Untitled Part 1

9K 382 16
                                    

Cerita ini adalah sequel dari cerita sebelum nya yang berjudul Since You Came Along, jika kalian belum membaca nya, silahkan baca, kalau males juga gapapa. Life is short, do as you want!
-
Emma's POV

Franklin's High School, sekolah yang didirikan oleh keluarga Miller sejak tahun tujuh puluh an. yup, nenek moyang ku. sekolah ini selalu menjadi sekolah yang akan dipilih setiap orang tua untuk anak-anaknya. prestasi selalu menjadi makanan sehari-hari sekolah ini, pendidikan murid selalu menjadi hal utama yang difokuskan. fokus belajar dan terus belajar. sehingga mereka terkadang melupakan hal-hal yang juga sangat penting bagi murid-muridnya. yaitu pertumbuhan mental anak.

hal ini telah disadarkan oleh seseorang yang pernah bersekolah disini. seseorang yang seharusnya akan melanjutkan kepemimpinan sekolah ini. seseorang yang pernah ku kenal dan pernah ku banggakan.

Becca Miller.

kakak ku meninggal di usianya yang masih muda. dimasa hidupnya, aku mengira aku adalah orang yang paling mengenal kakak ku lebih dari siapa pun di dunia ini. tetapi semenjak pagi itu, aku tidak yakin lagi...

kakak ku adalah seseorang yang bisa merasakan apa pun. dia melihat hal-hal yang tidak semua orang bisa melihatnya. dia bisa melihat potensi dari seseorang. dia bisa membantu mereka untuk percaya betapa istimewa nya mereka. hal-hal seperti itu yang membuat kakak ku menjadi seseorang yang sangat sensitif.

dan tak pernah terpikirkan oleh ku bahwa itu yang akan membunuhnya.

semenjak kematiannya, papa mama ku meneruskan perubahan yang Becca telah buat di sekolah kami. seperti membangun konseling yang lebih baik lagi untuk kami, mereka bahkan meringankan beban murid-muridnya dan meningkatkan kegiatan-kegiatan yang membangun karakter murid.

kedua orang tua ku bukan lah orang tua yang selalu ada di rumah, mereka sangat jarang memberikan perhatian mereka pada kami. kakak ku selalu terlihat sempurna, bahkan terlalu sempurna sehingga kedua orang tua ku tidak pernah berfikir bahwa ada sesuatu yang menganggunya.

aku selalu bertanya-tanya mengapa dia tidak bercerita padaku? aku selalu berfikir apa waktu itu aku terlalu muda untuk mengerti? pintu kamar ku selalu terbuka untuknya tetapi dia tidak pernah bercerita. dia selalu meminta ku untuk terbuka padanya, tetapi tak pernah terfikirkan oleh ku bahwa dia juga belum sepenuhnya jujur padaku.

-Flashback-

"kak..?" aku memanggil kakak ku yang sedang terduduk di meja belajarnya, dia mengambil beberapa waktu sebelum dia menolehkan pandangannya padaku. aku melihat kak Becca sedang memegang hp ditelinganya

rumah yang selalu sepi akan selalu menjadi cerah ketika aku melihat senyumannya. keberadaan kakak tidak pernah mengecewakan ku. ketika aku bersama kakak, aku tidak pernah merasa kesepian meskipun kedua orang tua kami tidak pernah ada di rumah.

"yes?" tanya nya, kakak ku melihat ku yang hanya berdiri di pintu kamarnya tanpa mengatakan apa pun "cmon in" kak Becca tertawa kecil sambil menggerakan tangannya mengizinkanku masuk.

aku tersenyum lalu menghampirinya "kakak ngapain?" tanya ku sambil melingkarkan tanganku di pundaknya.

"hm.. cuman lagi ngomongin tugas sekolah dengan kak Tessa" jawabnya

"Franklin's dan Figaro's High School memberikan tugas yang sama untuk murid-muridnya?" tanya ku merasa bingung

kak Becca tertawa "no... kakak cuman bantu ngerjain tugasnya kak Tessa"

"hm.. tapi kenapa?" tanya ku

"karena kak Becca lebih pintar dari kak Tessa" jawabnya bergurau. aku tertawa kecil merasa tertarik akan respon kak Tessa yang sedang mendengar percakapan kita melalui telfon mereka. aku melihat kak Becca yang tersenyum menahan tawanya "ayolah.. bahkan Emma berfikir demikian, iya kan Emma?" kak Becca mengkedipkan matanya meminta ku untuk menyetujui pernyataan nya

Sophomore Year (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang