Untitled Part 8

2.6K 267 23
                                    

Emma's POV

malam sabtunya kami semua memutuskan untuk menonton film di ruang theater. kedua orang tua dari Chandra dan orang tua Kirana telah beristirahat dan disini kami bertengkar tentang film apa yang akan kita nonton. kecuali Tessa dan 'teman' nya yang jelek itu, mereka memutuskan untuk tidak berkumpul dengan bocah seperti kita.

"apa salahnya nonton horror?" Brasil bertanya

"apa bagusnya nonton horror" jawab Chandra.

Chandra sudah memilih sebuah film komedi tetapi Brasil memilih untuk membuatnya kesal dengan menyuruh seorang petugas villa itu untuk menyetel film horror. setiap perbedaan pendapat yang keluar dari mulut mereka menjadi suatu pertengkaran. mereka melakukan ini karena mereka sudah memutuskan untuk saling membenci disaat Kirana dan Brasil dikabarkan sedang berpacaran.

Kirana hanya bisa duduk disalah satu dari sofa kulit sambil memijit kepalanya dengan kedua tangannya "kalian berdua bisa duduk tenang?" tanyanya

"kenapa kamu bawa orang seperti dia kesini?" jawab Chandra sambil melihat Brasil dengan tatapan jijik

"karena aku pacarnya" jawab Brasil lalu tersenyum dengan maksud membuatnya kesal

ekspresi Chandra berubah seperti dia tidak siap dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Brasil. dia terdiam dan aku merasa kasihan padanya.

"ugh udah cukup! kita voting aja!" merasa frustasi, Kirana berdiri dari tempat duduknya lalu menghadap ke kita

"Kirana jangan ganggu mereka, lagi seru-serunya ini!" jawab Olivia sambil memakan popcornnya dengan Raja

"guys...? Rachel udah tidur! kita jadi nonton gak si?" Tatiana bertanya disamping Rachel yang sudah ngiler di bahunya

"jadi Rach, kita nonton horror, tolong dipasang filmnya?" Brasil meminta tolong untuk film pilihannya segera dipasang dan ketika petugas villa itu melihat kearah Chandra dengan maksud untuk meminta ijin padanya, Chandra hanya terdiam sambil mengangguk pelan.

kami semua mengambil tempat duduk masing-masing kecuali Chandra masih berdiri sambil menatapi Kirana yang sekarang sudah dipeluk oleh Brasil disampingnya

"Chandra ayok..." aku menarik tangannya sehingga dia terduduk disampingku

sepanjang film berlangsung aku tidak bisa berhenti menghawatirkan Chandra karena aku tahu dengan Kirana dan Brasil yang duduk di depan kita, Chandra tidak akan bisa mengalihkan matanya dari pemandangan itu. melihat dari belakang, aku bisa menilai bahwa Brasil sama sekali tidak menaruh perhatiannya di layar melainkan pada Kirana. Kirana terlihat sedikit terganggu dengannya tetapi karena Brasil pacarnya Kirana memberikan usaha terbaiknya untuk memuaskan Brasil.

aku mengerti bahwa Kirana sudah bukan lagi milik Chandra, tetapi berusaha membuat Chandra cemburu bukanlah hal yang bisa membuat suasana membaik. Brasil memutarkan kepalanya kearah kami, melihat Chandra dengan senyuman liciknya lalu kembali menghadap ke Kirana dan mencium bibirnya

aku menghelakan nafas yang panjang setelah Chandra berdiri dan memutuskan untuk pergi dari ruang theater Kirana melihat kearah kami dengan tatapan hawatirnya "biar aku aja yang ngecek" jawabku lalu pergi dari sana

aku keluar dari ruang theater untuk mencari Chandra tetapi aku tidak menemukannya, aku pergi ke ruang keluarga tetapi dia juga tidak ada disana, lalu aku pergi ke dapur hanya untuk menemukan Tessa yang sedang berciuman dengan 'teman'nya. aku berhenti ditempatku merasa tidak sanggup untuk mengambil langkah lagi. aku pasti telah membuat suara sehingga mereka berhenti berciuman dan melihat kearahku. awalnya aku melihat sesuatu yang bisa dikatakan sebagai sebuah penyesalan dimata Tessa tetapi dia menyembunyikannya seakan dia sama sekali tidak ada masalah jika aku baru saja menyaksikan bibirnya mencium yang lain.

Sophomore Year (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang