Apa yang ku lakukan memang sangat buruk. Aku menyadarinya saat kau kini sudah tak bersamaku. Aku kehilanganmu, tepat dihadapanku. Aku menyesal. Aku ingin kau tidak meninggalkanku. Tolong.. maafkan aku.. tolong jangan tinggalkan aku. Kumohon tetaplah bersamaku, dalam hidupku.. __Taeyong__
PLAAAKKK...
Taeyong tersungkur ke lantai ketika sebuah tamparan maha dahsyat mengenai pipinya tiba-tiba.
Namja tampan itu terdiam. Ia masih mencoba mencerna keadaan yang baru saja dialaminya.
Pandangan matanya tiba-tiba terasa kabur.
Rasa ngilu dipipinya begitu terasa.
Perlahan Ia menyentuh pipinya yang terasa sangat ngilu. Sakit.
Kini, ia bahkan merasakan rasa anyir darah disudut bibirnya.
Tamparan itu sangat dahsyat menghantamnya..
Perlahan ia menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba mengembalikan kesadaran dirinya karena efek dari tamparan itu, dan ketika kesadarana itu kembali, Taeyong mengangkat kepalanya dan menoleh, ia mendapati sang Appa yang berdiri tinggi menjulang diatasnya dengan tatapan mematikan penuh kemarahan menghujam padanya.
Taeyong bergidik ngeri melihatnya.
Ia tak pernah melihat tatapan mematikan Appa nya yang seperti ingin membunuh apapaun yang terlihat dihadapannya.
"Ap-App-Appaaa..." lirih Taeyong dengan suara bergetarnya, menahan rasa takut yang tiba-tiba menerpanya. Jujur ia sangat takut menatap Appa nya saat ini.
"kau.." tunjuk Appa nya dengan jari telunjuknya ke wajah tampan Taeyong dengan suara beratnya yang semakin membuat Taeyong ketakutan.
Aku takut. Kenapa Appa seperti ini padaku??
Melihat tatapan mematikan Appanya, secara refleks Taeyong menyeret tubuhnya mundur ketika Appa nya berjalan mendekatinya yang masih tersungkur dengan badan tengkurap dilantai. Ia sangat takut dengan Appa nya saat ini.
"DASAR SIALAAANNN... PLAAKKK.." tamparan kembali mendarat di pipinya yang masih terasa ngilu. Kini pipi namja tampan itu semakin memerah dan keunguan.
Lagi-lagi Tayeong menerima tamparan Appa nya dengan makian yang membuat Taeyong semakin binggung. Kenapa Appa nya menamparnya seperti ini? Apa yang sudah ia lakukan sampai menyulut kemarahan Appa nya seperti?
Padahal tadi pagi semuanya masih baik-baik saja, lalu kenapa sekarang tiba-tiba menjadi seperti ini.
Setiap langkah Appa nya yang mendekatinya, membuat Tayeong semakin beringsut mundur, menjahui Appa nya. Saat ini Taeyong merasa hidupnya ada di ujung tanduk. Ia sangat ketakutan. Sangat.. sangat ketakutan.
BUAKK.. BUAKKK..
Kini sebuah tendangan berhasil membaut Taeyong kembali ke realita. Dimana Appanya tengah menendang punggungnya secara brutal.
Secara refleks Tayeong menelungkup, melindungi dirinya dari tendangan menyakitkan Appa nya.
"ampun Appa.. ampun Apppaa...." pekik Taeyong memilukan menahan sakit yang ia rasakan diseluruh tubuhnya. Tendangan Appa nya memang hanya dipunggungnya, namun rasa sakitnya ia rasakan sampai seluruh tubuhnya.
Air mata bahkan tak bisa menghilangkan rasa sakit dan ngilu diseluruh tubuhnya. Badannya seperti remuk karena tendangan membabi buta Appa nya.
Taeyong hanya bisa menjerit dengan lelehan air mata disudut matanya meminta belas kasihan Appa nya. Ini sangat sakit ketika berkali-kali tendangan Appanya mengenai punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last [Taeyong x Yuta]
RomanceYuta hanya ingin membahagiakan semua orang dalam hidupnya. ia tak mau mengecewakan orang lain, biarkan dirinya terluka dan sakit, asalkan orang yang ia sayangi tidak terluka. biarkan dirinya menanggung sakit ini sendirian. karena begitulah ia akan h...