Untitled Part 33

2K 198 7
                                    

Emma's POV

"dimana jemputan kita?" Tatiana mengeluh disampingku

"kalau sepanjang liburan kamu bakal mengeluh terus mending gak usah ikut" jawab ku membuatnya melihatku dengan tatapan tajam. Yang aku inginkan hanyalah berlibur dengan Tessa dan menghabiskan waktu kita berdua. Tapi enggak, aku malah harus menghadapi beberapa anak orang kaya yang manja.

"jadi kamu mau aku balik pulang?" tanyanya

"iya" jawab ku dengan santainya meninggalkan Tatiana yang menggerutu

"udah udah... bentar lagi datang kok" Raja mencoba menenangkan suasana. Mata Raja berkeliaran lalu ketika ia melihat seorang perempuan yang sedang berdiri tidak jauh dari kita ia pun berkata "hm.. maskara nya sedikit luntur, hidung nya memerah, dan raut muka yang sedih... kalian ada yang bawa kondom gak?" tanya nya pada kita

Tidak memperhatikan apa yang barusan Raja katakan, Kirana mulai mengeluh "Olivia gimana si? katanya semuanya udah diatur-" tanya Kirana, tetapi kalimatnya terpotong ketika Chandra menutup mulut Kirana dengan tangannya.

"coba di telfon lagi aja, kalau gak ada yang ngangkat lagi kita bisa naik taksi" jawab Tessa memberikan solusi

Olivia menaruh hp nya di telinganya disaat ia menunggu agen travel untuk mengangkat panggilannya. Dan dari raut muka Olivia yang terlihat hawatir membuat kita tahu bahwa yang akan ia sampaikan pada kita adalah kabar buruk

"so?" tanya ku

Olivia menghelekan nafas "enggak diangkat..."

"okay kita naik taksi aja" jawab Rachel

"aku gak tau alamat nya Rachel, kita harus ketemu agen travel kita" tambah Olivia

"jadi?" tanya Tessa

"kita harus terus menelpon mereka" jawab Olivia

Tessa memijat kepalanya "sudah seharusnya aku yang mengurus semua ini" jawabnya

"ini bukan salah mu" aku memeluk Tessa tetapi pelukan ku di tolak nya secara perlahan. Aku merasa bingung tetapi karena suasana kita lagi enggak enak, aku pun membiarkannya.

"hi" seorang pria memanggil ke arah kita "do you mind helping me to take a picture?" Pria itu meminta kami untuk menolongnya mengambil sebuah foto memakai kameranya

"sure" Rachel dengan senang hatinya membantu orang asing yang terlihat tampan itu. Rachel mengambil kamera yang diberikannya dan memoto orang asing itu

"thank you" jawab orang itu sambil memandangi wajah Rachel. Aku dan teman teman ku saling bertatapan seperti kami bisa berbicara memakai telepati kami "you're so beautiful" puji orang asing itu pada Rachel, membuat pipi Rachel memerah.

"thank you..." jawab Rachel

Orang asing itu melihat kearah kita "are you guys here for the whole Christmas?" tanya nya

"yes we are" Rachel menjawab pertanyaan itu untuk kita

"do you have a place to stay?" orang itu bertanya jika kita punya tempat untuk menginap dan hal itu membuat Tatiana membuka mulutnya

"actually no we don't" jawab Tatiana lalu memberikan Olivia tatapan kecewanya

"that's great! you can stay at my place!" orang asing itu menawarkan tempatnya "it's a big house, and i just sent my parents to Paris so the place would be empty..."

"but we don't know you" jawab Rachel. ah... akhirnya Rachel bisa bersikap pintar juga. Kita tidak mengenal orang ini, dan jika kita tidak pintar, kita bisa masuk kedalam masalah.

Sophomore Year (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang