XXVII

2K 280 32
                                    

WARNING!
AWAS BOSAN

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

Jadikan kitab agamamu sebagai bacaan utamamu.

DON'T VORGET TO VOMENT!

Sorry for all of typo!

All of cast still belong to group, agancy, and fandom.

Jangan lupa bersyukur hari ini!














Masih di hari yang sama di jam berbeda, Nayeon tengah memotong-motong daging sapi di atas telenan dengan kasar sebagai pelampiasan kekesalannya pada kekasihnya. Jungkook sampai takut jika Nayeon sampai melukai tangannya sendiri, pisau daging itu termasuk tajam dan jika jari Nayeon kena, pasti langsung putus.

“Nay…”

“Diam! Aku masih marah padamu.”

“Nayeon, maaf…” rengek Jungkook sambil memeluk Nayeon dari belakang.

“Menyingkir atau ku potong milikmu.” Kata Nayeon sakartis.

“Kejamnya… nanti kalau kita tidak bisa punya anak bagaimana?”

“Ya aku cari suami lagi yang bisa memberiku anak.”

Jungkook langsung menghentikan tangan Nayeon yang bergerak memotong daging itu dengan cepat, melepaskan pisau dari tangannya dan membalik tubuhnya.

“Coba ulangi tadi?”

“A-apa?”

“Kau mau cari suami lagi? Jangan coba-coba melakukannya. Dia harus melangkahi mayatku kalau mau merebutmu dariku. Enak saja kau bicara.”

Nayeon terkesiap.

“Kita saja belum menikah.”

“Kalau begitu ayo menikah.”

“Apa?”

“Ayo menikah. Sekarang, hari ini juga. Aku panggil ayah dan ibu kita.”

Nayeon mengerjapkan matanya beberapa kali.

“Kau serius?”

“Apa wajahku terlihat main-main?” tanya Jungkook.

Nayeon memperhatikan wajah pria itu, tidak ada gurat candaan disana.

“K-kau apa-apaan? Awas, menyingkir, aku mau masak makan malam.” Ucap Nayeon sambil berusaha menyingkirkan tangan Jungkook dari pinggangnya.

“Jung, tolong lepas.”

“Tidak sebelum kau menjawabnya.”

“Ak-aku… maaf, aku belum siap.”

Jungkook melepaskan pelukannya perlahan. Nayeon melilhat ada raut kekecewaan di wajah pria itu.

“Maaf.”

Jungkook tersenyum.

“Lanjutkan masakamu. Jangan pernah berkata kau ingin menikahi pria lain. Itu akan memancing emosiku. Aku tidak suka. Mengerti?”

Nayeon mengangguk.

Setelah memberikan kecupan di puncak kepala Nayeon, Jungkook langsung melenggang ke kamar. Nayeon menatap punggung pria itu, dia menghela nafas.

“Moodnya rusak ya? Ck, dasar pria moody. Harusnya aku yang marah padanya. Selama ini ternyata dia jadi penguntit. Dia menguntitku sejak bayi, dia keterlaluan, ish.”

Don't Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang