[ 5 ]

7.7K 1.6K 347
                                    

The Lost : A Bloody Whisper
5 : Di Toilet Ada Apa?

"Hmm, sebenernya gue gak terlalu peduli sama bisikan-bisikan itu, cuma kepo sama yang cutting," ucap Nakyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm, sebenernya gue gak terlalu peduli sama bisikan-bisikan itu, cuma kepo sama yang cutting," ucap Nakyung.

"Gak ada hubungannya juga kan cutting sama bisikan itu. Ya walaupun gue gak denger juga, tapi masa kelar cutting ada orang mau bisik-bisik manja gitu," tambah Jeno.

"Ah pokoknya gue jijik ada darah meler-meler di kamar mandi jir, bikin mikir yang enggak-enggak aja," celetuk Haechan.

"NAKYOOONG!!!"

Lima anggota the lost kompak menoleh ke asal suara, dimana seorang Shin Ryujin berlari ke arah meja mereka dengan muka panik yang tidak bisa didefinisikan.

"Apa?" tanya Nakyung.

"Buset, mie tuh," celetuk Ryujin.

"Udah-udah gak usah emosi," tahan Guanlin ketika Nakyung hampir melepaskan sumpah serapahnya.

"Iya, besok gue beliin obat bisul. Tenang," ucap Haechan.

"Bangsat, gue panggilin Richard nih!!" ancam Nakyung.

Guanlin dan Haechan langsung diam. Nakyung kembali menatap Ryujin dan bertanya, "Kenapa nyet?"

"Masa tiba-tiba gue denger kek orang ngomong di toilet, anjir!" jawab Ryujin. "Sumpah gue di toilet cuma sendirian!"

"Ngomong apa?" tanya Jinyoung.

"Kek shhhtttt gitu, gue kira gue disuruh diem kan, gue jawab lah 'apaan sih, gue kalem,' gitu. Abis itu baru sadar kalo gue di toilet cuma sendirian," jawab Ryujin.

"Lo denger di toilet mana?" tanya Guanlin.

"Toilet gedung A," jawab Ryujin.

Nakyung memijat dahinya. Pertama kali ia mendengar suara bisikan aneh itu di kelas, kemudian ke toilet gedung A. Jinyoung mendengar bisikannya di toilet gedung C. Sebenarnya, ada apa di toilet?

"Jangan-jangan toilet punya penghuni baru," gumam Haechan.

"Gak usah ngaco, diliatin beneran baru tau rasa lo," ucap Nakyung.

"Apa kita mau survei ke toilet?" tawar Jeno.

Jinyoung mengangguk, "Boljug, kali aja ada bisikan lagi."

"Gak mau ah, 'a. Ntar ada darah lagi," ucap Haechan.

"Kita gak bakal tau apa-apa kalo gak bergerak," ucap Guanlin.

"Yaudah, cus toilet. Kita ke toilet gedung C lagi aja," ajak Jinyoung.

The lost dan Ryujin bangkit dari kursi menuju toilet, tentunya setelah Nakyung menghabiskan telur rebus topping mie miliknya. Sembari mereka berjalan, Haechan terus mengumpat dalam hati karena sebenarnya ia masih jijik dengan darah yang sebelumnya ia lihat.

"Pasang kuping, kali aja ada lagi," ucap Jinyoung.

"Anjing lah, mana darahnya belom dibersihin!" omel Haechan.

"Gue denger!" seru Ryujin, ia tiba-tiba menempelkan kepalanya ke tembok toilet.

"Yah, ilang. Atau gue cuma berhalusinasi? Ber halusin nasi?" monolog Ryujin.

Nakyung menepuk dahinya, "Sekarang gue tau ada orang yang lebih goblok dari Haechan."

"Gue mulu!" seru Haechan.

"Diem," ucap Jeno.

Seluruh orang menajamkan pendengarannya. Kali ini, semuanya dapat mendengar dengan jelas bisikan itu.

"Asalnya dari tembok gak sih? Masa ada hantu masuk-masuk ke tembok," ucap Haechan.

"Sebentar, di toilet ada apa?" tanya Guanlin.

"Ada tai," jawab Haechan.

"Goblok," umpat Jinyoung.

"Ada pipa--eh, gue takut di dalem pipa ada sesuatu," ucap Jeno.

"Hantu gak masuk ke pipa loh, Jen. Eh bener kan nama lo Jeno?" ucap Ryujin.

"Iya Jeno, udah jangan naksir lo," ucap Nakyung cepat. "Maksud lo ada apa di pipa? Ular?"

Jeno mengangguk, "Gue takutnya ada ular di dalem pipa. Kalo emang bener, udah nangkepnya susah, kalo ularnya tiba-tiba keluar kan bahaya."

"Bener juga, bisa aja ularnya keluar dari lubang toiler," timpal Guanlin.

"Bah anjeng serem dong, lagi enak-enak nabung tau-tau ada yang ngintip," celetuk Haechan.

"Ularnya gak napsu sama lo njir," dengus Ryujin. "Lo Haechan, kan? Kenalan yuk, gue butuh temen sepergoblokan."

"Nahh bagus, sana lo kenalan di luar,"

Nakyung mendorong Haechan dan Ryujin keluar dari toilet dan setelahnya, keadaan kembali serius.

"Jadi, gimana? Mau nyuruh sekolah ngebongkar saluran air?" tanya Guanlin.

Jeno menggeleng, "Kita pastiin dulu. Nanti malem kita balik ke sini pasang jebakan."

maaf ya aku telat update, aku tumbang pagi ini:(besok kasus ini selesai, yeaaay gila pendek banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf ya aku telat update, aku tumbang pagi ini:(
besok kasus ini selesai, yeaaay gila pendek banget

The Lost: Case Journal  [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang