1. Arina, PMS

7.6K 467 55
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share nya yaa:) Amal loh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote, komen dan share nya yaa:) Amal loh!

Pertemuan itu nggak selalu manis, Jenderal!
-Aksa Gerald Pradipta

Versi Revisi

Tok tok tok.

"Assalamualaikum," sahut Arina dan Arisa bersamaan. Mereka sudah berada tepat di depan pintu rumah Dira.

Tidak lama kemudian, derap langkah seseorang terdengar dari dalam. "Waalaikumsalam. Eh, kirain siapa. Lo ikut juga Ris? Yuk masuk," ajak Dira mempersilakan mereka untuk masuk.

"Hehe, Iya nggak apa-apa kan?" tanya Arisa seraya menggaruk tengkuknya, agak canggung.

"Ya, nggak lah Ris! santai aja kali." Dira terkekeh.

"Hehe, makasih."

Setelah itu, mereka langsung memasuki rumah Dira yang bernuansa warna emas. Lebih tepatnya mereka memasuki kamar Dira. Mereka langsung duduk dipinggiran kasur. Lalu, Arina dan Dira lantas membahas tugas untuk dikumpulkan besok. Memang itu tujuan Arina kesini. Sementara Arisa, cewek itu terus menatap ke arah jendela. Lebih tepatnya menatap ke arah rumah mewah yang ada dihadapan rumah Dira.

"Oh iya kalian mau minum apa? Sampai lupa hehe sorry," sahut Dira seraya mengangkat kedua jari tangannya ke udara membentuk tanda peace.

"Lo, sih keasikan ngomongin Pak Ramli," ledek Arina yang langsung membuat Dira memperlihatkan giginya lebar. "Es teh aja," lanjutnya.

"Gue juga samain deh," timpal Arisa, masih menatap ke arah sana.

"Oke! Kalau gitu, kita pindah ke depan aja ya, sambil nyanyi-nyanyi. Lo bawa Gitar kan, Rin?"

"Bawa. Yaudah kita langsung ke depan nih," ujar Arina seraya bangkit dari duduknya. Disusul Arisa yang agak kecewa karena enggan beranjak sedikitpun dari sana. Di kamar Dira, rumah mewah di depannya itu terlihat sangat jelas dipandang. Bahkan, tadi ada yang mencuci Mobil. Itu artinya, segala aktivitas diluar rumah mewah itu akan terlihat jelas jika dilihat dari kamar Dira. Berbeda halnya Jika dilihat dari bawah, gerbang yang menjulang tinggi itu sukses menutupi rumah mewah yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Arisa. Tidak ada pilihan lain, Arisa terpaksa harus mengikuti Arina.

•••

Arina terlihat hanyut dalam petikan senar Gitarnya, seraya bersenandung kecil menyanyikan lagu Hanya RinduAndmesh Kamaleng. Sebenarnya suara Arina cukup bagus untuk didengar, namun Arina saja yang enggan untuk mengikuti kompetisi seperti apa yang telah dilakukan Arisa selama ini.

Kuingin saat ini, engkau ada di disini...
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi...
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini Hanya Rindu

Arina or Arisa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang