#8

845 107 8
                                    

Begitu tiba di VVIP Room milik JJ Hotel Busan, aku langsung merebahkan diri diatas tempat tidur. Tubuhku rasanya remuk, seharian melakukan outdoor activity apalagi bersama anak-anak terasa melelahkan mengingat aku sudah jarang melakukan olahraga. Jaehyun kemudian masuk ke dalam kamar dan ikut membaringkan tubuhnya di sampingku.

"Tadi aku udah ngomong sama room service, katanya extra bednya habis. Padahal dari waktu booking aku udah minta extra bed," ujar Jaehyun. "Aku tidur di sofa aja."

"Eh," aku menoleh kearahnya. Jaehyun pasti kelelahan, apalagi dia sudah mengendarai mobil dari Seoul ke Busan yang tidak dekat jaraknya. "Aku aja yang di sofa."

"Jangan!," Jaehyun bangkit dari posisi berbaringnya. "Aku mau mandi dulu. Badanku rasanya lengket banget."

Aku mengangguk. Sementara Jaehyun masuk ke dalam kamar mandi, aku membuka travel bag dan mengeluarkan kaus sleeveless berwarna hitam polos dan celana jeans pendek untuk dipakai Jaehyun. Rencananya sehabis mandi, kami mau jalan-jalan menikmati Busan di malam hari. Anggap saja ini bulan madu ala kami.

Aku memilih meraih ponsel, menswipe beberapa foto yang diambil tadi saat acara di New Hope. Ada banyak sekali foto. Fotoku dengan Jaehyun dan juga anak-anak lain. Bahkan ada beberapa foto selfieku bersama Jaehyun saat di pantai tadi siang. Aku tersenyum, men-zoom wajah Jaehyun yang begitu tampan bahkan dibawah sengatan matahari.

Saat tengah asyik melihat foto, ponsel Jaehyun berbunyi cukup nyaring. Ada telepon masuk rupanya. Aku melirik ponselnya yang diletakan di atas meja rias. Hatiku mencelos melihat nama seseorang disana.

Tentu saja, Nahyun.

Aku menghela nafas, suara ponselnya terasa begitu berisik hingga aku ingin membantingnya ke lantai dan menghancurkannya menjadi kepingan sampah tak berguna. Aku menggeleng kuat-kuat, tidak boleh membiarkan amarah menguasai diriku.

Kemudian ponselnya berhenti berdering. Diganti sebuah suara notifikasi pesan masuk. Dengan ragu aku meswipe dan membaca isi pesannya;

| Nahyun

| Kamu nginap dimana?

| Aku di JJ Hotel. Hubungi aku ya, we need to talk.

Aku nyaris membanting ponselnya. Kenapa lagi wanita ini? Tidak tahu malu sekali mencoba menghubungi suami orang? Aku ingin marah dan membalas pesannya, tapi aku takut Jaehyun marah. Maksudku, aku tidak punya hak untuk cemburu? Eh, tunggu! Apa sekarang aku sedang cemburu?

Jaehyun keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Ia memandangku dengan heran melihatku sedang mengepalkan tangan dengan erat. Jaehyun berjalan menghampiriku, masih topless dan handuk yang menggantung di pinggangnya.

"Kenapa? Ada apa?" tanyanya.

Aku menggeleng. "Pakai baju dulu!"

Jaehyun mengangguk dan mulai memakai kausnya. Ia baru hendak membuka handuknya, tapi kemudian melirikku. "Mau lihat?"

"Hah?" aku termenung. "Enggak—enggak, astaga!"

Aku berlari dengan panik keluar dari kamar. Aku berdiri di depan pintu kamar sambil berusaha mengatur nafasku. Ah, pikiranku sedang tidak karuan sekali. Tak lama pintu terbuka dan kepala Jaehyun menyembul dari sana.

"Mau mandi?" tanyanya.

Aku mengangguk dan kembali masuk ke kamar. Aku membuka travel bag dan mengeluarkan baju yang akan aku pakai kemudian masuk ke kamar mandi. Membiarkan dinginnya air membasahi tubuhku. Kenapa hari ini terasa begitu panas bagiku?

IT STARTED IN THE WINTER [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang