WTML (30) END

6.5K 325 44
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook menatap sebuah kunci di telapak tangan kanannya, menggigit bibirnya ragu dan beralih menatap sebuah rumah sederhana bercat putih di hadapannya.

"Hyung maafkan aku, aku bisa saja mengacaukan rencana yang kita susun, namun kau hanya perlu percaya padaku hyung," lirih Jungkook dan langsung mencopot earphone kecil di telinga kirinya, lalu membuangnya di sebuah pot di dekatnya.

Setelahnya Jungkook mengenggam erat kunci itu dan berjalan ke arah pintu coklat rumah itu,

Jungkook memasangkan kunci itu pada knop pintu dan memutarnya perlahan bunyi 'klek' langsung memasuki indra rungunya menandakan jika kunci itu telah berhasil membuat pintu coklat itu terbuka.

Suasana temaram ia rasakan saat melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan yang bisa di sebut sebuah lorong itu dengan perlahan. Lampu di atas plafon itu terlihat meredup, bahkan bisa terlihat jika lampu itu sudah tidak lagi memiliki fungsi untuk pencahayaan

Di ujung lorong terdapat sebuah pintu bercat coklat yang terdapat lampu kuning terang di atasnya menambahkan kesan suram pada ruangan itu,

Tanpa rasa takut Jungkook mendekat, dapat ia lihat sebuah gembok dengan rantai kecil melingkar di dinding serta gaggang pintu itu,

"Apa ini tempat Jimin hyung di sekap?" Tanyanya entah pada siapa, Jungkook kembali menatap kunci di tangannya,

'Apa ini juga kunci untuk membuka gemboknya?'

Antara yakin dan tidak yakin Jungkook dengan perlahan memasukkan kunci kecil itu ke dalam lubang gembok,

Ternyata cocok,

Apa bisa dibuka?

Ia mencoba dengan perlahan memutar kunci itu,

Dan-

Ya, ternyata itu memang kuncinya, gembok terbuka, dengan perlahan Jungkook menyingkirkan gembok serta rantai itu dan membuka pintu di hadapannya.

Pertama kali menghirup udara dari balik pintu coklat itu sukses membuat perutnya bergejolak mual, bau amis darah.

Jungkook mengedarkan netranya ke penjuru ruangan,

Kosong!

Kemana perginya dua orang yang di sekap disini?, Jungkook yakin pria itu telah memindahkannya saat ia akan datang, karena disana masih terlihat dua kursi dengan tali yang tergeletak di bawahnya.

Sial!

Jungkook melangkah menyusuri ruangan itu dengan seksama, sepertinya ini memang gudang, berbagai barang yang tak terpakai berserakan disana, dan juga debu di lantai berkeramik putih itu terlihat menebal,

Mata Jungkook terfokus pada sebuah benda yang tertimpa barang-barang lainnya di dalam kardus usang berwarna coklat, insting penasarannya membuat ia mendekat, jemari tangannya hendak menggapai benda itu sebelum sebuah suara membuat ia urung.

"Sedang apa bocah?"

Jungkook sedikit tersentak kaget dan langsung memutar tubuhnya menghadap pria paruh baya di hadapan.

"Dimana Jimin hyung?" Tanya Jungkook langsung ke inti saat melihat siapa orang yang ada di depannya sekarang,

"Jimin? Pemuda pendek itu maksudmu? Dia mungkin sudah mati" terdengar suara tertawaan di akhir kalimatnya.

"Apa maksudmu? Bukankah kau akan membebaskannya jika aku ikut denganmu? Dimana dia sekarang brengsek!" Tangan Jungkook perlahan mengepal, ia merasa marah telah di bohongi oleh pria di hadapannya.

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang