[ 8 ]

7.2K 1.4K 467
                                    

The Lost Incursion
8 : fast and furious

The Lost Incursion8 : fast and furious

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANYING SAHA ETA?!!" pekik Haechan.

Mobil Guanlin hampir terpental menabrak pohon jika saja laki-laki tinggi itu tidak bisa mengontrol mobilnya. Jeno juga hampir saja masuk rumah sakit lagi jika Jinyoung tidak sigap menarik pemuda itu menjauh dari pintu.

Mobil yang mereka bicarakan tadi benar-benar menabrak mobil mereka dan kembali melarikan diri.

"Anjir sedan abu-abu!!" seru Jinyoung.

"YA TUHAN AUDI NYET SEMBARANGAN NABRAK-NABRAK!!"

"Bangsat ya, salah kalo lo nyari gara-gara sama gue," ucap Guanlin.

Bukannya menepi, Guanlin justru menginjak pedal gasnya dalam-dalam dan mengejar sedan abu-abu itu dengan kecepatan tinggi, persis orang kesetanan.

"Pegangan," ucap Guanlin dingin.

"WOI ANJENG MALAH DIKEJAR!!" pekik Jinyoung.

"GUANLIIN INGET KAMU BAWA JENO!!"

Telinga Guanlin seakan tertutup, ia tidak menghiraukan seruan teman-temannya. Kali ini, ia sudah tidak sabar lagi.

Mobil Guanlin dan sedan abu-abu itu semakin dekat. Secepat apapun mobil itu melarikan diri, mobil Guanlin masih lebih cepat.

"Lin ya Tuhan, jangan macem-macem!" omel Haechan.

"Cil jagain Jeno yang bener," ucap Guanlin. "Chan, Kyung, pegangan."

Guanlin semakin mengikis jarak antara kedua mobil itu dan ketika mereka sudah dekat, Guanlin menabrakkan mobilnya pada sedan itu berkali-kali. Sedan itu akhirnya oleng dan menabrak pohon di salah satu sisinya, untungnya bukan bagian kemudi.

Guanlin menepikan mobilnya dan keluar dengan pintunya yang ia banting secara kasar. Ia melangkahkan kakinya menuju sedan itu dan membuka paksa pintunya.

"BANGSAAAT!!!" seru Guanlin.

Pemuda itu menarik paksa sang pengemudi mobil dan menghempaskannya kasar ke aspal. Emosi Guanlin sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Gusti nu agung, audi lo tabrakin--ANJIR ERIC??!"

Haechan kehilangan kata-katanya. Tepat di depan mereka, Son Eric dengan beberapa luka di kepalanya.

Guanlin menjambak rambutnya dan menghela nafasnya. Ia segera memanggil asistennya untuk membawakan mobil lainnya.

Tak lama berselang, Dongho dan Seongwoo datang dengan membawa mobil milik mama Guanlin.

Guanlin menatap teman-temannya dengan tatapan datar, "Jen, lo balik duluan sama om Dongho sama om Seongwoo. Kyung, pulang."

Nakyung menggeleng tegas, "Enggak, kamu emosi gini siapa yang bisa nahan??"

"Aku bilang, pulang!!" seru Guanlin.

Haechan menepuk bahu Nakyung seraya berbisik, "Pulang duluan aja, ada gue sama Jinyoung."

Nakyung pun mengangguk. Ia dan asisten Guanlin saling bahu-membahu memindahkan barang-barang Jeno dari mobil Guanlin ke mobil satunya.

"Om, terserah mau dianter pulang atau mau nunggu di rumah dulu. Aku masih ada urusan," ucap Guanlin.

"Iya, mas,"

Mobil yang membawa Nakyung dan Jeno pun mulai berjalan dan mulai hilang dari pandangannya. Kini, bersisa Guanlin, Haechan, Jinyoung, Eric, serta bumper mobil keduanya yang sudah tidak berbentuk.

Guanlin menghela nafasnya. "Jadi, dari Jeno jatoh, suster goblok, sampe nabrak-nabrak gini, semuanya skenario lo?" tanya Guanlin berusaha sabar.

Eric hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya, membuat emosi Guanlin kembali naik ke puncaknya.

"JAWAB GUE, BANGSAT?!! LO PUNYA MULUT KAN?!!"

"Lin, tahan emosi," ucap Jinyoung.

"Gimana gue gak emosi?!! Lo liat kaki Jeno gimana, Nakyung hampir mati, dan bahkan kita barusan hampir mati?! Lo harap gue gak emosi?!!!"

Guanlin hampir saja menghajar Eric jika saja Haechan dan Jinyoung tidak bersusah payah menahan laki-laki itu agar tidak brutal. Namun nyatanya, emosi Guanlin tidak bisa padam semudah itu.

"Lin, tarik nafas dulu," ucap Haechan.

Guanlin menatap Haechan dengan senyum sarkastiknya, "Gue kira kita temen, tapi ternyata lo lebih belain temen lo yang lain."

mau naroh ini ah, kali aja jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mau naroh ini ah, kali aja jatuh cinta

dadah

dadah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Lost: Case Journal  [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang