15. Pain And A Feeling

3.4K 230 54
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share, yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote, komen dan share, yaa.

Pepatah bilang, Lakukanlah hal yang membuatmu bahagia. Lantas bagaimana dengan hidupku yang penuh dengan drama?
-Arina Aurora Marinka

Versi Revisi

Berkali-kali Arina menyibakkan selimutnya. Kemudian, menariknya lagi ke atas. Demam. Cewek itu terus menggigil kedinginan. Tidak ada orang di rumah. Kalaupun ada, mungkin Farah. Sudah tahu Mama tirinya itu tidak akan mengurus Arina, percuma saja. Stok obat di rumah juga sudah habis. Untuk itu, Arina hanya bisa mengurung dirinya di dalam kamar.

Drtt, drtt.

Ditengah keheningan, ponsel Arina bergetar di atas nakas. Membuat sang pemilik langsung mendongak perlahan, mengambil ponsel yang kini tengah menyala. Perlahan, kedua alis Arina bertaut saat nomor tidak dikenal kemarin yang mengiriminya pesan.

+6285625******

Sorry Rin, baru bls. Gue Akra:)

Kiarin siapa:)

Hehe. Lo nggak masuk sekolah?

Kok tahu?

Tadi gue ke kls lo. Eh ... lo nya nggak ada. Kata temen lo sih, lo lagi sakit. Bener?


Hehe cuma demam biasa kok.

Yaudah, gue masuk kelas dulu. Cepet sembuh Rin❤

Kepencet ya?😂

Eh sorry, hehe.

Selanjutnya, Arina menutup percakapan. Cewek itu masih memikirkan satu emot love yang baru saja dikirim Akra. Ada harapan bahwa tadi memang sengaja dikirim Akra untuknya. Namun, Arina langsung membuang pikirannya yang tidak masuk akal itu. Sudah benar, ia bisa melupakan Akra. Walaupun tidak menjamin setelah Akra hadir kembali dalam kehidupannya.

•••

Sudah dua puluh menit, Aksa belum juga menghilang dari luar kelas Arina. Cowok itu terus melakukan hal yang sama. Mondar-mandir tidak jelas seperti orang kehilangan. Tepat saat bel istirahat berbunyi, Bu Rifa terlihat keluar dari kelas 11 IPA-1. Lantas saja, Aksa langsung masuk ke dalam kelas mencari-cari keberadaan Arina. Namun, tidak ada tanda-tanda keberadannya. Hanya ada Arisa disana yang tengah membereskan alat tulis.

"Ris, Arina dimana?" tanya Aksa khawatir. Napasnya tidak beraturan.

Begitu mendengar suara yang sangat familiar itu, Arisa langsung terkesiap. "Kak Aksa? Kok ada disini?" tanya Arisa cukup kaget.

Arina or Arisa? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang