WTML (20)

3.5K 311 25
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pria melangkahkan kakinya ke dalam ruangan yang minim pencahayaan, dia adalah Shin Yoojae, ruangan itu dipenuhi dengan botol-botol kecil berbentuk lonjong, khas dengan ruangan labolatorium, semua botol disana berjajar rapi disebuah rak yang memiliki empat tingkatan, dimana setiap tingkatannya memiliki botol dengan isi cairan yang berbeda-beda, entahlah apa isinya,

Ia mengambil salah satu botol yang tertutup yang di dalamnya memiliki cairan berwarna merah, Yoojae membukanya dan meneteskan cairan itu pada sepotong roti yang sedari tadi dipegangnya,

Setelahnya ia kembali melangkah mendekat pada seekor anak kelinci yang ia kurung dalam sangkar burung yang berada di belakangnya,

"Kita lihat apakah ini telah berhasil?" Gumamnya sembari tangannya menaruh roti tersebut kedalam sangkar berisi kelinci,

Ia mengamati dengan teliti saat lidah kelinci itu menjilat roti dihadapannya,

Selang beberapa detik setelahnya terlihat kelinci itu kejang dan mati dihadapannya, seringainya mulai muncul dibibirnya,

"Wah-wah ternyata reaksinya lebih cepat dari yang ku duga"

***

Ceklek!
Pintu putih itu terbuka, Yoongi dan Namjoon dengan segera memasuki ruangan itu, mereka tidak mendapati atensi siapapun didalamnya selain tubuh yang masih tidak bergerak di atas satu-satunya ranjang yang berada di ruangan, itu Jungkook,

Yoongi dengan perlahan mendekati ranjang Jungkok diikuti Namjoon di belakangnya,

"kelinci, kau tak merindukanku? Kau tidak ingin menyambutku?" Yoongi mulai membuka suara saat dirinya telah berada di samping ranjang Jungkook, ia mengelus rambutnya pelan,

Yoongi menghela nafas sesaat,
"Sampai kapan kau akan tidur terus? Tidakkah kau lelah?" Lagi Yoongi mencoba mengajak Jungkook berbicara dan tentu saja tidak ada sahutan dari anak itu,

"Hai Jungkook, kau tau aku kan?!" Yoongi terkaget saat suara keras nan nyaring Namjoon memenuhi ruangan itu, dengan refleks ia membekap mulutnya, Namjoon memberontak,

"Bodoh!"

"Kau ingin membuat adikku tuli sebelum bangun?" Lanjutnya

"Maaf hyung, aku terlalu senang bertemu Jungkook" ucapnya setelah Yoongi melepas bekapan tangannya,

"Em hyung, ngomong-ngomong Paman Jeon kemana? Aku tidak melihatnya dari tadi?" Tanya Namjoon sembari matanya melihat-lihat sekeliling ruangan,

"Entahlah, mungkin paman sedang makan malam di kantin," Jawab Yoongi yang di balas anggukan dari Namjoon,

"Yak Namjoon, kau mau kemana?" Tanya Yoongi saat melihat Namjoon yang berjalan menjauh menuju pintu keluar,

"Ssst, hyung jangan berisik, sepertinya aku mendengar sesuatu" bisiknya dengan satu telunjuk yang berada dibibirnya,

Yoongi diam, memperhatikan apa yang akan Namjoon lakukan selanjutnya,

Namjoon melambaikan tangannya pada Yoongi, mengisyaratkan Yoongi untuk mendekat padanya,

Dengan rasa penasaran Yoongi pun menuruti Namjoon dan melakukan acara mengupingnya pada pintu putih itu,

"Kau dengar kan hyung" Namjoon bertanya dengan nada bisikannya,

Yoongi mengangguk, ia mengernyitkan dahinya, saat suara yang familiar terdengar menyahuti,

Ia menatap Namjoon yang juga menatapnya, matanya memberikan isyarat agar ia diam atas apa yang baru saja di dengarnya,

Yoongi bangkit di ikuti Namjoon kembali menuju ranjang Jungkook, sembari memikirkan cara untuk menangkapnya,

***

Tuan Jeon gelisah putra sulungnya tidak dapat di hubungi, berkali-kali Tuan Jeon menefon anak itu tetap saja tidak ada balasan sedikitpun, Jungkook sudah berada diruang operasi sejak setengah jam yang lalu, Yoongi juga berada disana, dengan sorot mata yang menatap pemuda yang lebih pendek darinya itu dengan tatapan sulit diartikan,

"H-hyung, kau membuatku takut" Jimin pemuda bertubuh pendek itu kini telah gugup, pasalnya Yoongi tidak mengalihkan pandangan darinya sejak Jungkook dimasukan ke ruang operasi,

"Apa?" Yoongi menyahut dengan nada datar yang ketara,

"Tidak hyung" Jimin pun memilih menundukan kepalanya, sungguh ia risih di tatap orang terlalu lama,

"Ada yang harus aku ketahui darimu Jimin"

***

Taehyung menuruni anak tangga rumahnya dengan langkah cepat, ia terlambat bangun omong-omong,

"Sial, semoga saja tidak terlambat" Ia merutuki dirinya sendiri yang lupa memasang alarm, dan lupa mengisi daya ponselnya sehingga sekarang ponsel itu dalam keadaan mati kehabisan daya, dengan cepat Taehyung menuju motor kesayangannya yang terparkir apik di garasi sebelah rumahnya, dan melajukan motor itu keluar dari pekarangan rumahnya,

Taehyung menambah kecepatan motornya, Jalanan pagi ini lumayan lenggang membuat Taehyung leluasa mengemudikan motor dengan cepat,

Tak butuh waktu lama untuk Taehyung sampai di perkarangan rumah sakit, setelah memarkirkan motornya, Taehyung langsung berlari melewati lorong-lorong rumah sakit yang mulai di penuhi lalu lalang pengunjung ataupun pasien yang sedang berjalan-jalan,

Tujuannya hanya satu, ruang operasi, pasti adiknya sudah menjalani operasi sekarang,

Dia tiba di depan lift yang akan membawanya ke lantai dua yang merupakan tempat adiknya melakukam operasi, tangannya dengan segera menekan tombol di depannya,

Pintu lift terbuka menampilkan orang yang sangat-sangat ingin ia habisi, tangannya mengepal erat, matanya menatap tajam orang yang berada di depannya,

"Hai, kita bertemu lagi" ujar orang itu dengan senyumannya,

.
.
.
.
.
.
.
.TBC

Ada yang nunggu?? 🙈

Minta dukungan Vote dan Komennya ya 😄😄

See you!

°♡18-05-2019♡°

Welcome To My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang