kepala bocor, wajah babak belur, perut lebam, dan apa otakmu juga ikut tergeser?"

"Yak hyung kau menyumpahiku?" Rungutnya

"Aku tidak menyumpahimu bocah"

"Sudahlah, aku kesal padamu aku ingin pulang" ucapnya sembari mencabut nasal cannula yang membuatnya tak nyaman, tangannya hendak mencabut infus yang tertancap ditangannya tapi gagal karna yoongi dengan sigap menahan lengannya

"Yak! kau mau mati?"

"Apa boleh?"

"Yak Jeon Jungkook!!"

.
.
.
.
.
.
TBC

°♡02-04-2019♡°

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang