Don't Go [END]

II

"Kau mau kuliah?"

"Kenapa?"

"Ayolah Jungkook, kau 75 tahun! Tidak cukup kah, kau belajar di academy selama lebih dari 20 tahun?"

"Ayolah Ken. Ini hanya formalitas. Aku tidak mau menganggur di rumah sepertimu."

"Kau bilang tidak suka belajar."

"Memang. Aku memang tidak suka belajar. Tapi aku harus terlihat seperti manusia bukan? Aku harus beradaptasi."

"Ah! Ya sudahlah... bilang saja kau kesana ingin cari pacar. Ingat! Kau sudah punya mate!"

"Siapa yg mau mencari pacar? Siapa juga yang punya mate? Aku sudah merejectnya. Yah, siapa tau di kampus aku dapat mate baru."

"Impossible!"

"Dah... Ken!"

"Pergilah!"

Begitulah kegiatan pagi dua vampir ini. Satunya selalu sok sibuk dengan berlaga berangkat kuliah, sementara satunya malas-malasan di rumah.

Jungkook memasuki salah satu gedung universitas terkenal di Korea. Seoul University. Sudah biasa jika bisik-bisik para wanita menjadi back sound perjalanannya ke kelas. Yah, Jungkook adalah salah satu most wanted di universitas.

"Selamat pagi Jungkook."

Seorang wanita tiba-tiba berhenti di hadapannya. Ah! Jungkook ingat dia. Kalau tidak salah, Irene namanya.

"Oh. Selamat pagi, Irene," sapa Jungkook sambil tersenyum.

"K-kau mengingatku?"

"Tentu."

Irene menutup mulutnya. Serasa tidak percaya jika seorang idola mengingat namanya.

"Aku ada kelas pagi, aku duluan ya," kata Jungkook.

Jungkook meninggalkan Irene yg sudah jingkrak-jingkrak tak karuan. Jungkook hanya menggelengkan kepala.

Dasar wanita. Batinnya.

Kelas dimulai. Jungkook nampak fokus pada dosen yg sedang menerangkan. Ingat, nampak. Padahal sebenarnya dia sama sekali tidak mendengarkan. Jungkook rasa Ken itu ada benarnya. Memang sekolah itu membosankan. Jungkook sudah kuliah sebanyak 3 kali selama sekitar 75 tahun hidupnya ini. Ditambah 25 tahun di academy. Ah! Membosankan. Tapi demi formalitas, Jungkook bisa. Jungkook kuat.

"Baiklah. Jangan lupa tugas kelompok kalian. Dead line minggu depan. Mengerti?!"

"Mengerti!"

Jungkook menghela nafas.

"Hey Kelinci!"

Jungkook roll eyes.

"Apa?!" Jawab Jungkook sewot.

"Kau tidak mau mentraktirku makan?"

"Makan batu sana!" Jawab Jungkook.

"Ayolah. Aku ingin makan."

"Kau itu meminta tapi memaksa. Dasar!" Cibir Jungkook.

"Jungkook!!"

Jungkook menoleh.

"Astaga! Satu lagi datang," gerutu Jungkook sambil memijat pelipisnya.

"Hey! Yugyeom! Sedang apa kau?!"

"Hey! Yeri! Sedang apa kau?!"

"Kau meniruku?!"

"Kau meniruku?!"