Untitled Part 16

2.6K 249 8
                                    

Emma's POV

melihat Tessa yang sibuk melayani semua perhatian yang didapatkannya membuatku sedikit cemburu. i want her to myself..

here and there Tessa membuat kontak mata denganku tetapi perhatiannya tetap tertujukan pada mereka. aku tidak bisa menyalahkannya, she's literally the most beautiful girl in this room.

heck she's the most beautiful girl in EVERY room!

aku menghelakan nafas melihat betapa sempurnanya wanita ini. tiada kecacatan yang bisa terlihat dan lebih buruknya lagi, aku tahu Tessa sempurna dari dalam hatinya.

how could someone be perfect inside and out?

Flashback

"Emma, kenalkan ini teman kakak namanya Tessa" kak Becca menyingkirkan dirinya untuk memperlihatkanku kepada seseorang yang sedang berdiri dibelakangnya. dan yang aku lihat bukan hanya 'seseorang' tetapi seorang wanita.

wow... kak Becca jago dalam mencari teman

aku tersadar bahwa aku telah memperhatikan wajahnya terlalu lama. aku membersihkan tenggorokan ku dan menyalami tangannya

okay wow again... her hand is so soft! aku penasaran dengan hand lotion apa yang dia pakai

"hi namaku Emma"

Tessa tersenyum dengan manisnya "aku tahu, Becca telah menceritakan banyak tentang mu"

"cantik banget..." keceplosan ku membuat dirinya tertawa kecil

ah... musik bagi telinga ku

"okay buddy that's enough" kak Becca memisahkan tangan kita dan aku memberikannya tatapan lucu mengetahui kak Becca merasa telah cemburu dan dari situ lah aku tahu bahwa kakak ku menyukai Tessa

"kalian pacaran?" tanya ku dengan polosnya

kedua wajah yang sedang melihatku terlihat terkejut dengan apa yang telah mereka dengar dari mulutku sehingga membuat salah satu dari mereka tergugup. aku menaikan satu alis ku melihat kak Becca yang sedang menggagap "a-what? n-no Em-Emma... Tessa da-dan a-aku"

"kita teman" Tessa membantunya mengklarifikasikan status mereka

pernyataan tersebut membuat sesuatu didalam ku ingin melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan olehku bahwa aku akan melakukannya "wow that's nice... mau pergi kencan dengan ku suatu hari?" tanya ku

kak Becca melihatku dengan tatapan yang datar "tidak kah kamu punya PR yang harus kamu kerjakan Emma?"

"udah selesai" jawabku masih memandangi wajah Tessa yang sekarang telah memberikanku tatapan terhiburnya. mungkin bagi dia aku masih terlalu kecil untuk menggodanya "seseorang harus menelpon polisi karena hati ku telah dicuri orang" jawabku membuat mereka tertawa

"telfon aku di sepuluh tahun kedepan okay?" Tessa tertawa lalu mencubit pipi ku

present

aku tersenyum mengingat pertama kalinya aku melihat wajahnya "kamu tidak akan mengubah apapun jika kamu tidak melakukan sesuatu Emma"

suara Olivia membangunkanku membuatku tersadar dengan kedua mataku yang hampir melepaskan air matanya. "maksudmu?" tanyaku sambil menghapus air mata

"get the girl" Olivia mengarahkan tangannya kearah Tessa yang sekarang sedang berjalan ke arah ayunan putih untuk menghindari orang-orang yang dari tadi tidak pernah menghentikan usaha mereka padanya

aku mempertimbangkan apa yang telah Olivia katakan, tetapi semakin mempesonanya Tessa dimataku semakin aku tidak bisa berfikir bahwa aku pantas mendapatkannya. dan ketika aku mengingat tentang betapa Tessa telah menolak ku berkali-kali, aku hanya bisa terdiam dan memilih untuk tidak melakukan apapun. tidak ada kesempatan bagiku untuk mendapatkan perasaan yang sama darinya.

Sophomore Year (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang