Nueve

914 143 10
                                    

Saat ini kedua insan itu berada di depan sebuah kafe yang sudah tutup. Hari memang sudah cukup gelap dan kafe tersebut memang buka hanya sampai senja.

"Aku.." Eunbin meremas dressnya. Ia terus menatap ke tanah. "Aku tahu di mana Shuhua."

Napas Guanlin tercekat. Atensinya menegang. Sebesar ini pengaruh Shuhua dalam hidupnya.

Ia segera memandang gadis itu. "Di mana??"

Eunbin kembali menunduk. "Kau tak akan percaya."

Lagi-lagi Guanlin dibuatnya kembali menegang. "Maksudmu?"

Tatapan gadis itu beralih pada Guanlin. Ia menatap Guanlin dalam, dipenuhi kepahitan. "Di laut."

Guanlin mengangkat alisnya. Sosok di hadapannya ini tak hentinya membuat adrenalinnya terus berpacu.

"Aku akan membawamu padanya jika kau mau."

Dan di sinilah mereka sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan di sinilah mereka sekarang. Berlayar di atas kapal kecil milik pria yang Guanlin temui di toko. Atau lebih tepat disebut perahu layar.

Guanlin sendiri antara percaya dan tidak. Apa Shuhua kabur ke pulau sebelah sampai harus naik kapal? Lagipula apa yang mendorongnya sampai harus melarikan diri begini?

Guanlin terkejut saat tiba-tiba perahu layar itu berhenti di tengah laut.

"Apa yang terjadi?" Ia menghampiri Eunbin dan si lelaki tadi.

Eunbin menatap Guanlin dengan tatapan tercampur aduk. Ia berjalan melewati Guanlin yang sudah dipenuhi perasaan takut dan kalut tak tertahankan.

Kemudian berhenti di pinggiran perahu dan menatap ke laut. Tangannya dilengkapi dengan senter yang menyorot ke arah laut.

Tak ada jawaban dari Eunbin. Guanlin merasa jantungnya semakin terasa diremas. Ia menepis segala kemungkinan yang mampir ke pikirannya.

Ia mengalihkan atensinya pada lelaki yang memegang kendali kapal. Namun, hanya tatapan simpati yang ia dapat dari lelaki itu. Menambah rasa kalut pada perasaan Guanlin. Ia bahkan berani berkata bahwa tangannya sampai gemetar menahan takut.

"Ah, sudah datang."

Ucapan Eunbin menarik perhatian Guanlin. Guanlin langsung menatap gadis itu penuh tanya.

"Shuhua di sini."

Kembali Guanlin mempertanyakan maksud ucapan dari si gadis. Pasalnya, Eunbin terus menatap ke bawah laut sambil menyorotinya menggunakan senter.

Guanlin sempat berpapasan dengan tatapan si lelaki dan ia menyuruh Guanlin menghampiri Eunbin dengan gerakan kepala.

Guanlin mulai curiga. Apa ini bisnis gelap? Apa sebentar lagi seseorang akan memukul kepalanya dan membuatnya tak sadarkan diri untuk kemudian mengambil organ dalamnya?

Guanlin berjalan penuh waspada ke tempat Eunbin berdiri. Atensinya terus menatap si lelaki tadi sampai setengah jalan. Takut si lelaki tiba-tiba memukulkan benda berat pada kepalanya.

Namun sampai setengah jalan, si lelaki tetap pada tempatnya sambil memegang kemudi kapal.

Guanlin langsung saja menghampiri Eunbin yang masih menatap ke laut.

Ia menatap Eunbin menuntut penjelasan. Namun arah pandang gadis itu tak sekalipun teralihkan dari laut. Membuat Guanlin penasaran dan mau tak mau mengikuti arah pandangnya.

Dan ia terkejut bukan main. Ia melihat di bawah sana, sosok yang akhir-akhir ini ia rindukan. Sedang menatapnya dari dalam air.

"S-Shuhua?"

Tak lama terkejut, ia langsung panik.

"Itu Shuhua! Ia tenggelam!"

Namun baik Eunbin maupun si lelaki tetap tidak merespon terhadap kepanikan Guanlin.

Guanlin mendecak. Ia kembali menatap Shuhua.

Itu benar Shuhua.

Shuhuanya, yang ia rindukan. Kini ada di sana. Di lautan yang gelap dan dingin.

Tanpa aba-aba, Guanlin langsung saja melompat ke dalam laut. Tak peduli segelap apa lautan di malam hari.

Yey cover baruu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yey cover baruu

Siren; Shuhua ft. Guanlin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang