Untitled Part 23

2.5K 236 7
                                    

Emma's POV

Bertemu dengan kakak ku yang telah pergi dari kehidupanku selama lebih dari lima tahun adalah hal yang tak pernah ku pikirkan akan terjadi padaku. Aku masih mempunyai masalah dalam mempercayai semua ini, dan jika semua ini ternyata hanyalah sebuah mimpi, aku tidak akan begitu terkejut. Kak Becca terlihat sangat bahagia dan aku tidak yakin jika dia pernah sebahagia ini sebelumnya. Melihat kak Becca melanjutkan hidupnya bersama wanita yang ia cintai adalah hal yang tidak bisa membuatku berhenti tersenyum.

"hey" Tessa menghampiri ku

"hey..."

Kami duduk di ayunan sambil menatapi pemandangan indah yang ada di depan kami. Kak Becca dan Daphne sedang berbicara dengan Kirana dan Chandra, Raja dan Olivia sedang bermain lari larian bersama Tessa kecil

Aku merasakan tatapan Tessa padaku "you look so beautiful Emma" jawabnya

"uh~ Lihat siapa yang sedang jatuh cinta" goda ku

Tessa memukul lenganku "kamu seharusnya memuji ku juga"

Aku melihat wajah Tessa dan aku bisa membuat daftar dari hal hal yang membuatku bertekuk lutut dihadapannya "aku masih enggak percaya kamu mau pacaran dengan ku" aku bergumam

"maksudnya?..." Tessa terlihat bingung

"Tessa kamu pernah ngeliat diri kamu di kaca? kamu terlalu sempurna okay? terlalu sempurna aku gak percaya kamu mau ama aku" aku menggelengkan kepalaku disaat aku mulai mempunyai keraguan

"I'm not perfect-"

"yes you are. Tessa, aku cuman mau nanya, kamu enggak usah marah padaku okay?" Tessa tidak mengatakan apapun disaat matanya terfokuskan padaku "kamu menerima ku sebagai pacarmu setelah kamu bertemu kak Becca. Kamu melihat betapa bahagia nya Becca saat ini bersama pasangan hidupnya. Tapi Tessa, aku tahu kalian punya sejarah yang aku yakin tidak akan pernah bisa tertandingi dengan apa yang kita punya. Aku tahu kamu masih-"

"apa poin kamu Emma" Tessa memotongku

Aku menghelakan nafas dan menundukan kepala karena aku tahu apa yang akan aku katakan akan menyakitinya. Tapi aku harus tahu akan hal ini "apakah alasan kamu menerima ku karena Becca sudah melanjutkan hidupnya bersama Daphne..."

Aku memberanikan diriku melihat wajah Tessa dan dia tidak terlihat terkejut dengan pertanyaan ku seakan dia telah memprediksi apa yang akan aku katakan

Tessa tersenyum lemas dan berdiri dari ayunannya "jangan bicara padaku sebelum kamu bisa bersikap seperti orang dewasa" Tessa pergi meninggalkan ku. Kak Becca melihat apa yang sedang terjadi dan ketika dia mencoba berbicara dengan nya, Tessa hanya bisa melanjutkan langkah kaki tanpa memberikan Becca jawaban

Aku benci membuat nya sedih dan aku membenci diriku karena hal itu. Kenapa? kenapa aku harus menyakitinya? tak bisa kah aku mencari jawaban ku sendiri tanpa memberikan nya pertanyaan yang bisa menyakitinya?

"aunt Emma" Tessa kecil berlari kearah ku dan aku hanya bisa memalsukan senyuman ku setulus mungkin

"hey little one"

"dimana aunt Tessa?"

"dia ada di dalam" jawab ku menunjuk kearah rumahnya

"aunt Emma..." Tessa kecil naik ke pangkuan ku dengan wajah penasarannya

"yes Tessa?"

"menurut aunt Emma aku gede nanti bisa secantik aunt Tessa gak?" aku tersenyum mendengar Tessa sudah menjadi sosok yang di pandang oleh Tessa kecil. Mungkin karena nama mereka yang sama membuat Tessa kecil membandingkan dirinya dengan aunt Tessa nya

Sophomore Year (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang