WTML (10)

4.1K 360 137
                                    

Happy Reading

.
.
.
.
.
.

Bau obat-obatan memenuhi indra penciuman Jungkook, saat ia menginjakkan kakinya di sebuah rumah sakit, hari ini merupakan hari minggu , Jungkook memutuskan untuk mengentahui tentang kebenaran tentang kondisi tubuhnya, dengan perlahan ia menuju pada ruangan sepesialis penyakit dalam,

"Em Noona, aku ingin memeriksakan tubuhku, bisakah Noona memberi tahuku cara untuk mendaftar?" Jungkook bertanya pada salah satu perawat bagian administrasi pada spesialis itu, Jungkook memang tidak mengetahui apapun tentang cara pendaftarannya,

"Ah, silakan isi biodata ini beserta pembayarannya, nanti kau akan mendapatkan nomor antriannya" Jelas perawat itu

Jungkook pun dengan segera mengisi kertas yang perawat itu berikan dan melunasi pembayarannya

"Terima kasih Noona" Ucap Jungkook tersenyum, saat ia mendapatkan nomor antriannya, dengan segera ia menduduki kursi yang disediakan,

"88, angka yang menarik" ujarnya menatap nomor antriannya,

***

Taehyung menerima operan bola dari teman se-Teamnya, ia pun dengan gesit menghindari lawannya dan memasukan bola orange itu masuk ke dalam ring,

Sorak ramai penonton mengiringi pertandingan akhir tersebut, Team Taehyung memenangkannya, Taemnya unggul dua point dari Team lawan,

"Kau hebat Tae, tidak salah kami memilihmu sebagai kapten" ujar salah seorang Taemnya

"Itu benar, tanpa Taehyung kita tidak mungkin bisa memenangkanya," ujar Hoseok sembari merangkul pundak Taehyung,

"Berhentilah, aku juga tidak akan bisa menang tanpa kalian" ucap Taehyung tersenyum kotak,

Tanpa mereka sadari, salah satu diantara mereka mengepalkan tangannya, menatap tidak suka rekannya memuji kehebatan Taehyung,

***

Jimin memencet bel rumah besar Jungkook, dengan sebelah tangannya yang membawa paper bag, ia ingin memberi kejutan kepada kelinci itu,

Pintu rumah itu terbuka, menampilkan sesok paruh baya yang Jimin kenal sebagai maid rumah itu,

"Siang Ahjuma, Jungkookie ada dirumah kan?" Tanya Jimin

"Tuan muda Jungkook tidak berada dirumah, ia pergi dari pagi dan belum pulang sampai sekarang," jelas maid itu,

"Apa jungkook bilang ia akan pergi kemana Ahjuma?"

" Tuan muda tidak memberi tahu saya, tuan" ujarnya

"Yasudah Ahjuma, aku akan kesini lagi nanti malam, jadi katakan padanya kalau aku datang, aku pulang dulu Ahjuma"

"Baiklah Tuan muda, hati-hati dijalan"

Jimin meninggalkan rumah tersebut dan langsung menghubungi Yoongi,

"Hyung, kau tau Jungkook ada dimana?" Tanya Jimin saat telfonnya telah tersambung,

"Tidak, ada hal penting yang harus hyung urus, jadi Jungkookie dijaga oleh rekan hyung, ada apa?"

"Jungkookie tidak ada dirumah hyung"

"Mungkin dia jalan-jalan"

"Hyung!!"

"Apa?"

"Kau tidak khawatir?"

"Ada rekan hyung yang menjaganya"

"Tapi aku khawatir hyung"

"Aku sibuk"

Pip
Jimin mengusap wajahnya kasar kala Yoongi mematikan panggilanya secara sepihak, dengan fasih ia mengumpati Yoongi dalam hatinya,

***

Jungkook melangkahkan kakinya keluar dari area rumah sakit, ia telah selesai melakukan bermacam tes pada tubuhnya, hasilnya akan ia ambil dua minggu yang akan datang,

"Berjalan-jalan ditaman sepertinya menyenangkan" gumamnya, dengan perlahan ia melangkahkan kakinya menuju sebuah taman kota,

Pandangannya tak sengaja mengarah pada dua orang anak kembar yang sedang berlarian, mereka saling menjaga saat salah satunya terluka, dengan sigap anak yang lainnya menenangkan saudaranya yang menangis dan menggendongnya,

"Setidaknya aku pernah merasakannya bersama hyung" Jungkook tersenyum saat melihat kedua bocah kembar itu kembali tertawa melupakan rasa sakit dikaki salah satunya,

"Jungkook!"
Panggilan itu mengalihkan atensi Jungkook, ia melihat Jimin yang berlari ke arahnya,

Grepp!
Jungkook sempat terhuyung ke belakang saat Jimin menerjang tubuhnya,

"A-ada apa hyung?" Jungkook kaget saat Jimin memeluk erat tubuhnya,

"Yak!, kau tak tau bagaimana khawatirnya aku saat kau tidak ada dirumah?" Ujar Jimin mempererat pelukannya

"Hei, aku cuma berjalan-jalan saja hyung, kau tidak perlu khawatir, lagian kan ada ponsel, kau lupa?" Ucap Jungkook sembari menepuk-nepuk punggung Jimin

Jimin sontak melepas pelukannya, kenapa ia bisa lupa tentang hal itu?
"Y-yak, a-aku kan khawatir, mana ingat aku tentang ponsel" jawab Jimin malu, ia bergegas meninggalkan Jungkook yang meledakan tawanya, melihat kelakuan menggemaskan Jimin,

"Yak hyung, tunggu aku" Teriak Jungkook sembari berlari kecil mengejar Jimin,

.
.
.
.
.
.
.TBC

Ada yang nungguin? 😅

Minta dukungan Vote dan Komennya yaa ❤❤🙏

See you!

°♡17-04-2019♡°

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang