XXXVII

1.3K 177 18
                                    

WARNING!
Apabila terdapat adegan kekerasan. Diperingatkan dengan keras agar tidak menirukan adegan tersebut dan mempraktikkannya dimanapun, kapanpun, dan pada siapapun karena itu termasuk tindak pidana yang diatur dalam undang-undang.

Tidak semua adegan dapat dicontoh. Bagi yang merasa dibawah umur (<15th) diperingatkan keras agar tidak menirukan adegan yang tidak semestinya.

Cerita ini hanya fiksi dan diharap para pembaca hanya mengambil sisi positifnya dan dapat menangkap amanatnya.

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK
Jadikan kitab agamamu sebagai bacaan utamamu.

DON'T VORGET TO VOMENT!

Sorry for all of typo!

All of cast still belong to group, agancy, and fandom.

Jangan lupa bersyukur hari ini!
Thank you.
—♡—



“Nayeon, kenapa tidak dimakan? Ini sudah sore dan kau belum makan. Kenapa kau menolak makan dan malah jadi begini?”

“Jungkook, aku mual. Aku tidak makan ya.”

“Kau tidak lelah seharian dia atas kasur sambil memelukku?”

“Tidak, aku suka.”

Jungkook terkekeh lalu menghujani wajah Nayeon dengan kecupan. Bukan Nayeon, tapi Lee Hwang.

“Aku mencintaimu, Jeon Jungkook.” Bisik Lee Hwang.

“Jangan minta aku menjawabnya. Sudah pasti aku sangat mencintaimu, Jeon Nayeon.” Ucap Jungkook lalu yah, tau lah.

“Cukup. Dasar nakal. Kalau aku kebablasan bisa bahaya untuk Mocha, sudah, kau harus makan sekarang.”

“Tapi—“

“Tidak ada tapi-tapian, kau harus makan.” Ucap Jungkook lalu menggendong Lee Hwang ala bridal ke dapur dan mendudukannya di kursi.

Lee Hwang mendengus sebal. Sebentar lagi padahal, pikirnya.

“Ini dia. Makanlah walaupun hanya sedikit. Ayo, aku suapi.”

“Kook, tapi—“

“Ayo kelinci sayang, ayo makan. Aaa~”

Dengan terpaksa, Lee Hwang membuka mulutnya dan menerima suapan dari Jungkook.

S*it. Rasanya seperti sampah. Batinnya.

“Enak, kan?”

Lee Hwang mengangguk paksa.

“Ayo aa lagi, aku akan menyuapimu.” Ucap Jungkook.

Sekali lagi, vampire yang sedang menyamar itu mendapat suapan dari Jungkook.

Bawang putih. Batinnya.

“Ak-aku mual…”

Lee Hwang langsung berlari ke kamar mandi diikuti Jungkook.

“Ya ampun, Nay. Masa baru dua suap kau sudah mual? Biasanya tidak.” ucap Jungkook sambil memijat tengkuk Lee Hwang.

“Jungkook!”

Jungkook langsung menatap ke arah pintu kamar mandi. Disana ada dua wanita. Ibunya dan kakak iparnya, Jihyo.

“Kalian?”

“Jungkook, dia bukan istrimu. Dia Lee Hwang.” Ucap Jieun dengan lantang.

Lee Hwang tercengang.

Don't Go [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang