WARNING!
Terdapat adegan kekerasan. Diperingatkan dengan keras agar tidak menirukan adegan tersebut dan mempraktikkannya dimanapun, kapanpun, dan pada siapapun karena itu termasuk tindak pidana yang diatur dalam undang-undang.Tidak semua adegan dapat dicontoh. Bagi yang merasa dibawah umur (<15th) diperingatkan keras agar tidak menirukan adegan yang tidak semestinya. Kalau bisa gak usah baca dulu, ya.
Cerita ini hanya fiksi dan diharap para pembaca hanya mengambil sisi positifnya dan dapat menangkap amanatnya.
JADILAH PEMBACA YANG BIJAK
Jadikan kitab agamamu sebagai bacaan utamamu.
DON'T VORGET TO VOMENT!
Sorry for all of typo!
All of cast still belong to group, agancy, and fandom.
Jangan lupa bersyukur hari ini!
Thank you.
-♡-
Jungkook memasuki kamarnya dengan langkah pelan. Matanya menelisik setiap sudut kamarnya. Istrinya tidak ada. Jungkook menghela nafas. Pintu balkon terbuka, berarti dia disana seperti tiga hari sebelumnya.
Jungkook meletakan jas dan tasnya di atas springbed lalu berjalan ke arah balkon. Benar saja, Nayeon disana. Duduk melamun sambil memeluk lututnya di atas kursi yang ada disana.
"Hey." Ucap Jungkook lirih sambil menyentuh bahu Nayeon perlahan.
Nayeon menoleh langsung saat Jungkook meneyentuhnya, dia tersenyum.
"Sudah pulang, ya?" tanyanya.
Nayeon beranjak dari kursinya dan berdiri di depan Jungkook melepaskan dasinya.
"Aku kira kau akan pulang telat karena kak Taehyung bilang di kantor banyak urusan. Kau lelah? Mau ku buatkan teh mawar? Aku dan anak-anak baru saja memetik mawar di kebun." Ujar Nayeon sambil melepaskan dasi Jungkook.
Jungkook diam memandang Nayeon.
"Kau mandilah. Aku akan siapkan pakaianmu." Ucap Nayeon sambil tersenyum.
Nayeon melangkah pergi, tapi dengan cepat Jungkook mencekalnya. Nayeon berbalik dan menatap Jungkook penuh tanya.
"Aku mohon, berhenti berpura-pura baik-baik saja, Nay. Senyummu itu sangat menyakitkan untukku." Ucap Jungkook.
Nayeon tersenyum semakin lebar.
"Aku akan siapkan teh dan biscuit untukmu." Ucap Nayeon. Kali ini Jungkook langsung menariknyna dan membawa Nayeon dalam pelukannya.
"Kau bau." Ucap Nayeon sambil membalas pelukan Jungkook.
"Tapi aku suka." Lanjutnya.
Jungkook menghela nafas panjang. Yah, setidaknya dengan ini dia dan istrinya merasa lebih baik. Nayeon pernah mengatakan, tidak ada yang bisa dilakukan saat ini selain berpura-pura baik-baik saja karena menyesal dan menangis pun percumah. Ya, itu benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go [END]
Fanfiction[15+] Jeon Jungkook and Im Nayeon "Mate ku bayi?! Hahaha... lucu sekali." -Jungkook "K-Kau vampir? Tidak mungkin!"-Nayeon DON'T PLAGIAT! Cover and story by AlmostZ Started: 07042019 Finished: 20082019 #1-nabong (17/04/21) #1-kooknay (19/05/21) #1-va...