[ 8 ]

7.4K 1.6K 224
                                    

The Lost : Siswa Yang Tidak Pernah Terlihat
8 : isi kartu memori

The Lost : Siswa Yang Tidak Pernah Terlihat8 : isi kartu memori

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kartu memori apa?" tanya Guanlin.

Jeno mengangkat bahunya. "Mana gue tau. Kartu memori apaan?" Jeno melemparkan pertanyaan Guanlin pada Aisha dan Jongho.

Kedua murid bombaram itu mengangkat bahu. "Gak tau juga," jawab Aisha.

"Coba ke loker lagi, siapa tau ada kartu memori nyelip. Atau kartu memorinya nyelip di buku? Bisa jadi sistur," ucap Haechan.

"Lah anjir, udah masuk jam pelajaran nih," ucap Jongho.

"Ya berarti lo berdua yang masuk ke kelas, masa gue. Ntar dikata bocah ilang lagi," ucap Haechan.

Jeno mengangguk setuju, "Lo berdua yang masuk. Kalo gak ada guru, ntar kita ikutan masuk."

Tujuh remaja itu memutar langkah mereka kembali ke ruang kelas 11 IPA 5. Suasana lorong sudah tidak seramai saat istirahat barusan, tetapi yang namanya mereka dari sekolah sebelah, mereka tetap saja menjadi pusat perhatian.

"Jamkos cuy," ucap Jongho.

"Yaudah, ayo masuk," ajak Jinyoung.

Mereka kembali ke deretan loker yang berada di bagian belakang kelas. Jika saat pertama mereka datang, orang-orang di kelas hanya menatap mereka dengan tatapan heran, kini beberapa diantaranya saling berbisik. Satu hal yang Haechan tangkap, Guanlin sangat tampan, katanya.

"Senterin, Sha," ucap Jinyoung.

Jongho dan Jeno sibuk menelisik isi loker, sedangkan Aisha menyenteri bagian dalam loker dengan flash ponselnya, dibantu oleh flash ponsel Guanlin. Nakyung sibuk mengeluarkan isi loker Soobin bersama Jinyoung.

"Pojok, Jen!" seru Nakyung.

Jeno menggapai daerah pojok seperti yang Nakyung sebut dan mereka berhasil menemukan kartu memori yang agak berdebu. "Kayaknya ini kedorong-dorong pas kita ngambil buku yang tadi," ucap Jeno.

"Bisa jadi sih, tapi kalo kartu memorinya udah keformat gimana?" tanya Aisha.

"Ada Guanlin, Sha. Guanlin, know you better," jawab Haechan.

"Hubungannya apa sih semprul," omel Guanlin.

"Gak ada, kayak lo sama Nakyung. Ciaaaa!!"

"Bacot." Jeno memasukkan kartu memori Soobin pada ponselnya. Sepertinya kartu memori ini memang sudah terformat, tetapi belum selesai, sehingga masih ada beberapa berkas di dalamnya.

Atau memang sengaja diformat dan hanya menyisakan beberapa berkas saja?

"Liat nih, foto rumah," ucap Jeno sambil menunjukkan ponselnya pada Guanlin yang berdiri di sebelahnya.

Alis Guanlin terangkat satu melihat foto rumah tersebut. Rumah tersebut terlihat usang dan diambil menggunakan kamera dengan kualitas rendah.

"Ini rumah Soobin bukan?" tanya Guanlin pada Jongho.

"Gak tau, tapi rumah yang di Bucheon gak begini. Mungkin rumah yang di Ansan?" Jongho balik bertanya.

"Berarti, kita perlu ke Sangnok-gu dan nyari rumah ini," ucap Jinyoung. "Tapi butuh seharian buat muterin Sangnok-gu. Belom tentu juga daerahnya bisa dijangkau pake mobil. Kalo naik motor, rasanya berbahaya."

Ponsel Guanlin tiba-tiba berbunyi. Pemuda tinggi itu tiba-tiba menyunggingkan sebuah senyuman.

"Om Zhong bilang iya, bahkan ngasih gue nomer Choi Yujin yang bisa dihubungi," ucap Guanlin.

"Ngomong di luar aja, itu udah ada guru," ucap Jeno.

Suasana mendadak canggung. The Lost pun berjalan meninggalkan kelas, disusul Aisha dan Jongho yang meminta izin pada sang guru. Jeno mengajak mereka ke taman karena lebih dekat, dan tidak ada banyak orang berlalu lalang.

"Kita susun rencana dulu. Hari ini mau ketemu Choi Yujin atau mau ke Ansan?" tanya Jeno.

"Apa kita gak perlu ke Bucheon?" tanya Nakyung.

Jeno menggeleng. "Katanya rumahnya udah kosong dan itu cuma rumah kontrakan. Gue pikir gak bakal ada barang penting di sana,"

"Kalo kita ke Ansan dulu, gue takut kita gak bisa ketemu sama Choi Yujin, karena mungkin aja dia tau rencana kita dan menghindar. Tapi kalo kita ke Ansan dan nemuin beberapa hal, salah satunya buat mastiin kalo Choi Yujin ini kakaknya Soobin, maka lebih mudah kita 'menekan' kak Yujin buat ngasih beberapa informasi," ucap Jinyoung.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



The Lost: Case Journal  [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang