WTML (15)

4.6K 358 20
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Ceklek!
Pintu putih itu terbuka menampilkan wajah lesu Taehyung, ia menatap sendu pada seseorang yang terbaring lemah pada ranjang pesakitannya, itu adiknya,

"Jungkook memerlukan donor hati secepatnya, hatinya rusak akibat tembakan serta tusukan yang diterimanya, saya tidak bisa menjamin keselamatannya, luka itu cukup serius, berdo'a lah supaya kau segera mendapaat donor untuknya"

Itulah yang dikatakan dokter kepadanya beberapa saat yang lalu, adiknya tidak baik-baik saja, ia bisa saja mendonorkan hatinya pada sang adik, tapi sayangnya umurnya belum mencukupi untuk menjadi pendonor, dan dokter tidak ingin mengambil resiko yang lebih serius,

Dengan langkah lunglai, ia segera mendekat pada sang adik, ditatapnya wajah pucat adiknya yang masih setia menutup rapat matanya, adiknya kritis.

"Tae" pangil seseorang dari belakangnya, ia pun menoleh mendapati atensi ayahnya dengan nafas yang terengah-engah,

"A-appa"

Tuan Jeon mendekat dan langsung memeluk tubuh Taehyung yang bergetar, diusapnya pelan punggung putranya yang sedang menangis itu,

"M-maafkan aku Appa, hiks aku tidak bisa menjaganya dengan baik" ujarnya lirih dengan sesenggukan,

"Tidak Tae, ini bukan kesalahanmu, semuanya hanyalah kecelakaan, Appa pastikan Shin Yoojae akan dihukum seberat-beratnya, jadi tenanglah Tae"

"Ini salahku Appa, Kookie sekarat dihadapanku, tapi aku hanya bisa memandangnya tanpa membantunya, hiks salahku Appa, maafkan aku" Taehyung sangat merasa bersalah atas kejadian yang menimpa adiknya,

Tuan Jeon hanya bisa mempererat pelukannya, ia tau putranya ini sangat terpukul, tapi dalam hati ia senang melihat Taehyung yang kembali membuka hati untuk adiknya,

"Sudahlah, ini sudah terjadi Tae, sekarang temani adikmu dulu, Appa akan menemui dokter dulu" ucapnya melepas pelukannya, ia harus memantau kondisi terkini bungsunya dan juga ia ingin memberikan waktu bagi kedua putranya, membiarkan agar Taehyung bisa meluapkan segala kegelisahannya yang ia pendam selama ini pada adiknya,

Taehyung hanya bisa mengangguk pelan, sembari mengusap air matanya pelan, ia pun kembali memandangi wajah adiknya itu, setelah sesaat membiarkan Tuan Jeon berlalu keluar dari ruang rawat adiknya,

Ia duduk di kursi yang berada disebelah ranjang adiknya, dengan perlahan ia menyentuh tangan adiknya dengan gemetar, ia menggenggamnya.

"K-kookie maafkan hyung," lirihnya dengan air matanya yang kembali mengaliri wajah tampannya,

"Jangan tinggalkan hyung kookie, hyung menyayangimu, maafkan hyung bodohmu ini yang terlambat mendarinya hum," ia menumpukan wajahnya pada kedua tangannya yang masih menggenggam erat tangan adiknya, ia membiarkan air matanya mengalir membasahi tangan sang adik,

Hanya hening yang menemani,

Sampai suara pintu dibuka serta langkah kaki mendekat mengalihkan atensi Taehyung, itu Yoongi dengan tangan menenteng kantong kresek disalah satu tangannya,

"Tae, makanlah dulu, kau belum sarapan kan?" Pinta Yoongi sembari tangannya membuka bungkusan yang dibawanya, mengeluarkan dua cup Tteokbokki yang masih panas, satu mangkuk kecil berisikan mandu serta beberapa potong Kimbab, dan tak lupa ia juga mengeluarkan dua botol minuman berperisa Jeruk, ia menaruhnya pada meja berukuran sedang didalam ruangan itu,

"Tae, makanlah dulu, kau belum sarapan kan?" Pinta Yoongi sembari tangannya membuka bungkusan yang dibawanya, mengeluarkan dua cup Tteokbokki yang masih panas, satu mangkuk kecil berisikan mandu serta beberapa potong Kimbab, dan tak lupa ia juga m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang