Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.Yoongi berlari menaiki anak tangga darurat untuk sampai di ruang operasi Jungkook dengan cepat, pikirannya kalut beberapa kali ia jatuh tersandung saat kakinya tidak seimbang menapaiki anak tangga, sakit dipergelangan kakinya tidak ia hiraukan, pikirannya kini hanya dipenuhi oleh Jungkook,
'Tidak jangan lagi' batinya sembari melajukan kakinya secepat mungkin untuk sampai di ruang operasi,
"Yoon, kau dari ma-" Ucapan Tuan Jeon terhenti saat melihat Yoongi menerobos masuk ruang operasi,
Tuan Jeon bangkit diikuti Taehyung dan Yugyeom yang kaget atas apa yang baru saja di lakukan Yoongi,
"Maaf anda tidak bisa masuk ruang operasi Tuan" suara perawat terdengar dari dalam,
"Yak, biarkan aku masuk, adikku dalam bahaya!!" Bentaknya pada dua perawat yang menghadangnya,
"Tuan saya mohon bekerja sama lah, dokter akan menyelamatkan adik anda"
"Aku tidak percaya dengannya, biarkan aku masuk brengsek!!" Maki Yoongi
"Anda bisa mengacaukan operasi jika anda tidak keluar sekarang, saya mohon Tuan"
"Persetan!!, aku hanya ingin adikku selamat, aku tidak rela adikku dibunuh oleh dokter gadungan itu!" Ujar Yoongi menunjuk Seokjin yang dengan tenang melakukan operasi seolah tidak ada yang terjadi di ruangan steril itu,
"Yoon apa yang kau lakukan!" Tuan Jeon datang menyusul Yoongi dan langsung membentakknya,
"Paman ku mohon hentikkan operasinya sekarang hiks" pinta Yoongi dengan air mata yang sudah membanjiri kedua pipinya,
"Apa maksutmu Yoon? Dokter sedang berusaha menyelamatkan Jungkook, jangan mengacau Yoon, paman mohon!" Ucap Tuan Jeon dengan penuh tekanan,
"Paman percaya padaku, Kim Seokjin itu suruhan Yoojae, dia ingin membunuh Jungkook paman," jelas Yoongi yang masih memberontak ingin masuk lebih dalam untuk menghentikkan operasi yang sedang berjalan,
"Jangan bercanda Yoon!"
Disana Seokjin menghentikkan gerakan tangannya saat Yoongi menyebut dia suruhan YooJae, tanpa sadar tangannya mengepal erat, dia menahan emosinya, dan langsung melanjutkan gerakan tangannya di dalam organ dalam Jungkook, Ia mendengar tapi tidak berniat membalas ataupun menoleh pada perdebatan yang terjadi,
"Apa kataku saat ini terlihat candaan bagimu paman?" Yoongi menatap pria paruh baya itu dengan tatapan serius,
"Yoon, percayakan semua pada Seokjin, dia akan menyelamatkan Jungkook, paman mohon padamu Yoon"
"Jungkook dalam bahaya paman, dokter itu berniat buruk pada Jungkook!" Yoongi menggeram emosi,
"Min Yoongi hentikan, sikapmu sudah keterlaluan! Apa kau sadar? Dengan kau membuat keributan disini, sama saja membahayakan nyawa Jungkook, kau menganggu konsentrasi dokter yang sedang berjuang menyelamatkan Jungkook!, sadarlah yoon!" Tuan Jeon terengah setelah mengatakannya, dia ikut emosi dengan sikap keras kepala Yoongi,
Mata yoongi berkilat marah, ia menatap tajam Tuan Jeon yang juga menatap tajam dirinya, tangannya terkepal erat, Yoongi total emosi,
"Terserah!, aku tidak akan memaafkannya ataupun dirimu saat terjadi sesuatu pada Jungkook!" Sarkas Yoongi tanpa mengiraukan sopan santun pada pamannya, ia mengusap kasar air matanya dan langsung berlalu pergi keluar dari sana,
"Yoongi-ah"
Tuan Jeon menghela nafas saat panggilannya tidak dihiraukan Yoongi, ia langsung meminta maaf pada dua perawat yang tadi menghadang Yoongi,
"Yoongi hy-" ucapan Taehyung terhenti saat Yoongi berlalu begitu saja melewatinya,
"Yoongi hyung!" Itu Jimin yang berlari dari arah yang berlawanan dari Yoongi dengan nafas yang terengah, mimik wajah Jimin berubah sedih saat Yoongi melewatinya tanpa menatap matanya,
Yoongi menghentikkan langkahnya saat ia sampai di parkiran rumah sakit, tangan kanannya merogoh saku celana mengambil ponselnya,
"Joon, bantu aku" ujarnya saat ponsel di telingannya tersambung, hanya tiga kata yang Yoongi ucapkan setelahnya ia mematikkan ponselnya dan langsung memasuki mobil dan berlalu dari sana,
***
Kim Seokjin, dokter muda itu masih bergelut dengan alat-alat bedahnya, operasinya hampir selesai, fokusnya seketika terhenti saat ia mengingat kata-kata orang yang mengancamnya, saat ini hati dokter muda itu diliputi rasa gunda, dengan perlahan sebelah tangannya merogoh saku seragam bedah yang ia kenakan,
'Apa aku harus melakukannya?'
Seokjin menggenggam erat benda yang saat ini di sentuhnya dalam saku itu, dengan perlahan ia menganggkat tangannya yang tergenggam, dan langsung menyembunyikan tangannya di bawah ranjang bedah,
Matanya melihat benda itu, sebuah tabung kecil berisi carian berwarna merah, dengan satu tangan ia membuka penutupnya,
"Dokter Seokjin?!"
Pyarr!
Panggilan salah seorang perawat didepannya, membuat dokter muda itu kaget, secara tidak sengaja botol itu terlepas dari genggamannya dan jatuh berserakan di bawah lantai dingin itu dengan isinya yang sudah meleleh di lantai,
***
"Apa berhasil?" Shin YooJae, pria itu berdiri angkuh menatap bawahannya yang sedang ia tanyai,
"Saya belum yakin tuan, operasinya masih berjalan" ujarnya sembari menundukkan kepalanya,
"Awas saja jika dia mengecewakanku"
"Aku sudah menyiapkan kejutan untuknya jika saja di gagal dalam misinya" lanjutnya dengan senyum seringainya,
"Awasi dia terus, pastikan racun itu masuk ke tubuh bocah sialan itu, aku tidak menerima kegagalan" mutlaknya,
"Baik Tuan" pria yang diajaknya bicara itu langsung membungkuk mengundurkan diri dari sana, melaksanakan tugas yang telah diberikan tuannya,
.
.
.
.
.
.
.
.TBCApa ceritanya bisa ke up?
Bingung dari kemarin nggak bisa up cerita, wp error lagi,, padahal udah waktunya up, 😭😭Aku nggak tau ini bisa kalian baca apa enggak, yang penting udah up kan? 😣😣
Aduh maaf,
Minta dukungan Vote dan Komennya ya ❤❤
See you!
°♡21-05-2019♡°
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To My Life ✔
Fanfiction|Selesai| Hanya cerita tentang bagaimana luka itu ada ^Story Of Jeon Jungkook^ ♡Best cover by @RiMa_LA