Siren; Shuhua ft. Guanlin ✔

Tres

Sorenya Shuhua kembali menerima pesan bahwa Guanlin tidak bisa mengantarnya karena sibuk.

Shuhua lelah bersedih seharian ini. Ia jadi tidak fokus bekerja. Beberapa kali ia salah mengambil pesanan pelanggan. Ia juga salah menyebut harga ataupun memberi kembalian.

Bersyukur Seonho menemaninya hari itu. Seonho sendiri sebenarnya sudah memiliki pekerjaan lain yaitu sebagai pengusaha ikan kaleng. Usahanya tidak begitu besar, namun ia bisa dibilang hebat karena sudah memiliki pegawai sendiri.

Tentu bukan ia seorang yang menjalankan usaha itu. Ia bersama ayahnya, Tuan Yoo Sungjae yang menjalankannya. Namun Tuan Yoo sudah cukup tua sehingga usaha harus berpindah tangan padanya.

"Sibuk, your ass. Bilang saja cheating!" sembur Seonho setelah melihat pesan Guanlin.

Shuhua hanya tersenyum mendengarnya. Sahabatnya yang satu ini memang selalu di barisan terdepan untuk membelanya. Ia sangat bersyukur memiliki sahabat sepertinya.

"Ya sudah. Nanti aku bisa pulang sendiri. Sejak kemarin juga sudah begitu."

Seonho menghela napas mendengar perkataan Shuhua. "Nanti pulang bersamaku saja."

"Tidak kembali kerja?"

Seonho menggeleng. "Temanku sedang dilanda kesusahan dan aku malah bekerja? Maaf saja, tapi hatiku masih ada di tempatnya."

Shuhua tersenyum miris mendengarnya. Sesaat kemudian ia terharu dan memeluki Seonho erat.

"Yak, lepas! Jiejie mau aku mati, ya?"

"Heheheh."

Shuhua baru saja selesai mandi ketika teleponnya berdering menandakan panggilan masuk.

Shuhua melihat nama yang tertera di layar. Agak ragu menjawabnya, namun akhirnya ia jawab juga.

"Halo?"

"Halo, sayang? Kenapa baru angkat?"

"Aku baru saja mandi."

"Oohh.. Heheh."

"Kenapa?" Shuhua berjalan ke arah rak handuk untuk menjemur handuk yang tadi membungkus rambutnya.

"Besok malam aku mau mengajakmu berjalan-jalan. Kau bisa, 'kan?"

Oh..

Belum lupa ternyata.

Shuhua menggumam menyatakan persetujuan. Kemudian setelah mengucapkan selamat malam dan kata-kata sayang, telepon dimatikan. Oleh Guanlin tentu saja.

Shuhua meletakkan teleponnya di nakas. Ia menatap ke arah lautan dari jendela di samping tempat tidurnya.

Besok adalah hari jadinya yang ke 2 tahun dengan Guanlin. Tidak terasa sudah 2 tahun berjalan.

Banyak kenangan yang tercetak selama 2 tahun ini. Hubungan mereka tidak pernah mengalami masa yang berat. Mereka selalu terlihat damai. Bahkan banyak orang yang cemburu dengan hubungan mereka yang kelewat harmonis.

Hubungan mereka sangat manis dengan berbagai kenangan indah yang telah dilalui. Terlampau manis untuk dikhianati dengan perselingkuhan.

Shuhua kembali menahan napas dan tangisnya mengingat hal itu. Entah bagaimana besok ia harus menghadapi Guanlin.

Membayangkan besok Guanlin akan menghampirinya dengan senyum menawannya dan mengucapkan kalimat-kalimat manis padanya membuat Shuhua merasakan ngilu mendalam pada hatinya.

Semua mimpi yang pernah ia impikan terasa hilang begitu saja. Ia bahkan tak berani membayangkan bagaimana hubungannya ke depan bersama Guanlin.

Ia tidak siap untuk kemungkinan terburuk yang bisa muncul kapanpun.

Ia tidak siap untuk melepas 2 tahunnya yang berharga begitu saja.

Jika saja Shuhua memiliki hati yang lebih kuat, mungkin masalah ini tidak akan berlarut seperti ini. Mungkin saja Shuhua bisa menghampiri Guanlin dan membicarakan masalah ini dengannya.

Namun seperti kata Seonho, hati Shuhua terlalu lembut. Bahkan bisa dikatakan, Shuhua bersembunyi di balik kelembutannya.

Malam itu, kembali kamar Shuhua terhiasi dengan suara tangis. Terdengar pilu namun indah.

Persis seperti Guanlin.

Maju yang kemaren minta member BTOB 😂 Noh udah muncul sekelebatan.

Anyway, maaf ya kalau yg awal-awal emang ngebosenin. Tapi kalau gagitu ceritanya gadapet nanti :((