Yuta perlahan membuka pintu kamar dimana Imo nya saat ini tengah termenung. Duduk diam ditepi tempat tidurnya.
Yuta melangkah setapak demi setapak agar tak menimbulkan suara dan membuat Imo nya semakin marah.
Suasana dingin langsung terasa ketika Yuta masuk. Menarik nafas pelan, kemudian menghembuskannya perlahan sebelum akhirnya meneguhkan hatinya untuk memanggil Imo nya.
"Imo.." panggil Yuta yang terdengar seperti sebuah bisikan. Nyalinya sedikit ciut ketika melihat kondisi Imo nya saat ini. Menatap kosong kearah jendela besar yang ada dihadapannya.
Yuta duduk ditepi tempat tidur yang sama dengan Imo nya. Pelan sekali agar tak mengganggu Imo nya dan semakin membuatnya marah.
"Imo.." panggil Yuta lagi, tapi kali ini lebih keras. Meskipun itu masih saja terdengar lirih.
"Im__"
"Imo sangat kecewa Yuta!" seru Hyuk memotong omongan Yuta. Tanpa menoleh pada Yuta dengan perhatian masih tertuju ke jendela besar dikamar miliknya.
Yuta menelan ludah takut. "Aku bisa menjelaskan semuanya"
"Sejak kapan kalian kembali bersama?" tanya Hyuk dingin.
Yuta terdiam. Menundukkan kepalanya. Meremas jemarinya untuk mengurangi rasa takut bercambur gelisah akan suasana mencekam ini. Tak pernah sebelumnya ia melihat Imo nya begitu marah dan kecewa seperti ini.
"Berapa lama kalian berhubungan dibelakang kami?" tanya Hyuk lagi yang menambah suasana semakin mencekam bagi Yuta.
"Tidak seperti yang Imo pikirkan. Kami tidak seperti itu Imo.." Yuta mencoba menjelaskan dengan kegelisahan yang membuat apapun yang keluar dari bibirnya menjadi kacau.
"Imo sangat menyayangimu, Yuta.." Hyuk langsung menoleh dan menatap Yuta dengan manik yang kini sudah tergenang oleh air mata. "Bagi Imo, kau, Winwin dan Taeyong memiliki posisi yang sama dalam hati Imo.. Imo hanya ingin kau bahagia, begitupun dengan Winwin dan Taeyong.." air mata itu sudah meleleh membasahi wajah cantik Hyuk yang tak lagi muda.
"Tapi tidak dengan Taeyong, Yuta.. tidak dengan Taeyong.." Hyuk menyentuh lembut pipi Yuta yang kini juga sudah berderai air mata. "Taeyong bukanlah namja yang pantas untuk mendapatkan yeoja sebaik dirimu Yuta.. "
"Imo.." Yuta tak bisa lagi mengatakan apapun. Ingin sekali ia memberi pembelaan dan mengatakan bahwa semua yang Imo nya katakan tidaklah benar.
Taeyong adalah namja yang baik.
Taeyong memang pernah berbuat kesalahan, tapi kini ia sudah memperbaiki kesalahan dan menyesalinya.
"Imo__" isak Yuta ingin sekali mengutarakan isi hatinya.
"Sudak cukup kau menangis karena Taeyong! sudah cukup, sayang.." Hyuk menghapus air mata Yuta. Betapa hatinya sangat terluka melihat Yuta kembali meneteskan air mata karena Taeyong.
Yuta menggeleng dan begitu ingin mengutarakan isi hatinya. tapi kenapa ini begitu sulit. Suaranya seperti tertelan dalam tenggorokannya begitu saja. Yuta membenci dirinya karena tak bisa mengutarakan isi hatinya. Baka Yuta..
"Bagaimana dengan Jaehyun?" tanya Hyuk tiba-tiba yang membuat Yuta mengerutkan kening binggung.
Jaehyun? Darimana Imo nya tahu nama itu. "Jaehyun?" tanya Yuta membutuhkan penjelasan akan pertanyaan Imo nya.
"Hmm.. namja tampan yang sangat baik dan lembut padamu.." ada sebuah senyuman dari Hyuk, mengingat bagaimana ia begitu ingin tahu dengan namja yang malam itu mengantarkan Yuta pulang.
Dan sejak saat itu, Hyuk mencari tahu siapakan namja tampan dan lembut itu.
Sampai akhirnya, ia mendapatkan semua informasi yang dibutuhkannya dan menyimpulkan dari semua informasi yang didapatkannya bahwa Jaehyun adalah sosok namja yang sangat baik dan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last [Taeyong x Yuta]
RomanceYuta hanya ingin membahagiakan semua orang dalam hidupnya. ia tak mau mengecewakan orang lain, biarkan dirinya terluka dan sakit, asalkan orang yang ia sayangi tidak terluka. biarkan dirinya menanggung sakit ini sendirian. karena begitulah ia akan h...