[ 11 ]

7.1K 1.6K 109
                                    

The Lost : Siswa Yang Tidak Pernah Terlihat
11 : rumah ansan

The Lost : Siswa Yang Tidak Pernah Terlihat11 : rumah ansan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakin mau masuk?" tanya Jongho.

Jeno mengangguk. "Kita gak bakal tau apa-apa kalo kita gak masuk," jawabnya.

"Tapi rumah ini udah lama gak ditinggalin gak sih? Gak bakal ada orang," ucap Guanlin.

"Kak Yujin ngasih alamat bener, kan? Rumahnya persis kayak di foto, tapi kok gue gak yakin," ucap Aisha.

Bulu kuduk Haechan mendadak meremang. "Jujur gue takut ada mbak-mbak kayang," ucapnya ragu-ragu.

Nakyung hanya tersenyum simpul. "Selama kita gak ganggu dia, dia gak ganggu kita juga. Semakin lo takut, semakin mereka nakut-nakutin lo," ucapnya.

"Hari semakin sore, kita harus cepet," ucap Jinyoung.

"Gue takut, anjir," ucap Aisha.

"Lo mau nemuin Soobin apa enggak? Kalo enggak, ya kita pulang aja sekarang," ucap Jinyoung tegas.

"Udah lah, ayo masuk aja," ucap Jeno. Ia menarik Nakyung untuk berjalan di depan bersamanya, jaga-jaga jika ada mbak-mbak kayang yang akan menyerang mereka.

Jeno membuka pintu depan yang sudah lapuk, bahkan engselnya sudah berkarat parah. Bagian dalam rumah itu benar-benar penuh debu, seperti sudah ditinggalkan ratusan tahun. Beberapa perabotan masih utuh tertinggal di tempatnya. Lapuk, lembab, gelap dan berdebu, ada kesan seram tersendiri yang ditimbulkan karenanya.

Bulu kuduk tujuh remaja itu kembali meremang. Bahkan Jinyoung yang tidak percaya dengan mbak-mbak kayang pun ikut gemetar.

"Ki-kita gak lama-lama kan di sini, ayo cari cepetan," ucap Guanlin.

"Mau nyari apa? Debunya gila," ucap Jongho.

Jeno mengedarkan pandangannya seadanya ke sekeliling ruangan. Ruangan ini terlalu gelap, bahkan untuk ukuran pukul tiga sore. Rumah ini tidak terlalu besar, seharusnya ada sesuatu yang bisa mereka gunakan untuk menemukan Soobin.

"Gue nemu ini." Haechan mengacungkan sebuah amplop lapuk yang sudah digerogoti rayap di sana-sini.

Nakyung mengambil surat yang Haechan pegang dan membacanya; sebuah surat pindah.

"Ya Tuhan..." ucap Aisha lirih.

Surat itu merupakan sebuah resmi dari sebuah instansi. Surat tersebut dikeluarkan enam tahun yang lalu. Isinya kurang lebih adalah pemberitahuan bahwa keluarga Choi dipindahkan ke area perumahan di daerah Suwon.

"Keluarga Choi pindah ke Suwon sejak enam tahun yang lalu. Gue berpendapat kalo rumah ini adalah rumah dengan kenangan paling besar buat Soobin, dan mereka pindah ke Suwon. Gak heran kalo dia kangen Ansan," ucap Nakyung.

"Maaf, ayahnya Soobin udah gak ada, kan? Mungkin kan Soobin pindah ke Suwon karena ayahnya?" ucap Jinyoung.

Kini semuanya terasa jelas. Mereka memiliki sedikit gambaran tentang lokasi Soobin, namun tetap saja, di mana lokasi tepat laki-laki itu berada, semuanya masih buram.

"Ada alamatnya gak? Dipindahin ke Suwon bagian mana?" tanya Haechan.

Nakyung menggeleng. "Perumahan Everland, Suwon utara. Mungkin kalo kita nyari surat lain, kita bisa nemuin alamat pastinya," jawab Nakyung.

Pintu tiba-tiba berderit karena ada angin yang mendorong pintu lapuk tersebut. Bulu kuduk mereka kembali meremang.

"Gini aja, yang gak berani, kalian jaga di depan. Sisanya masuk, nyari petunjuk lain," titah Jeno.

Aisha dan Haechan memutuskan untuk berjaga di depan. Bahkan kaus yang dipakai oleh laki-laki bawel itu telah basah karena keringat dingin.

"Sha, lo merinding gak sih?" tanya Haechan di ambang pintu.

"Takut gak takut sih. Ya takut, tapi kalo inget perjuangan gue ke sini buat nyari Soobin, gue gak takut. Tapi gue takut dong, gimana?" jawab Aisha.

Badan Haechan mendadak bergetar. "Sha, mau tau sesuatu gak?"

Perasaan Aisha tidak enak, "Apa?"

"Gue liat muka di selipan lemari kaca dalem. Demi Tuhan, gue gak bohong!"

"HAECHAN!!!!!"

ni ff ngapa jadi ff horor anjir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ni ff ngapa jadi ff horor anjir

The Lost: Case Journal  [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang