Untitled Part 15

2.6K 256 22
                                    

Kirana's POV

Seorang pemain harus mengetahui apa yang akan ia menangkan dan apa yang akan ia hilangkan ketika ia menyetujui untuk ikut bermain dalam permainan tersebut.

Apakah hasil yang bisa ia dapatkan sepadan dengan apa yang bisa ia hilangkan.

Chandra Kartika adalah lawan bermainku. Dan semua ini terasa mengasyikan sesampai ketika salah satu dari kita terluka.

Kuharap Chandra tidak sebodoh yang kupikirkan. Kuharap dia bisa memenangkan dan menyelesaikan permainan ini.

'kamu dimana?' - aku

Aku membaca kembali pesan yang telah kukirimkan ke Chandra pagi ini, aku ingin meminta nya untuk menemaniku pergi karena aku tidak mau terperangkap bersama Brasil seharian.

Aku tidak mengerti mengapa dia tidak membalas pesan ku maka aku memutuskan untuk menelponnya

"kenapa Kirana?" suara Chandra terdengar di kupingku dan aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak tersenyum

"kamu terdengar senang menerima telfon dariku" jawab ku bersarkasme

"tidak kah kamu punya pacar yang harus kamu temani?"

"akui kecemburuanmu" perintah ku

Aku mendengarnya tertawa sehingga aku harus memutarkan kedua bola mataku walaupun dia tidak melihatnya "kenapa aku harus melakukannya? lagian apa yang harus aku cemburui ketika aku tahu kamu tidak pernah bisa berhenti memikirkan ku" jawabnya dengan kepercayaan diri yang tinggi

"memikirkanmu? aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku dan Brasil akan pergi ke Brasil di hari ulang tahun ku dan kamu tidak boleh ikut" jawab ku dengan keinginan untuk menyakiti hatinya.

Kesunyian yang kudapatkan dari Chandra membuatku tersenyum di dalam kemenanganku

"hello?"

"uh.. Ya aku dengar kok" jawabnya dengan volume yang mengecil, dia cemburu kah?

"okay then.." jawab ku tidak tahu harus berkata apa lagi karena ketika aku telah berhasil menyakiti hatinya, aku selalu menemukan diriku merasa menyesal. Aku memalsukan batuk "ehem.. Kamu lagi dimana?"

"aku.. Aku lagi pergi dengan Olivia..."

"oh, kemana?"

"mall..."

"beli apa?"

"uh.. Hm.. Enggak penting kok, have fun with Brasil bye Kirana"

-

"katakan padanya aku tidak akan percaya dengan permainan ini, dimana dia?" tanyaku pada Rachel karena aku tahu apa yang sedang Chandra lakukan.

Rachel mempelajari reaksi ku dan dia terlihat terkejut dengan apa yang aku katakan "Kirana, kamu berfikir aku sedang berbohong? Aunt Abigail dan uncle Bagas sedang dalam perjalanan kerumah sakit"

Sebagian dari diriku masih tidak ingin mempercayai hal ini, tetapi kemungkinan kecil yang mengatakan bahwa hal ini adalah suatu kebenaran berhasil membuatku berlari keluar dari rumah ku dan pergi ke rumah sakit.

Aku benci rumah sakit, dan mendengar Chandra harus berada disana membuatku tambah membenci tempat itu.

Aku mengemudi mobil ku dengan kecepatan yang sangat kencang. Hp ku berdering di kursi penumpang "hello?"

"Kirana?"

Mataku terbuka lebar mendengar suara Chandra

"Chandra?! Katakan kamu tidak ada dirumah sakit sekarang, katakan kamu baik-baik saja" Aku mendengar suara tawa yang sudah menjadi musik bagi telingaku tetapi dugaanku yang mengatakan bahwa Chandra hanya bercanda membuatku marah "kamu fikir ini lucu? Kamu dimana sekarang?!"

Sophomore Year (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang