" Suara mu yang memanggilku, membuat hatiku terlena. Entah sejak kapan aku mengikuti perkataanmu. Aku tak tahu bagaimana aku bisa bertahan denganmu. Bahkan aku terkejut dengan keadaanku ini. Memang benar, langkah kakiku selalu mengikutimu. Setiap hari, sedikit demi sedikit. Waktu ku berhenti pada dirimu. Tinggalah, kau dan aku selalu seperti ini. Aku bisa merasakanmu hanya dengan sentuhan jemarimu. Terasa begitu indah dan lembut. Sentuhanmu membuat perasaan dihatiku semakin tumbuh lebih besar lagi. Apa kau tahu seberapa berartinya itu? Karena semuanya, aku hanya bisa melihatmu dan perhatianku hanya mengarah padamuu.. dan itu menjadi terasa begitu istimewa karena dirimuuu.. "__Taeyong__
"Ah.. hyung?? Kau disini?" Tanya Winwin terkejut melihat Taeyong kini duduk manis dimeja makan flat nya.
"Heuumm.." jawab Taeyong berdehem dengan wajah kusutnya.
Winwin melihat Taeyong heran sambil meletakkan tas ranselnya, kemudian duduk di kursi yang ada disebrang Taeyong. Banyak pertanyaan dalam benak Winwin.
"Berhenti menatapnya Winwin " tegur Yuta yang membawa beberapa masakannya dan meletakkan di meja makan dihadapan Winwin dan Taeyong.
"Noona.. Taeyong hyung kapan datang? Sepertinya semalam aku tidur sampai 11 karena mengerjakan PR sekolah, belum disini?"
"Subuh.. sudah makanlah.." jawab Yuta sekaligus menyuruh dua namja berbeda umur itu untuk sarapan.
"Oh.." Winwin akhirnya lebih memilih untuk sarapan, ia tak mau terlambat sekolah hari ini. Guru piket hari ini Pak Kim, dan itu akan menjadi maslah besar kalau dia tidak datang 5 menit sebelum jam masuk sekolah.
"Noonaa.. kenapa tidak sarapan bersama kami?" Tanya Winwin yang melihat Yuta sibuk membersihkan dapur.
"Aku ada kelas jam 9.. sudah cepat sarapannya, kau akan terlambat.."
"Ndee...."
..
"Mandilah!!! " seru Yuta ketika melihat Taeyong malas-malasan duduk disofa depan tv yang ada diruang tengah flat nya.
Bukannya menjawab Taeyong malah menutup wajahnya dengan selimut.
Itulah yang dilakukan Taeyong setelah sarapan, hanya malas-malasan tiduran disofa.
Yuta sudah rapi bersiap pergi ke Universitas ketika jarum jam menunjukkan pukul 8 pagi. Flat nya juga sudah rapi dan ia bisa dengan tenang meninggalkan flat nya. selain itu, ia juga sudah menyiapkan makan siang untuk Winwin, dan nanti ketika Winwin kembali dari sekolah, remaja 16 tahun itu tinggal menghangatkannya di microwave.
"Yong_ie.." Yuta duduk dilantai dekat sofa dimana Taeyong tidur. Bersabar membangunkan Taeyong. "Mandilah.. aku siapkan baju mu.."
Perhatian yang Yuta berikan tak sama sekali Taeyong gubris.
Yuta menghela nafas. Ia tahu betul keadaan Taeyong saat ini. Bukan tanpa alasan dia seperti ini. Dan Yuta tahu betul apa yang membuat Taeyong seperti ini. "Kau bertengkar lagi dengan Donghae samchon?" tebak Yuta tepat sasaran ketika dengan kasar Taeyong membuka selimut yang menutupi kepalanya.
Perlahan Yuta membelai surai Taeyong yang berantakan. Mencoba merapikan dan mencurahkan perhatiannya dengan belaian jemarinya. "Kenapa lagi, Hmm??" Tanya Yuta lembut sambil melirik jam dinding yang tak jauh darinya, sudah jam 8:10, ia bisa tertinggal bus ke Universitasnya dan itu berarti ia harus berjalan lebih jauh menuju stasiun untuk ke Universitas, atau ia juga mempunyai pilihan lain dengan menunggu bus yang akan datang jam 8:30 dan itu berarti ia akan terlambat.
![](https://img.wattpad.com/cover/177292642-288-k830399.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last [Taeyong x Yuta]
RomansaYuta hanya ingin membahagiakan semua orang dalam hidupnya. ia tak mau mengecewakan orang lain, biarkan dirinya terluka dan sakit, asalkan orang yang ia sayangi tidak terluka. biarkan dirinya menanggung sakit ini sendirian. karena begitulah ia akan h...