[ 7 ]

7.1K 1.4K 207
                                    

The Lost : Incursion
7 : lagi?

The Lost : Incursion7 : lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Barangnya dicek lagi 'a,"

Setelah satu minggu lebih dirawat, Jeno akhirnya diizinkan pulang. Orangtua Jeno hanya memiliki kesempatan untuk menjenguk putra mereka selama beberapa hari dan harus kembali lagi bekernya, sehingga hari ini Jeno pulang bersama the lost.

"Jen, lo mau pake kursi roda gak?" tanya Guanlin.

"Gak usah, kaki gue bukan kebelah dua kok," jawab Jeno.

"Ya serem anying kalo kaki lo kebelah dua. Jadi kek gurita ntar," celetuk Haechan.

"Serius Jen, nanti kalo lo jalan, takutnya kenapa-kenapa. Gue ambilin kursi roda aja ya?" tawar Nakyung.

"Gak usah, yaelah jalan bentar ke parkiran doang gue kuat kok," tolak Jeno.

"Santai, Kyung, Jeno kan tahan banting," ucap Haechan.

"Mending lo bawain tas apa gimana kek daripada bacot gak guna!" omel Jinyoung.

"Ck, iya 'a iya,"

Nakyung dan Haechan berjalan di belakang sambil menenteng barang bawaan Jeno. Sebenarnya agak susah bagi Jeno untuk berjalan dengan dibantu Guanlin, namun bunuh diri namanya jika kalian berharap pada Lee Haechan.

"Berat banget anjir, lo bawa batu apa gimana," gerutu Haechan.

"Dasar lemah, dasar payah," ucap Nakyung.

Guanlin tertawa, "Jangan kalah sama cewek, Chan."

"Ya kalo ceweknya modelan cewek lo mah gue pikir-pikir dulu,"

Tak terasa, lima remaja itu tiba di lobi. Mobil Guanlin telah terparkir di depan lobi. Tidak ada yang protes karena itu adalah mobil milik tuan muda.

"Gila anjir ini mobil siapa lagi??" tanya Jeno karena mobil yang Guanlin pakai kali ini adalah mobil yang lebih besar.

Tentu saja bukan alejandro karena mereka berlima tidak mungkin duduk berdesak-desakan.

"Anjing, audi," gumam Haechan. "Gue nabung sampe mati kali ya baru kebeli."

"Percuma, Chan. Besok lo mati dibawanya pake keranda, bukan pake audi," ucap Jeno.

"Jangan ngomongin mati ah, serem," ucap Nakyung.

"Yaudah gimana nih duduknya? Lo depan apa tengah, Jen? Yang penting kaki lo gak ketendang-tendang," ucap Guanlin.

"Jeno tengah aja sama Jinyoung. Haechan depan, aku di belakang sendirian," jawab Nakyung.

"Mau selonjoran kan lo, untung ratu," omel Haechan.

"Udah udah asu jangan bacot mulu. Silahkan masuk duluan, kanjeng ratu," ucap Jinyoung.

Nakyung tertawa terbahak-bahak melihat tingkah aneh teman-temannya. Sedangkan sisanya? Hanya bisa tersenyum.

"Cil Jeno dijagain," pesan Guanlin.

"Iya, lo kata gue Haechan yang slonong boy,"

The lost pun masuk ke dalam mobil mengikuti instruksi dari Nakyung. Setelah semuanya memakai sabuk pengaman mereka, Guanlin menjalankan mobilnya meninggalkan lingkungan rumah sakit.

Haechan menyenderkan kepalanya ke jendela, tidak peduli berapa kali kepalanya terbentur karena mobil yang agak bergoyang. Manik mata Haechan tiba-tiba melihat sebuah mobil yang tiba-tiba muncul dari belakang. Mobil itu menyalip dengan cepat dan gesit.

"Gila anying itu anak racing kalo mau balap jangan di tol," ucap Haechan.

Guanlin mengintip mobil tersebut melalui kaca yang berada di tengah, "Lagi buru-buru kali, Chan. Biarin lah."

Guanlin membawa mobilnya ke lajur yang berada di pinggir agar mobil itu berjalan di jalur cepat, namun Haechan menangkap hal yang aneh. Mobil itu seperti mengikuti mobil Guanlin.

"Lin anjir itu mobil ngikutin kita!!" seru Haechan panik.

Dari kursi belakang, Nakyung bangkit dari posisi nyamannya dan melihat mobil itu melalui kaca belakang. "Lin mobilnya makin deket!" seru Nakyung.

Guanlin menambah kecepatan mobilnya dan keluar dari tol meskipun sebenarnya itu bukan jalan yang mereka tuju.

BRAKKKKK!!

aya naon zeyeng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aya naon zeyeng

The Lost: Case Journal  [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang