Sophomore Year (gxg)

Untitled Part 5

Emma's POV

"papa kamu membeli diner ini untuk mu?" tanya Chandra pada Raja dengan matanya yang terbuka lebar. Aku sangat menyukai sifat Chandra yang mandiri, dia tidak mau selalu bergantungan dengan kedua orang tua nya. Chandra tidak sekaya teman-temannya dan hal itu membuat dirinya menjadi beda dari yang lain nya. Dia tidak manja, tidak bertingkah nakal, dan juga tidak memakai kekayaan atau jabatan orangtuanya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Raja tersenyum sombong dan menyisirkan rambut coklat gelapnya dengan jari-jarinya "yup! Mulai dari sekarang aku boss kalian! Huahaha!"

Chandra melihatku dengan tatapan pasrahnya "tidak lama lagi diner ini akan berubah jadi club malam..." aku tertawa melihat reaksinya

"oh come on!" Raja menaruh tangannya dipundak Chandra "aku akan membuat tempat ini menjadi lebih baik dan kamu tidak usah hawatir karena kamu tidak akan ku pecat!"

Chandra memutarkan matanya sambil tersenyum "sangat meragukan"

"apa yang kamu tahu tentang bisnis Raja?" tanyaku

Raja menaikan kedua bahunya "sama sekali tidak, tapi aku bisa bayar orang untuk mengatur semua ini bukan?" jawabnya tanpa beban

"okay" jawab ku "oh! Kamu mau tahu apa yang bisa bikin diner ini lebih menarik lagi? kamu harus membuat ruang untuk meja billiard!" tambah ku berharap Raja menyukai ide yang kuberi

Raja melihat sekelilingnya lalu melihatku lagi "ide yang bagus! Oh! Aku bisa membuat panggung untuk penari telanjang disini!" jawabnya dengan kedua tangannya yang sedang menunjukan kita tempat dimana dia ingin idenya terlaksanakan

Aku menahan senyum ku melihat mulut Chandra yang terbuka lebar melihat teman nya "oh God... Tempat ini akan ditutup..." jawabnya sambil menaruh tangan di dahi kepalanya

"ditutup? why?" perhatian kami langsung tertuju pada Olivia yang baru aja datang bersama Ron. Aku tidak pernah berfikir kalau sepupu ku Olivia bisa berpacaran dengan seseorang selama ini. Tetapi aku sangat senang melihat nya bahagia.

Raja menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi dan Olivia hanya bisa tertawa karena menurut nya Raja tidak akan bisa mengatur sebuah bisnis. Aku tidak bisa menyalahkan Olivia, menurut perilaku Raja, dia adalah seseorang yang pantas untuk diragukan. Tetapi aku mengerti mengapa papanya mau memberikan Raja diner ini, dia ingin Raja bisa belajar bertanggung jawab akan sesuatu. Dan mungkin suatu saat jika papanya melihat apa yang telah diraih anaknya, dia bisa mempercayakan Raja untuk memimpin perusahaan nya.

"jangan menertawaiku.." jawab Raja sambil cemberut. aku sedikit merasa kasihan melihat Raja, aku tahu dia sedang mencoba menjadi seseorang yang lebih baik. Walaupun kenakalan sudah menjadi sifat alaminya, dia selalu menghabiskan waktunya dengan teman-teman yang benar-benar peduli padanya, dia mulai menjauhkan kakak kelasnya yang selalu memanfaatkan dirinya. Hal ini aku bisa lihat disaat Raja memilih untuk menetap sebagai pelayanan bersama Chandra di diner ini walaupun di kenyataan dia tidak benar-benar bekerja melayani para pelanggannya, dia melakukan semua ini karena dia menemukan sesuatu yang tidak biasa dia temukan. Dia ingin ikut merasakan bagaimana rasanya keluar dari zona nyamannya dan hal itu sangat menyenangkan untuk di lihat.

Chandra mengacak-acak rambut Raja dengan maksud bercanda dan aku yakin dia juga merasa bangga melihat Raja seperti ini.

Pintu diner terbuka dan hati ku meloncat-loncat melihat kedua saudara perempuan Jenkins menunjukan keberadaannya di hadapan kami. Tatapannya tertuju tajam kearahku membuat bulu-bulu di tangan ku berdiri. God.. Wanita ini tahu bagaimana membuat ku merasa terintimidasi tanpa harus berbuat apa-apa. Aku melihat Tessa duduk di sebuah meja yang tak jauh dari kita disaat adiknya memilih untuk menghampiri kami. Aku melihat Kirana yang terlihat gugup melihat Chandra yang juga sedang berkeringat dingin melihat pujaan hatinya berjalan menghampirinya