WTML(16)

4.1K 385 49
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung mengetuk-ngetukkan sebelah kaki yang terbalut sepatu putihnya bosan, kini ia duduk di sebuah kursi depan minimarket dengan bersendekap dada, menunggu Jimin selesai membeli beberapa barang, ia melirik jam tangan yang bertengger apik di tangan kirinya, setelahnya ia menghembuskan nafas kasar,

"Bantet itu belanja apa sih, kenapa lama sekali!" Dumelnya kesal,

Bagaimana tidak ia telah menunggu pemuda itu hampir 3 Jam, kalau bukan karena ancaman dari Yoongi, ia tidak akan pernah mau menemani pemuda yang kekurangan tulang itu menurutnya,

"Tae bantu aku"

Taehyung menoleh dengan wajah melongonya, sebab Jimin keluar dengan menenteng dua kresek putih berukuran besar ditangan kirinya, dan tangan kanannya menggendong sebuah kardus putih kerukuran sedang, yang entah apa itu isinya,

"Kau-"

"Kau mau buka minimarket sendiri??" Tukasnya

"Tidak, ini yang namanya berbelanja Tae" Jawab Jimin

"Berbelanja pantatmu," sarkas Taehyung, dengan tangan yang mengambil kardus putih yang Jimin bawa,

"Kau tidak pernah berbelanja ya?" Jimin memicingkan matanya kearah Taehyung,

"Pernah" Jawab Taehyung yang kini telah berjalan pelan, diikuti Jimin dibelakangnya,

"Lalu, kenapa kau kaget begitu?" Tanya Jimin yang kini telah berada di sampingnya,

Taehyung menghela nafas kasar,
"Belanjamu itu tidak wajar Jimin, lihat saja kau akan kena semprot Yoongi hyung nanti"

"Yoongi hyung akan mengerti kok"

***

Tuan Jeon meremas kuat amplop putih hasil pemeriksaannya kemarin, bulir air mata kini terlihat di wajah berguratnya, ia sangat marah, marah pada dirinya yang tidak bisa membantu apapun untuk putranya,

"Maafkan Appa sayang" lirihnya yang langsung merosot terduduk pada dinding putih depan kamar rawat bungsunya,

"Tuan anda baik-baik saja?" Itu Minu Sekretaris pribadinya, yang entah dari kapan kini sudah berjongkok dihadapannya, dengan tangan yang mengusap pelan lengan tuannya,

"Aku tidak berguna Minu-ya" lirih Tuan Jeon sembari menatap manik khawatir yang Minu tunjukkan,

Minu menatap Tuannya sendu, selama ia bekerja dengan Tuan Jeon, baru kali ini ia melihat sisi lemah dari tuannya itu,

"Apa yang bisa saya lakukan Tuan?" Tanya Minu dengan mantap, ia siap menerima perintah apapun dari tuannya,

"T-tolong carikan donor hati untuk putraku" pintanya dan langsung diangguki Minu,

"Saya akan berusaha untuk menemukan hati yang cocok untuk Tuan Muda" Yakinnya,

"Terima kasih Minu"

"Anda tidak perlu berterima kasih Tuan, itu sudah tugas saya," ujarnya dengan membantu Tuannya itu berdiri,

***

"Apa-apaan ini Jimin?!"

Yoongi yang tadinya memfokuskan diri dengan laptopnya terkejut bukan main saat Jimin berjalan memasuki ruangan dengan menenteng barang yang begitu banyak,

"Ini? Ini belanjaan hyung" Jawabnya sembari mengangkat kedua tangannya yang menenteng kantong kresek besarnya,

Yoongi mengusap kasar wajahnya, sedangkan Taehyung memutar bola matanya malas sembari meletakkan kardus yang dipegangnya di meja depan Yoongi,

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang