"Kaca yang sudah retak tak akan pernah bisa kembali utuh. Namun, masih adakah peluang untuk bisa memperbaikinya? Tentu tak bisa. Lalu apa yang harus dilakukan? Yang bisa dilakukan adalah, menjaga retak itu agar tak pecah terbelah dan hancur berantakan."
**
"Kau mencuci seragamu lagi?" tanya Yuta ketika ia melihat seragam Winwin yang sudah tergantung dibalkon flat tempat biasanya ia menjemur baju keduanya.
"Aku melihat noona sangat sibuk, jadi aku melakukannya.." Winwin keluar dari kamarnya, lalu duduk dimeja makan siap untuk sarapan, dengan sebelumnya meletakkan tas sekolah dikursi kosong sampingnya.
Remaja 16 tahun itu sedikit mengerutkan kening binggung. Tidak biasanya di meja makan sangat penuh dengan makanan. "Noona masak sebanyak ini?"
Yuta yang baru masuk dari balkon menjawab. "Taeyong yang memberikannya.." Yuta tahu, tak seharusnya ia mengatakan itu.
Mendengar nama Taeyong, Winwin langsung tak berselera. Meskipun ada chicken teriyaki yang begitu menggoda untuk ia santap.
" Winwin__ "
"Noona masih berhubungan dengannya?" pagi yang menyebalkan untuk Winwin saat ini.
"Winwin__"
"Aku membencinya "
"Imoo sudah memaafkanya, kenapa kau tidak bisa?" Yuta selalu menghindari pagi harinya membahas masalah ini, tapi melihat Winwin yang begitu marah membuatnya tak bisa lagi menahannya. Sudah saatnya Winwin membuka hati dan mencoba untuk memaafkan Taeyong.
Winwin menyeringai mendengar pertanyaan Yuta. "Kenapa aku harus?" kini Winwin menatap Yuta sengit. Sangat tak suka bila noona nya terus membela namja berengsek seperti Taeyong. apa dimata noona nya hanya ada nama Taeyong? apakah tak ada namja lain, selain namja berengsek itu??
"Karena dia hyung mu "
"Hah? Aku tidak punya hyung, aku hanya punya noona.."
"Winwin, mencobalah bersikap dewasa " sepertinya pagi hari yang indah benar-benar akan berakhir. "Kau mau kemana?" tanya Yuta ketika mendapati Winwin meninggalkan meja makan dengan tas sekolahnya. Selalu seperti ini, Winwin akan melarikan diri bila pembicaraan akan bermuara pada Taeyong.
"Noona membuat nafsu makanku hilang "
"Kita masih harus bicara Winwin! "
"Aku tidak!! " BRUAAKK.. Winwin membanting pintu flat setelah keluar yang membuat Yuta hanya bisa menghela nafas dengan sikap kasar Winwin.
Selalu berakhir dengan buruk jika Yuta mulai menyelipkan nama Taeyong dipembicaraannya dengan Winwin. Selalu berakhir seperti ini.
..
.
.
Jarum jam menunjukkan pukul 7 malam, tapi Winwin belum pulang juga. Yuta mulai khawatir, apalagi ini bukan pertama kalinya Winwin pulang terlambat. Setiap ditanya, Winwin selalu memberikan jawaban yang tak memuaskan Yuta.
Tring..
Terdengar pintu terbuka.
"Kenapa terlambat lagi?" melihat wajah malas Winwin, Yuta menyadari pertengkarannya dengan Winwin tadi pagi masih mempengaruhi dongsaeng nya itu.
Winwin meletakkan sepatunya. Melewati Yuta begitu saja kedalam flat.
"Winwin, noona minta maaf.."
Winwin menghentikan langkahnya. Berbalik dan menatap noona nya. "Aku tidak suka noona membicarakannya! Aku sangat membencinya.. " kata Winwin dengan sorot mata tegas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last [Taeyong x Yuta]
RomanceYuta hanya ingin membahagiakan semua orang dalam hidupnya. ia tak mau mengecewakan orang lain, biarkan dirinya terluka dan sakit, asalkan orang yang ia sayangi tidak terluka. biarkan dirinya menanggung sakit ini sendirian. karena begitulah ia akan h...