WTML (17)

3.7K 345 37
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Seokjin keluar dari ruang rawat Jungkook dengan wajah letih yang ketara, Taehyung dengan langkah cepat menghampirinya di ikuti oleh Yoongi dengan wajah khawatirnya,

"Dokter bagaimana? adikku baik-baik saja kan? Tidak terjadi sesuatu padanya kan?" Taehyung menyerbu dokter muda itu dengan berbagai macam pertanyaan,

"Jung-"

"Katakan sesuatu dokter, adikku baik-baik saja kan?" Seokjin menghela nafasnya, bagaimana ia bisa menjawab jika satu kata yang keluar dari mulutnya langsung dipotong oleh Taehyung, pikirnya,

"Tae, tenanglah biarkan dokter menjelaskan kondisinya" Yoongi yang berada disebelah Taehyung langsung menepuk pundaknya,

"Jelaskan dokter" pinta Yoongi

"Apakah ada yang masuk dalam kamarnya baru-baru ini?" Bukannya menjawab Seokjin malah bertanya balik,

"Aku rasa tidak, setelah jimin pulang tidak ada seorang pun yang datang kecuali perawat yang biasa memeriksanya"

"Apa kalian tidur setelahnya?"

"Iya, kami-"

"Haish, seharusnya diantara kalian ada yang terjaga" Seokjin mengusap kasar wajahnya dengan sebelah tangannya,

"Ada apa?" Taehyung menatap Seokjin dengan pandangan penuh keingin tahuan

"Ada racun yang masuk kedalam tubuhnya, aku sudah mengeluarkannya, untungnya racun itu belum sepenuhnya menyerang organ dalam tubuhnya, aku tidak tau pasti jenis racun itu, akan tetapi karenanya salah satu saraf otaknya mengalami sedikit kerusakan,"

"Maksutnya?" Yoongi mengerutkan keningnya bingung,

"Seseorang telah menyuntikkan racun pada infusannya,"

"Kemungkinan besar Jungkook mengalami kelumpuhan pada salah satu sarafnya" jelas seokjin

"A-apa?" Taehyung menutup mulutnya tak percaya, isakan mulai terdengar dari mulutnya,

"Ba-bagaimana bisa?"

Syok, itulah yang mereka berdua rasakan saat ini,

"Apakah itu hanya kelumpuhan sementara?" Yoongi menatap penuh harap pada dokter muda dihadapannya

"Aku tidak yakin" jawaban itu membuat Yoongi mengusak rambutnya kasar, ia kecolongan,

"Dia baik-baik saja sekarang kan?" Lagi Yoongi bertanya,

"Keadaannya sudah stabil kembali, kita hanya perlu berdoa untuk kesembuhannya dan berhati-hatilah" setelahnya Seokjin membungkuk sekilas dan berlalu dari sana,

***

"Apa kau berhasil?" Tanya seorang pria yang duduk di atas sofa merahnya dengan sebelah tangan mengangkat sebuah botol kecil yang berisi cairan berwarna putih kekuningan, kakinya ia silangkan angkuh,

"Iya Tuan, saya sudah berhasil memasukkan racun itu ke dalam tubuhnya" Jawabnya dengan kepala yang ia tundukkan,

Pria itu tertawa dengan sangat keras,

"Bagus, ini baru permulaan Jeon Il Hwan, akan ku pastikan kau dan anak-anakmu akan menderita, dan semua hartamu akan menjadi milikku"

"Aku ada tugas kedua untukmu" ucapnya dengan seringai di bibirnya,

***

"Terima kasih" ucapnya lalu mengakhiri panggilan dalam ponselnya, Raut wajahnya kini sumringah, ia menatap layar ponselnya yang kini menampilkan foto menggemaskan dari putra bungsunya,

"Kau akan sembuh sayang" gumamnya senang,

"Tuan, pesawatnya telah siap, kita akan ke bandara 15 menit lagi" ujar Minu sembari menyodorkan sebuah Jas hitam milik Tuannya itu, dan langsung diterimanya dengan senang hati.

"Baiklah, aku akan keluar 5 menit lagi" Minu pun langsung undur diri dari hadapan Tuan Jeon,

"Tunggu Appa sayang, Appa akan usahakan kesembuhanmu, Appa berjanji"

***

Yoongi kini berjalan menuju ruanganya, dan membukanya disana ia bisa melihat Namjoon sahabat serta rekan Kerja yang selalu ia mintai bantuan,

"Oh hyung" panggil Namjoon saat Yoongi dengan langkah pelan menghampirinya,

"Joon-ah, aku perlu bantuanmu"

"Woah, bantuan apa yang bisa aku lakukan kali ini?"  Ucap Namjoon dengan nada menggoda,

"Aku serius Joon" Yoongi menatap rekan keejanya itu dengan tatapan seriusnya,

"Oke-oke, apa yang bisa ku bantu hyung?" Tanyanya saat melihat raut wajah Yoongi yang err- menyeramkan menurutnya, ia masih ingin hidup omong-omong,

"Tolong retas CCTV di kamar Jungkook, lorong koridor rumah sakit, serta halaman depan rumah sakit dalam 2 hari terakhir" perintahnya

"Untuk apa hyung?"

"Ayolah lakukan saja" ujarnya dan langsung diangguki  Namjoon, pemuda itu langsung saja memakai kaca mata minusnya dan langsung menarikan Jemarinya pada Keyboard yang ada di hadapannya,

Yoongi tak tinggal diam kini ia duduk disamping Namjoon dan mulai meretas area luar rumah sakit, seperti gerbang dan jalanan sekitaran halte terdekat,

Belum sampai 5 menit Namjoon telah selesai melakukan pekerjaannya, Woah dia sangat hebat bukan?

"Sudah hyung" Namjoon menghentikan Jemarinya saat sebuah rekaman telah berhasil ia dapatkan, disana terpampang empat kotak yang masing-masing merekam area yang berbeda-beda,

Yoongi mendongak, menatap layar komputer milik Namjoon, matanya terpaku pada rekaman yang berada dalam kamar Jungkook, disana ia bisa melihat seseorang berpakaian dokter memasuki ruangan sang adik, ia mempertajam tatapan matanya kemudian mengerutkan dahinya, ia merasa familiar dengan postur tubuhnya,

"D-dia?"

mungkinkah itu orang yang ia kenal?

Ataukah hanya mirip saja?

'Siapapun kau, aku tidak akan membiarkanmu menghirup udara dengan bebas, kau telah mengusik ketenanganku, aku tidak akan tinggal diam' batinnya

.
.
.
.
.
.
.
.TBC

Hai aku balik lagi,

Ada yang nunggu?

Minta dukungan Vote dan Komennya ❤❤

See you!

°♡09-05-2019♡°

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang