WTML (21)

3.5K 308 68
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Disini sekarang mereka duduk di bangku sebuah taman kota yang letaknya tidak jauh dari lokasi rumah sakit, Yoongi menatap intens pada Jimin, sedangkan Jimin menunduk takut kepadanya, belum ada yang memulai pembicaraan sejak dua puluh menit yang lalu, mereka hanya diam,

"Boleh ku bertanya?" Yoongi akhirnya membuka suara setelah sesaat yang lalu hanya keheningan yang meliputi dua pemuda itu,

"I-iya hyung" gugup? Tentu saja, oh ayolah Yoongi dengan tatapan datarnya itu sangatlah menyeramkan,

"Kau-" Yoongi menggantung kalimatnya, matanya masih menatap Jimin yang terlihat enggan untuk menatapnya

"Kau tadi malam ke rumah sakit kan?" Jimin mendongak, sehingga netranya bertemu pandang dengan netra milik Yoongi,

Tanpa Jimin Jawab pun Yoongi sudah tau jawabannya, asal kalian tau saja, Yoongi itu pintar membaca ekspresi wajah seseorang, karena itulah ia di rekrut menjadi tim rahasia polisi, mungkin itu bisa di sebut keahliannya,

"Jadi benar?" Yoongi mengalihkan tatapannya ke depan, pria pucat itu sedikit terkekeh, sedangkan Jimin? Dia sudah bingung dibuatnya,

"Apa maksudmu hyung?" Jimin memberanikan diri untuk bertanya,

Yoongi kembali menatapnya,
"Biar aku perjelas" Jimin mengernyitkan dahinya, ia menatap Yoongi dengan pandangan yang bisa dibilang penasaran,

"Kemarin malam-" Yoongi menghela nafas sesaat sebelum meneruskan kalimatnya,

"Kau bicara dengan siapa?"

Deg

Jimin tentu kaget, Jimin secara spontan mengalihkan tatapannya ke arah sepatu hitam miliknya, jika ditelisik lebih jauh terlihat pupil matanya yang bergerak gusar,

"Jim" panggil Jimin saat beberapa saat tidak mendapati jawaban dari pemuda disampingnya itu,

Jimin meremat jemari kedua tangannya yang kini bertautan, mungkin takut, ataukah ada yang di sembunyikan Jimin?

"Jimin" lagi Yoongi memanggil nama Jimin, Jimin tetap bergeming dan semakin menundukkan kepalanya, lebih memilih menatap sepasang sepatu yang melekat pada kedua kakinya,

"PARK JIMIN" kini Yoongi menaikkan notasi nadanya, tangannya memegang kedua pundak Jimin, memaksanya untuk menatap dirinya,

"Tatap mataku" Yoongi kembali berbicara dengan nada datar yang sarat akan tekanan,

Jimin memberanikan diri untuk menatap Yoongi, matanya kini dilinangi air mata, Yoongi menjadi merasa bersalah telah membentak pemuda di hadapannya ini,

"A-aku-" Jimin bersuara lirih,

"Maaf hyung" kata maaf keluar dari bibir bergetar Jimin,

"Kau tidak berniat menceritakannya Jimin?"

"D-dia hyungku" lirih Jimin dengan air mata yang mengalir deras dari matanya,

"Dia siapa Jim?" Tanya Yoongi menuntut, sungguh Yoongi saat ini diliputi rasa penasaran yang Tinggi,

"Dia hyung tiriku, yang menyuntikkan racun pada Jungkook adalah hyungku" Jimin menatap Yoongi sendu saat selesai mengakatakan kalimat itu,

"Apa maksudmu Jimin?"

***

"Hai, kita bertemu lagi" ucap orang itu sembari melangkahkan kakinya mendekati Taehyung,

"Yak kau-" Taehyung tidak melanjutkan ucapannya, dia langsung masuk ke dalam lift setelah menyenggol bahu orang itu dengan sengaja,

"Teman, kau tidak ingin menyambutku?" Tanya orang itu, saat tangannya berhasil menahan tangan Taehyung, ia menariknya mendekat padanya, membuat pintu lift itu dengan segera tertutup,

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang