WTML (29)

3.4K 318 35
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Brak!

"Hyung! park Jimin menghilang!"

Namjoon mendobrak pintu dengan nafas yang menderu,

Yoongi yang terlonjak kaget hampir mengumpat itu di urungkan, wajahnya yang hampir emosi itu kembali datar membuat Namjoon yang gusar di hadapannya menatap heran,

"Hyung kau tidak terkejut?"

"Terkejut" Jawab Yoongi singkat dan memfokuskan kembali ke pada laptop di hadapannya.

"Lalu?"

"Apa?"

Oke Namjoon mulai khawatir, apa yang sebenarnya terjadi pada pria pucat di hadapannya ini? Ia tahu Jika Yoongi memang termasuk jajaran orang yang tidak peduli akan keadaan sekitar, namun ini mengenai salah satu teman yang ia anggap sebagai adiknya,

Namjoon memejamkan matanya, menghela nafas sebentar dan kembali bertanya.

"Kau tidak panik hyung?"

"Tidak" Singkat Yoongi.

Bolehkan Namjoon memiting leher Yoongi sekarang?

"Hyung, ini tentang Jimin hyung! Jimin di culik!"

Namjoon kembali menegegaskan tujuannya datang dengan tergesah-gesah berlari dari lantai satu sampai lantai empat menggunakan tangga darurat, melupakan fakta jika kantor tempatnya bekerja memiliki lift yang masih sehat bugar siap sedia mengantarkarnya ke lantai empat dengan kurun waktu yang cepat,

"Terus?"

Oke Namjoon mulai emosi dengan Yoongi,

"Hyung jangan bilang kau membenci Jimin karena kakaknya?!" Namjoon melontarkan pertanyaan dengan nada yang sedikit tinggi, Yoongi sukses membuat tekanan darahnya naik, sepertinya ia harus segera ke rumah sakit setelah ini,

Tik!

Yoongi menghentikan ketikan jarinya pada keyboard di hadapannya, ia menatap Namjoon serius.

"Pikiranku tidak sesempit itu Joon-ah"

"Hyung aku benar-benar bingung kenapa kau-" Namjoon menatap Yoongi yang kini menampilkan senyumannya.

"Hyung" Namjoon tidak bisa menahan senyumnya saat tahu maksud dari sikap Yoongi barusan.

"Apa?"

Yoongi menatap risih ke arah Namjoon yang menampilkan ekspresi menggoda yang menyebalkan.

"Kau panutanku hyung" namjoon mengacungkan kedua ibu jarinya di hadapan Yoongi.

***

Jungkook menatap lurus pada jendela kamar rawatnya, ia sendiri, Taehyung masih belum pulang dari sekolah, ayahnya masih berada di canada mengurus cabang perusahaan disana sedangkan Yoongi, sepupu pucatnya itu tengah sibuk dengan pekerjaannya.

Jungkook bosan, Jadi tanpa pikir panjang ia bangkit dari kasurnya dan berjalan keluar dengan menggeret tiang infus di sebelahnya.

Ceklek!

Pintu putih itu terbuka bahkan sebelum Jungkook memegang gagang pintu,

"Selamat siang Jungkook-ssi, sudah waktunya anda menerima vitamin harian, bisakah anda kembali berbaring di atas ranjang?"

Jungkook terdiam menatap dokter bermasker di depannya, perasaannya tiba-tiba tidak enak namun perlahan ia mengangguk dengan ragu.

Dokter itu menuntun Jungkook untuk kembali berbaring, menata sebentar selang infus yang sedikit terlilit lengan Jungkook dan mulai mengambil sebuah suntikan dari atas troli yang di bawanya.

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang