Suara deburan ombak yang begitu keras seakan menunjukkan seberapa kerasnya ombak tersebut yang tengah mencoba menghancurkan karang yang menyatu dengan tanah Neverland, mengoyaknya perlahan dan meruntuhkan nya tanpa ada siapapun yang akan menyadari nya hingga karang itu benar benar menghilang dari tempat nya.
Suara ombak yang semakin keras, seakan sang penghuni lautan yang tengah berada dalam kemarahan ketika kedelapan pemuda itu menginjakkan kaki mereka pada karang yang terbentang yang menghubungkan nya dengan lautan, delapan pemuda yang kini mengenakan setelan jas formal yang membalut kemeja yang mereka kenakan dengan begitu sempurna. Namun sayang nya, bukanlah seulas senyum yang mereka bawa dengan penampilan mereka yang begitu sempurna hari itu, melainkan sebuah upacara kecil untuk mengantarkan jiwa saudara mereka yang pergi terlebih dulu.
Angin laut yang berhembus secara tak bersahabat nya menerbangkan helaian rambut yang menutupi mata Minhyuk dan juga Changkyun, membuat seisi Neverland melihat semuanya melalui mata sembab mereka di saat mulut itu telah terkatup rapat dengan bahu tegap yang terlihat begitu lelah. Kemudian tujuh dari kedelapan pemuda tersebut menghentikan langkah mereka dan membiarkan hanya satu pemuda yang berhasil sampai di ujung karang dengan sebuah guci berukuran sedang yang berada di tangan kanan nya.
Tepat setelah satu pemuda tersebut menginjakkan kakinya di ujung karang, angin yang sebelumnya berhembus keras perlahan mulai luluh dengan setetes air mata yang jatuh dari sudut mata pemuda tersebut, dan ombak yang sebelumnya bersikukuh untuk menghancurkan karang, perlahan berlarian dengan tenang seakan tak ingin jika pijakan pemuda itu hancur dan membuat nya terjatuh ke lautan tak berpalung Neverland.
Dengan hembusan napas pelan nya, Neverland berhenti sejenak. para binatang yang bersembunyi di tengah hutan perlahan mulai menampakkan diri dan melihat ke satu arah, arah di mana satu pemuda yang saat ini tengah menjadi pusat perhatian dari semua yang berada dalam rengkuhan langit Neverland.
"Telah berada di sisi ku hingga sejauh ini, ku ucapkan terimakasih."
Kalimat perpisahan yang hanya mampu ia ucapkan dalam hati, tangan nya kemudian terangkat untuk membawa guci tersebut bertemu dengan lautan. Lee Minhyuk pemuda yang kini berada di ambang kehancuran, pemuda yang membuat seluruh Neverland berhenti, dia yang terluka berdiri di tempetnya untuk mengantarkan jiwa saudaranya untuk meninggalkan tanah Neverland terlebih dulu.
Dia mengangkat guci di tangan nya setinggi dada, dan seiring dengan kalimat yang ia ucapkan dalam hati nya. Perlahan dia menuang abu yang berada di dalam guci tersebut.
"Aku melepas mu di sini, pergilah dan kembali untuk sebuah masa yang lebih baik. Mianha, Son Hyunwoo."
Air mata yang terjatuh beriringan dengan butiran pasir yang menyatu dengan lautan dan saat itu satu pemuda gugur. Kim Hanbin, membalikkan tubuhnya dan menangis tanpa suara dan membuat Hoseok yang sebelumnya berdiri tepat di belakang nya, kemudian meraih tengkuknya dan membawanya ke dalam rengkuhan nya. membiarkan pundaknya meredam tangis dari yang termuda.
Hanya kesedihan hingga akhir saat satu butir pasir yang tersisa membawa kembali angin kencang dan juga ombak Neverland dalam keadaan seperti sebelumnya, Minhyuk kembali menjatuhkan tangan nya dengan air mata yang keluar bagai peluh yang menetes ketika ia bekerja terlalu keras yang kemudian menutupi pandangan nya untuk melihat gulungan ombak yang berbondong bondong berlari ke arah nya.
Waktu yang terus berlalu, seiring percikan ombak yang menyentuh ujung sepatunya. Pertahanan nya kembali hancur sebelum karang yang menjadi pijakan nya di hancurkan oleh ombak, tangis yang kembali saat kedua lututnya yang menyentuh karang. Di peluknya guci yang sudah kosong tersebut dan kembali menangis seakan hendak menggantikan abu dengan air matanya untuk mengisi guci tersebut, menjadi pemandangan yang semakin membuat para penghuni Neverland berada jauh dalam keterpurukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKE ME UP[Battle With The Devil] SERIES I : LOST CHILD
FantasyDia paling kejam dari yang terkejam. Menjadikan kematian sebagai siklus terpenting dari kehidupan. Tersegel dalam tubuh bayi laki-laki selama bertahun-tahun. Namun, dia tetap tertidur meski segel telah terlepas bersamaan dengan anak laki-laki terseb...