Fireflies

590 42 5
                                    

“Kau tampan!” seru Yuta melirik Winwin yang duduk disampingnya, menundukkan kepalanya. menolak melihat ke arahnya dan lebih tertarik dengan rumput dibawahnya.

Yuta mengulurkan tangannya. mencoba menyentuh rambut bagian atas Winwin.

Namun sayang, Yuta harus kecewa ketika Winwin menggeser duduknya, menjauh. Menolak sentuhan Yuta.

Yuta tersenyum. Mencoba memahami penolakan Winwin. “Aku suka gaya rambutmu yang baru. Terlihat dewasa sekali” gumam Yuta mencoba mengendalikan kesedihannya akibat penolakan Winwin.

“Kau sudah bertemu dengan ke tiga keponakanmu?” tanya Yuta masih berusaha mencairkan suasana yang dingin seperti Es ini.

Tak apa meskipun Winwin tak menanggapi dan menolaknya. Ia akan sabar dan tak akan sakit hati. “Mark memberitahuku, kalau Winwin Hyung nya membantu menjaga Jisung yang keluar dari Taksi yang akan pergi ke jalana raya” lagi Yuta melihat ke arah Winwin, dan Winwin masih dalam posisi semula.

Diam. Menundukkan kepalanya. menolak melihat kearahnya.

“Jisung juga sangat mengagumimu. Dia menolak memanggilmu Hyung, dia bilang lebih suka memanggilmu Uncle. Apa itu tak masalah untukmu?” tanya Yuta.

“Satu-satunya Yeoja cantik yang tidak bisa diam itu bernama Nana. Dia cerewet sekali.. kau pasti akan suka dengannya” Yuta mengenalkan Nana, satu-satunya Putri yang dimiliknya.

“Kenapa Noona kembali?” tanya Winwin tiba-tiba, tanpa menoleh sedikitpun.

“Winwin__”

“Jangan bilang Noona kembali hanya untuk kembali pergi meninggalkanku lagi. Aku membenci itu” ujar Winwin ketus.

Yuta mengerti benar yang dikatakan Winwin.

Adiknya sangat terluka karena ke egoisannya 13 tahun silam.

“Kalau Noona kembali hanya untuk kembali pergi” tiba-tiba Winwin berdiri dari duduknya. “Sebaikanya Noona tidak usah kembali dan muncul dihadapanku. Itu membuatku sangat terluka Noona”

“Tunggu, Winwin!” seru Yuta berdiri dari duduknya. Menghentikan Winwin yang bersiap pergi.

“Noona kembali untuk menembus semua ke egoisan Noona yang pergi dan meninggalkan luka pada kalian semua”

Mendengar penuturan Yuta, Winwin mengepalakan keduan tangannya. mencoba menahan air matanya yang tiba-tiba terasa menumpuk dipelupuk matanya.

“Noona merindukan keluarga kita di Seoul. Noona ingin kembali bersama dengan Kau, Imo dan Samchon..” perlahan Yuta berjalan mendakti Winwin yang masih berdiri terdiam membelakanginya.

“Maaf...” Yuta menyentuh lembut pundak Winwin.

Winwin benar-benar sudah tumbuh dengan sangat baik.

Pundak Winwin sangat kokoh. Menunjukkan bahwa adik kecilnya kini sudah menjadi Namja sesungguhnya. “Tolong maafkan Noona..” Yuta mendekati Winwin. menyandarkan kepalanya di punggung lebar Winwin.

Hisk... Yuta terisak dipunggung lebar Winwin. “Tolong, jangan bersikap seperti ini pada Noona..” isak Yuta meremat baju bagian belakang Winwin.

“Noona, menyesal Winwin.. Noona menyesalinya.. Tolong.. Hisk.. Hisk..”

“Apa Taeyong Hyung memberikan kehidupan yang layak pada Noona?” tanya Winwin tiba-tiba setelah bungkam beberapa saat.

Yuta mengangguk dari balik punggung lebar Winwin.

“Baguslah! Aku lega mendengarnya” ujar Winwin kemudian.

“Aku akan sangat marah pada Taeyong Hyung kalau Noona hidup menderita. Aku tidak akan memaafkannya” tambah Winwin dengan suaranya yang terdengar lebih lembut.

My First and Last [Taeyong x Yuta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang