His Protector - 22

6.5K 547 29
                                    

tolong komennnn

ini alurnya kecepetan gak menurut kalian?

karena aku berencana untuk namatin di part 30-40an.


***


Itu pernyataan yang paling mengejutkan yang pernah Krystal dengar seumur hidupnya. William, dia pria yang aneh dan penuh kejutan. Terkadang tingkah lakunya bahkan tidak bisa dimengerti, hingga saat ini, yang bisa si gadis bermata cokelat lakukan hanya terdiam. Tak mampu mengeluarkan kata.

"A—aku ...." Belum sempat Krystal memikirkan kata apa yang harus ia rangkai, pancingan ikan yang ia genggam dengan erat bergerak pelan. Membuat gadis itu sontak membelalak dan menatap William. "I-ini bergerak! Bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Krystal, ia bingung bercampur cemas. Perempuan itu sama sekali tak berpengalaman. Ia takut ikan ini lepas kalau ia sembarang bertindak.

William dengan sigap melangkah, berdiri di belakang Krystal dan melingkarkan tangannya untuk menggengam pancingan itu. Krystal terpaku, menyadari kalau posisi mereka saat ini seperti tengah berpelukan. Pipinya memerah, demi Tuhan, dia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya karena tidak ada lelaki yang berhasil membuatnya tertarik ... dan, juga tidak pernah ada pria mana pun yang sering melakukan kontak fisik dengannya seperti William.

Atau mungkin, sebenarnya Krystal ini tipikal orang yang mudah jatuh cinta, tetapi selama ini dia hanya terlalu dingin dan berfokus mengejar prestasi agar diakui keluarganya?

Entahlah, ia sendiri tidak mengerti. Semuanya terasa aneh dan berbeda ketika ia bersama dengan William. Sepertinya, kebersamaan singkat dengan tuntutan perjodohan ini mendorong Krystal ke perasaan yang bahkan belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Cinta? Apakah ... hal itu sungguh ada?

William terlihat tenang, berbeda dengan Krystal yang nyaris menjerit ketika pancingan itu bergerak semakin kencang, membuat tubuhnya ikut bergerak. Dengan cekatan lelaki itu memutar kail pancing dengan gerakan yang professional. Ryan, sang pemandu saat ini tengah memperhatikan mereka dengan senyuman yang mengembang, seolah ia maklum ... dengan apa yang kedua manusia itu tengah lakukan.

Krystal menjerit ketika ikan yang entah apa jenisnya itu terangkat ke udara dengan gerakan meliuk-liuk. Refleks dia menunduk untuk terlepas dari pelukan William dan beringsut mundur. Ia tidak takut, hanya geli ... dan jijik. Tingkahnya itu membuat si lelaki yang tengah memegang pancingan terkekeh. Lelaki bermata abu itu tampak bahagia.

"Nice! Kau berbakat juga." Ryan bertepuk tangan sambil menatap Krystal yang masih tampak ketakutan. "Tidak buruk untuk pemula."

Krystal melongo, dia tidak merasa melakukan apa-apa selain memegang pancingan. "Aku tidak melakukan apa pun ...."

"Kau yang melakukannya." William melepaskan ikan itu dari pancingan dan memasukannya ke dalam sebuah box yang berisi air. Ia tampak sangat tenang, sama sekali tidak ada sorot ketakutan atau geli di mata lelaki itu. "Ini jenis steelhead fish. Jika kau mau tahu, sih, itu ikan pertama yang kau tangkap."

Setelah selesai melakukan kegiatannya, lelaki itu mendongak. Lagi-lagi, Krystal terpana akan netra abu yang sungguh menawan untuk dipandang itu, apalagi kala ia tersinar oleh cahaya. "Kau hebat," katanya sembari menarik senyuman.

Krystal benci senyum itu, karena lengkungan tipis yang terlihat berbeda ketika diberikan pada orang lain tersebut selalu berhasil membuat sesuatu di dalam dirinya bereaksi berlebihan.

Krystal tidak suka perasaan ini, dia merasa menjadi sosok yang berbeda setiap kali mereka muncul. Ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Semuanya terlalu cepat terjadi, ia sendiri sampai tidak mengerti. Benarkah dia jatuh cinta pada William?

HIS PROTECTOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang