selamat hari libur esok!double spesial.
ini panjang, jangan lupa tinggalin vote dan komen karena sangat membantuku!
***
Mereka pulang dengan keadaan canggung karena William tak mampu menjawab pertanyaan Krystal yang terakhir. Suasana mobil terasa hening dengan langit yang sudah menggelap karena jam sudah menunjuk pukul tujuh. Mereka melintasi jalanan yang sepi, bahkan nyaris tak ada pengunjung karena menurut William ... jalan besar akan macet di jam segini. Apalagi ini weekend.
Musik yang mengalun lembut tak mampu mencairkan suasana. Baik William maupun Krystal larut ke dalam pikirannya masing-masing, berusaha mengatur dan mengontrol perasaan mereka. Ini terasa aneh sekaligus sulit, dalam beberapa hari, situasi di antara keduanya berubah drastis.
Ketidakyakinan William membuat Krystal merasa takut, apalagi dengan perasaannya sendiri yang belakangan ini tak mampu ia kendalikan. Ia tidak pernah jatuh cinta dan tak tahu bagaimana mengatasinya. Ia terlalu cemas membayangkan, kalau pada akhirnya nanti ... hanya dia yang jatuh, sedangkan William tidak.
Oh, bayangan itu terasa suram. Ia tidak ingin patah hati, atau menjadi pihak yang tersakiti di hubungan ini. Seharusnya, sejak awal Krystal lebih meneguhkan hatinya agar ia tidak terombang-ambing seperti ini. Ia tidak tahu ia bisa bertahan tidak dalam hubungan ini, apalagi ketika perjodohan itu dilaksanakan. Situasi pasti bertambah kacau.
"Ada sebuah mobil yang mengikuti kita." Suara William memecah suasana. Untuk pertama kalinya setelah percakapan mereka yang sensitif tadi, lelaki itu kembali bersuara. Sayang, ia tidak mengatakan hal yang baik. Krystal refleks menoleh ke arah samping dan menemukan kalau pria itu serius dengan perkataannya. Meski gelap, ia masih bisa melihat wajah William samar-samar.
"Hah? Apa kau yakin? Mungkin saja ... dia satu tujuan dengan kita?" gumam Krystal was-was. Dia membawa pistolnya, tentu saja. Ia menganggap benda itu sebagai hal yang harus ia bawa ke mana-mana. Hanya saja, ia tidak memiliki pengalaman berkelahi dengan seorang mafia. Atau mungkin, sekelompok?
Biasanya ia hanya berlatih melawan murid lain, atau seorang pencuri yang pernah ia tangkap di minimarket, kalau tidak, seorang pembully waktu dia SMA. Itu semua sudah lama berlalu, belakangan ini ia tidak pernah berkelahi secara spontan, apalagi dengan orang asing.
Tiba-tiba saja, perasaan takut menjalar ke tubuh Krystal. Ia takut ia tidak bisa melindungi William seperti bagaimana harusnya. Ia cemas, ia tidak bisa memenuhi permintaan Kevin dan membuat kakaknya kecewa. Well, bahkan dalam situasi seperti ini, Kevin masih sempat melintas di benaknya.
"Tidak, aku yakin." William bergumam sembari menatap kaca tengah mobil. Alisnya berkerut, tangannya tampak menegang. "Kita pulang terlalu malam, dan salahku ... kita mengambil jalan yang sepi ini. Biasanya aku lewat jalan raya ketika sendirian. Maaf ...."
Kata-kata itu sama sekali tidak membantu, karena pada nyatanya semua telah terjadi. Krystal meneguk salivanya, memutar otak.
Sekarang mereka harus bagaimana?
"Pegangan, Krystal." William tiba-tiba memerintah, membuat sang gadis refleks menyentuh pegangan atas mobil. "Aku akan mencoba melarikan diri."
Setelah mengatakan hal itu, William menginjak pedalnya kuat membuat laju mobil menjadi sangat cepat. Krystal mengerjap, jantungnya berdegup beberapa kali lebih kencang. Ia cemas, tetapi ia tidak mau menambah kegelisahan lelaki di sebelahnya, jadinya ia hanya diam sembari mengigit bibir.
Semuanya tentu akan baik-baik saja.
Hal itu sudah pasti, bukan?
Aksi mempercepat laju mobil pada nyatanya tidak terlalu membantu, karena mobil di belakang mereka juga melakukan hal yang sama. Jalan yang berlika-liku membuat Krystal merasa mual, bahkan kepalanya terpentok kaca beberapa kali. Ekspresi William yang tampak sangat serius menambah ketegangan di antara mereka. Ini gila, jalanan sepi sekali. Sama sekali tidak ada mobil lain kecuali mereka dan orang belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIS PROTECTOR
Romance[Follow dulu untuk kenyamanan bersama, sudah selesai🙏] Book I, His Protector Book II, Her Savior Dihapus sebagian demi kepentingan penerbitan. Diwajibkan baca HIS PROTECTOR dulu sebelum baca Her Savior! -•-• William Aendrov & Krystalie Belle BLURB...