Happy reading.
.
.
.
.Jungkook menopang dagunya bosan kini ia sendirian Jimin sudah pulang beberapa jam yang lalu sedangkan Yoongi pria itu tengah keluar untuk menerima panggilan telephone dari rekannya dikantor
"Aish Yoongi hyung lama sekali bisa-bisa aku mati kebosanan disini," Rungutnya
"Apa aku kabur saja?" Tannyanya pada dirinya sendiri
"Emm itu ide yang bagus, kau pintar Jungkook!" Lanjutnya
Jungkook mulai mencabut infus ditangannya darah mulai menetes dari luka bekas infus yang ia cabut tapi ia tak perduli, jungkook lantas mengambil hoodie putih serta sepatunya yang berada dilemari nakas samping ranjangnya dan memakainya tak lupa membawa serta ponsel kesayangannya itu setelahnya ia mengendap-endap menuju pintu dan membukanya perlahan, kepalanya menyembul memastikan tak ada orang yang melihat aksinya, setelah dirasa aman jungkook menutup pintu perlahan dan berlari menuju lift yang akan membawanya turun sampai ke lobby
"Huh akhirnya aku bisa bebas" girangnya sambil berjalan menjauh dari lokasi rumah sakit
***
Yoongi, lebih tepatnya Min Yoongi dia Sepupu sekaligus kakak bagi Jungkook Ia merupakan anak tunggal dari kakak mendiang Ibu Jungkook Min Se Hyun, Yoongi tak pernah ingin membuat Jungkook bersedih ataupun terluka bagi Yoongi Jungkook adalah mataharinya ia ingin terus membuat Jungkook bersinar setiap saat sifatnya yang dingin itulah yang membuatnya terkesan tidak perduli tetapi ketauhilah kalau dialah yang akan menopang Jungkook saat anak itu berada dalam titik terlemahnya serta membantunya untuk kembali bangkit
"Bocah itu kabur lagi huh!" Ujarnya saat pria min itu tak menemukan atensi Jungkook saat ia kembali ke kamar rawat anak itu
"Aish anak itu benar-benar" Ia pun langsung berlari keluar rumah sakit untuk mencari keberadaan kelinci nakal tersebut
'Awas saja kau aku tak segan untuk memborgolmu saat aku menemukanmu nanti bocah'batin Yoongi netranya ia arahkan kesegala arah berharap bisa menemukan bocah nakal itu secepat mungkin Yoongi khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk menimpa adik sepupunya itu
***
Jungkook berjalan kaki untuk pulang ke rumahnya
kenapa ia tidak menggunakan taxi ataupun bus? Jawabannya simple anak itu lupa untuk membawa dompetnya saat kabur tadi, oh sungguh sialan bukan?,"Akh" ringis jungkook saat perutnya kembali terasa nyeri ia lupa jika mempunyai luka pada perutnya dan dengan seenak jidatnya tadi ia berlari tanpa memperdulikan kondisinya yang tidak baik-baik saja
"Aish perut sialan bisakah sakitnya ditunda nanti saja? Aku ingin segera pulang!" Ujarnya sembari mencengkram bagian perutnya yang sakit,
Ada-ada saja kau jeon, bagaimana bisa rasa sakit itu ditunda, Dasar bocah jeon!Jungkook memilih duduk disebuah kursi panjang yang berada ditaman kota yang ia lewati, masih dengan tangannya yang mencengkram perutnya jungkook memejamkan matanya berharap sakit di perutnya perlahan bisa hilang
"Aku baik-baik saja kan?" Monolognya sembari mengadahkan wajahnya ke atas alisnya berkerut menandakan sakit yang dirasakan anak itu tidak main-main
"Ternyata kau disini" Jungkook membuka matanya dan mendapati atensi kakanya yang berada tepat dihadapannya itu
"Taetae hyung?"
"Yak kau mau membunuhku? Dengan acara kaburmu itu Huh?" Taehyung berujar marah
"Bu-bukan begitu hyung a-aku tidak kabur dari rumah" jelas Jungkook dengan suara lirihnya
"Kalau tidak kabur lantas apa namanya? Kau tau Appa memarahiku karna kau tidak berada dirumah, dan kau dengan santainya keluyuran seperti gembel begini tanpa memikirkanku yang bisa saja mati ditangan Appa!" Ujar Taehyung sarkas sembari mencengkram kuat pipi anak itu yang membuat Jungkook meringis dibuatnya karena jujur saja pipinya masih terasa sakit akibat pukulan berandal jalan kemarin ditambah cengkraman Taehyung sekarang yang bisa dikatakan keras itu
"Ss-akit hh-yung" adu Jungkook
"Sakit? Sakitmu tidak seberapa dengan sakitku sialan!" Ujar taehyung dengan melepas cengkraman tangannya dengan kasar , Ooh Taehyung apakah kau baru saja membicarakan tentang rasa sakit?
"Aku minta maaf hyung" Jungkook menundukkan wajahnya jujur saja ia kesakitan sekarang, tetapi jika berhadapan dengan kakaknya Jungkook tidak akan pernah mau menunjukan kesakitanya pada sang kakak baginya cukup ia sendiri yang merasakannya ia tidak ingin membuat kakaknya terbebani karenanya
"Pulang sekarang dan jelaskan semuanya pada Appa dan jangan pernah sebut namaku di depan Appa tentang kejadian ini jika kau masih ingin ku anggap adik!" Asal kau tau Taehyung tanpa diminta pun Jungkook akan melakukannya ia lebih memilih berbohong untukmu dari pada harus kehilangan dirimu
Setelahnya Jungkook bangkit dari duduknya dan mengikuti langkah kakaknya yang lebih dulu berjalan meninggalkannya
***
Taehyung dan Jungkook sampai dirumah saat waktu menunjukkan pukul 22:00 malam, keadaan rumah twrasa sepi mungkin saja semua pelayan sudah tidur terlebih dulu mereka hanya menemukan atensi satpam yang sedang berjaga menunduk sopan padanya
"Kau masuklah temui Appa , aku akan kemar untuk mebersihkan tubuhku" perintah Taehyung tanpa menunggu jawaban dari sang adik Taehyung langsung melenggang masuk menuju lantai dua kamarnya
Tanpa menunggu lama jungkook langsung menuju keruang kerja sang ayah ia hapal kebiasaan ayahnya itu, beliau akan menghabiskan waktu berkencan dengan berkas perusahaannya sampai larut malam
Ceklek!
Jungkook membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu, bukannya tidak sopan ia tidak terbiasa mengetuk pintu terlebih dahulu dan ayahnya memaklumi kebiasaannya itu"Oh Jungkook-ah kau sudah datang?" Ujar sang Ayah setelah melihat jungkook masuk keruanganya
"Maafkan aku, Appa pasti telah mengetahui kelakuan nakalku aku minta maaf untuk itu Appa" ujarnya Jungkook memang type orang yang tidak suka basa-basi jika dihadapkan dengan ayahnya
"Apa itu karena kakakmu Jungkook?" Tanya Il Hwan
"Ini murni salahku Appa Hyung tidak ada sangkut pautnya dengan ini Appa"
"Jeon Jungkook apa kau akan terus membohongi Appa?!" Teriaknya marah
"Tidak Appa aku tidak membohongimu" jawab Jungkook ia menunduk sembil memilin ujung bajunya kebiasaan bungsu Jeon jika berbohong
"Apa itu sakit?" Jungkook mengangkat wajahnya, Diluar dugaan Jungkook mengira jika Appanya akan memberinya hukuman tetapi kenyataannya Appanya sangat menghawatirkannya, Jungkook bisa melihat kekhawatiran sang ayah dari sorot mata ayahnya
"Sama sekali tidak Appa" Bohong, Jungkook tidak baik-baik saja saat ini rasa sakit diperutnya kian menjadi, keringat dingin perlahan mengaliri pelipisnya kepalanya mulai pening
Tuan Jeon membuang napasnya kasar putra bungsunya benar-benar melindungi sang kakak, sebenarnya Tuan Jeon telah mengetahui semuanya dari awal jika Taehyung tidak menyukai adiknya tetapi ia ingin membuktikannya sendiri, sekarang ia mengerti bagaimana rasa sayang Jungkook pada Taehyung, bagaimana pengorbanan yang dilakukan Jungkook terhadap kakaknya, ini juga kesalahannya tidak memperhatikan kedua putranya sedari dulu
Bruk!
Lamunannya buyar ketika Jungkook putra bungsunya ambruk dihadapannya
.
.
.
.
.
.
.TBCMinta dukukungan vote dan komennya ya 🙏🙏
Terima kasih ❤°♡05-04-2019♡°
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To My Life ✔
أدب الهواة|Selesai| Hanya cerita tentang bagaimana luka itu ada ^Story Of Jeon Jungkook^ ♡Best cover by @RiMa_LA