Quince

772 122 9
                                    

Sinar matahari kini sudah memancar. Guanlin dan Shuhua juga sudah berpindah ke tengah lautan yang tak terjangkau mata. Dengan Guanlin duduk di salah satu batu karang di balik tebing.

Tentu saja mereka ke sana dengan Guanlin yang berpegangan pada Shuhua saat mereka berenang melintasi lautan.

Tidak ada yang tahu alasan mengapa Shuhua tidak merenggut jiwa Guanlin. Ia sendiri bahkan tidak mengerti mengapa ia tidak melakukannya disaat banyak kesempatan untuk melakukannya.

“Kau tahu, kau sangat mencintai kue. Kue favoritmu namanya Danish Chocolate.” Guanlin kembali berujar.

Sejak tadi ia memang hanya bernostalgia dengan Shuhua. Menceritakan banyak hal di kehidupan Shuhua dengan Shuhua sendiri sebagai pendengar yang baik.

Terkadang ia menyangkal beberapa fakta yang dikemukakan Guanlin. Seperti saat ini.

“Bagaimana aku bisa menyukai hal itu disaat aku sangat tidak suka dengan namanya?”

Guanlin tertawa. “Kau tidak bisa menentukan rasa kue dari namanya.”

“Tapi aku benar-benar tidak menyukai namanya,” gerutu Shuhua lagi. “Terdengar norak.” Tanpa sadar ia mencibir.

Guanlin benar-benar tidak tahan. Makhluk di hadapannya ini benar-benar menggemaskan. Ia mengusak rambut Shuhua.

“Hei, kau belum bilang apa hubungan kita sebenarnya!” Tiba-tiba Shuhua teringat alasan mengapa ia mau mendengarkan Guanlin.

“Hmm... Kita sepasang suami istri,” jawab Guanlin setelah berpura-pura berpikir.

Wajah Shuhua memerah. “Su-suami istri? Kau? Dan aku?”

Guanlin mengangguk yakin. “Iya. Kita benar-benar saling mencintai. Bahkan kau tidak bisa memulai hari jika tidak mencium dan memelukku.”

Lagi-lagi wajah Shuhua makin memerah. Jika yang dikatakan Guanlin itu benar, tidak heran mengapa lelaki itu benar-benar tidak bisa merelakannya.

Namun, tawa Guanlin kembali terdengar saat Shuhua sedang sibuk dengan pemikirannya. “Kau percaya?”

Shuhua menahan rahangnya yang nyaris terjatuh. Kemudian ia menyembur Guanlin dengan air di sekitarnya. “Beraninya kau menipuku!”

“Iya, iya, baiklah.” Guanlin menyerah saat Shuhua mulai menghadap belakang, dan dengan ekornya ia memercikkan banyak air pada Guanlin. “Kita ini sepasang kekasih,” jawab Guanlin pada akhirnya.

Shuhua menatap Guanlin curiga. Bersiap jika ia kembali ditipu.

“Aku bersungguh-sungguh kali ini.”

Shuhua bisa melihat pendar biru kembali menyala walau hanya samar. Dengan itu, ia yakin bahwa saat ini Guanlin  sedang tidak berbohong. Dan dengan ini juga, ia yakin bahwa perpisahannya dengan Guanlin pasti merupakan sesuatu yang menyesakkan hati.

Ia bersyukur tidak dapat mengingat kejadian itu. Walaupun sebagian dirinya ingin mengingat hal itu.

“Oh, iya.” Shuhua kembali teringat. “Kau bilang aku bekerja sebagai kasir toko kue?”

Guanlin mengangguk.

“Apa toko kue itu milikku?”

“Sayangnya bukan.” Guanlin mengusap rambut Shuhua sayang. “Itu milik Bibi Yeeun. Kau adalah pekerja yang sangat disayanginya.”

“Begitu..” Shuhua menggumam. Yang dibalas oleh anggukan Guanlin. “Kalau begitu, kau sendiri bekerja sebagai apa?”

“Aku?” ulang Guanlin. “Hanya sebagai pegawai di satu perusahaan.”

“Oh, benarkah? Apa itu menyenangkan?”

Guanlin menatap Shuhua dengan tatapan yang sulit diartikan. “Tidak begitu. Di sana sumber segala penyesalanku dimulai.”

Shuhua kembali menahan diri saat melihat sekali lagi, pendar biru mulai memancar dari hati Guanlin.

Guanlin segera menambahkan saat melihat Shuhua jadi terdiam. “Tapi selebihnya menyenangkan. Aku diizinkan pergi saat istirahat siang dan bisa bertemu denganmu. Masuk juga tidak terlalu pagi, jadi aku bisa mengantarmu.”

Tiba-tiba Shuhua memicing pada Guanlin. “Masuk tidak terlalu pagi?”

Guanlin mengangguk linglung.

“Sekarang sudah terlalu pagi untuk masuk kerja, bukan?”

“Sekarang sudah terlalu pagi untuk masuk kerja, bukan?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

heheh soal yang kemaren. Aku sendiri gatau masalah apa yang terjadi antara Shinwon-Eunbin 😂 tapi yang pasti mereka kakak-adek tiri. Dan harusnya mereka seumuran. Tapi karena Eunbin kena kutuk dia ga tambah tua. Ga tambah tuanya dia itu yang selalu ingetin Shinwon soal kutukan itu dan dia selalu menyesal akan hal itu. Seolah menyesal dia udah tumbuh besar sendiri gituu

Siren; Shuhua ft. Guanlin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang