Happy Reading
.
.
.
.
.
.Pukul 01:25 AM, Jungkook masih terjaga, ia berkutat dengan tumpukan buku kedokteran yang sempat ia beli waktu melewati sebuah toko buku dekat dengan halte, terhitung ada delapan buku tebal tersusun dihadapanya, dan satu buku tebal lagi yang sedang ia baca,
"Penyakit Jantung ? benarkah?" Gumam Jungkook saat netranya menyusuri tulisan yang memuat tentang penyakit Jantung itu,
"Ah tidak mungkin, pasti cuma gejalanya saja yang sama, aku baik-baik saja kok, iya kan?" ujarnya sembari mengusap pelan dada kirinya,
"Hoam Aku mengantuk, sebaiknya aku tidur sekarang" Jungkook berjalan menuju ranjangnya sesaat setelah ia merapikan meja belajarnya yang berserakan oleh buku-buku yang tadi dibacanya,
Brak!
"Suara apa itu?" Jungkook berjingkat kaget saat sebuah suara memasuki indra pendengarannya, ia melirik jam digital di nakas sebelah ranjangnya yang menunjukkan pukul 01:40 AM, yang berarti semua maid dirumahnya telah terlelap, tidak mungkin bukan ada pencuri dirumahnya? Sedangkan para penjaga sedang berjaga di halaman rumahnya,
Jungkook memberanikan diri keluar kamar dengan mambawa tongkat baseball, ia mematikan lampu kamarnya dan mulai membuka pintu kamarnya perlahan, gelap itu yang pertama kali ia lihat, Jungkook berjalan pelan mengendap-endap menuruni anak tangga, netranya menatap siluet seseorang yang berjalan menuju ruang kerja ayahnya, 'apakah benar ada pencuri?' Batinnya, dengan berani ia mengikuti langkah orang tersebut, ia memasuki ruang kerja ayahnya yang sebelumnya telah dibuka oleh orang tadi, dengan cepat ia menekan saklar lampu ruangan tersebut, bisa dilihat orang itu kaget dengan perbuatannya
"Siapa kau?" Sarkas Jungkook sembari menodongkan tongkat yang dibawanya itu, orang itu memakai topi dan masker sehingga Jungkook tidak bisa mengenali wajahnya,
"O-oh anak manis, turunkan tongkatnya, paman tidak akan melukaimu jika kamu mau bekerja sama," ujarnya,
"Kubilang kau siapa!! Beraninya masuk ke dalam rumahku!," Jungkook menaikkan suaranya yang membuat orang itu gelagapan takut jika ketahuan,
"Kau susah di ajak kerja sama manis, maafkan paman ini akan terasa sedikit sakit"
Jleb!
"Akh" Jungkook memekik ketika sesuatu menancap di punggungnya membuatnya jatuh terduduk, ia menoleh dan mendapati atensi orang yang sangat dikenalnya
"S-shin Ahjusi"
"Iya Tuan, sebenarnya saya tidak mau melakukan ini kepada anda, tapi anda telah mengacau rencana saya, jadi setelah ini maafkan saya" ucapnya seraya memperdalam tusukan pisau yang sedang digenggamnya itu, setelah beberapa saat yang lalu merebut paksa tongkat milik Jungkook dan membuangnya jauh dari Jangkauan anak itu,
"Tidak semudah itu Ahjusi" smirk Jungkook, dengan cepat ia membalikkan tubuhnya menendang pria itu hingga terjatuh, tanpa memperdulikan luka di punggungnya yang mulai mengeluarkan darah ketika pisau itu tercabut paksa karena gerakan Jungkook,
Dengan langkah cepat ia menghampiri pria bermasker dihadapannya yang telah mengacak" lemari berkas milik ayahnya,
"Apa yang kau lakukan sialan!" Umpat Jungkook dan langsung memukul rahang pria itu bertubi-tubi,
"Tuan muda, bisakah kita bekerja sama? Saya tidak ingin membunuh anda sekarang" ucap Shin Ahjusi mengarahkan benda api itu ke arah Jungkook,
Jungkook menoleh ia tersenyum miring,
"Tidak aku sangka kebaikan Appaku selama ini kau balas dengan tinggah picikmu itu, cih tidak tau terima kasih""Itu sudah menjadi keharusan Tuan Il Hwan untuk mempekerjakan saya, setelah apa yang ia lakukan pada keluarga saya"
"Apa maksudmu?"
"Apakah pantas saya memberitahu anda? Seharusnya anda tanyakan sendiri padanya"
"Jangan coba membual Ahjusi"
"Baiklah saya beri tau, orang yang selama ini anda hormati itu bukanlah orang yang baik,"
"Dia Appaku! aku yang lebih tau dari pada kau Ahjusi!"
"Tidak apa-apa kalau anda tidak mempercayai saya,"
"Aku memang tidak bisa mempercayaimu Ahjusi, bagaimana aku bisa mempercayai penghianat sepertimu,"
Prank!
Pistol itu terjatuh saat Jungkook dengan cepat menendang tangannya,"Anda hebat Tuan muda" ujarnya seraya melayangkan pukulan pada Jungkook, dan dengan mudahnya Jungkook menepis pukulan-pukulan yang dilayangkan kepadanya,
Sesekali ia meringis saat Shin Ahjusi berhasil menemukan titik lengahnya,
Brak!
Jungkook berhasil menumbangkan Shin Ahjusi, pria itu tersungkur ke lantai setelah Jungkook menendang perutnya sampai membentur meja kerja ayahnya,"Perlukah aku menghabisimu Ahjusi?" Ujar Jungkook mendekat dengan langkah tertatih, wajahnya yang memucat sudah dipenuhi lebam, rasa sakit dipunggungnya masih terasa, apalagi rasa sakit di dadanya yang beberapa saat lalu muncul yang membuat tenaga Jungkook sedikit demi sedikit berkurang,
"Saya tidak kalah secepat itu Tuan muda" Shin Ahjusi menyeringai dengan tangan yang mengarahkan pistol kearah Jungkook
"Sialan!" Umpatnya mencoba menerjang tubuh Shin Ahjusi
Dor!
Dor!
"Akh"
.
.
.
.
.
.
.TBChehe maaf ya lama upnya, adakah yang nunggu kelanjutannya? Kalo nggak ada, berarti nggak papa dong upnya dilama-lamain 😂😂
Minta dukungan Vote dan Komennya ya,, 😄❤❤
See you!
°♡25-04-2019♡°
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To My Life ✔
Fanfiction|Selesai| Hanya cerita tentang bagaimana luka itu ada ^Story Of Jeon Jungkook^ ♡Best cover by @RiMa_LA