[ 2 ]

7.3K 1.4K 124
                                    

The Lost : Incursion
2 : suasana panik di rumah besar

The Lost : Incursion2 : suasana panik di rumah besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guanlin mengerutkan dahinya. Ini tengah malam dan ia baru selesai mandi, kemudian Jeno meneleponnya tanpa mengatakan apapun.

"Jen? Serius lo kenapa??" tanya Guanlin.

Sayang sekali, Jeno sudah terlalu lemah untuk berbicara. Perlahan-lahan, tangan Jeno yang menggenggam ponselnya mulai melemah, dan Jeno pun pingsan.

"Jeno?? Jen??"

Karena tidak kunjung ada jawaban, Guanlin mematikan sambungan telepon mereka dan segera melacak posisi terakhir ponsel Jeno. Pikirannya kalang kabut.

Guanlin pun berhasil menemukan posisi terakhir Jeno. Ia kembali bimbang. Pukul dua pagi seperti ini, sangat tidak bijak jika ia meminta salah satu asistennya untuk menemaninya, tetapi ia sangsi jika salah satu temannya masih ada yang bangun.

"Ah goblok masa bodo, ntar gue tambahin gajinya," monolog Guanlin.

Laki-laki berperawakan tinggi itu segera menyambar jaketnya dan berlari menuju kamar asistennya yang berada di lantai dasar. Tidak ada waktu lagi, Jeno lebih penting dari segalanya.

tok tok tok

"Om Dongho? Om Seongwoo? Anyone?"

Guanlin mengetuk pintunya dengan perasaan yang campur aduk. Ia bisa saja keluar sendirian, tetapi rasanya terlalu bahaya.

Pintu pun terbuka dan Dongho serta Seongwoo keluar dari kamar dengan wajah berantakan mereka. "Kenapa?" tanya Seongwoo.

"Urgent call, temenku butuh pertolongan," jawab Guanlin.

Karena ini adalah permintaan Guanlin, maka kedua asisten itu pun segera menyambar jaket mereka dan mengambil salah satu kunci mobil di kotak kunci. Mereka butuh mobil yang besar malam ini.

Tiga laki-laki itu berlari menuju garasi dan segera memasuki mobil mereka.

"Alamatnya di mana, mas?" tanya Dongho.

Guanlin menyerahkan yPadnya pada Seongwoo yang duduk di sebelah kursi kemudi. Seongwoo mengerutkan dahi.

"Ini kan jalanan sepi banget, ngapain ke sini??" tanya Seongwoo.

"Posisi terakhir temenku ada di sana, ayo cepetan!"

Dongho segera melajukan mobilnya keluar dari rumah membelah jalanan ibu kota. Hati Guanlin tidak tenang, namun ia juga belum bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada Jeno. Akan lebih baik jika ia mengabari teman-temannya nanti agar mereka tidak ikut panik.

Mobil mereka berbelok menuju jalan pintas yang minim penerangan, tempat terakhir Guanlin melacak ponsel milik Jeno. Tampak tidak ada apa-apa di sana.

"Gelap banget--ASTAGA ITU MAS!!"

Dongho menepikan mobilnya di belakang motor Jeno. Seongwoo dan Guanlin segera berlari menuju Jeno sedangkan Dongho tetap di mobil. Dongho khawatir jika di balik kegelapan ini ada orang jahat yang hendak mencelakai mereka.

"JENO ASTAGA!!" seru Guanlin.

Guanlin dan Seongwoo bahu-membahu memindahkan motor Jeno dan membebaskan tubuh kecil pemuda itu. Jeno sudah tidak sadarkan diri dan kakinya tampak terluka parah.

"Kita harus segera ke rumah sakit, mas. Motornya nanti biar dibawa sama petugas aja," saran Seongwoo.

Guanlin hanya mengangguk setuju. Pikirannya sudah terlalu berantakan.

Ia dan Seongwoo mengangkat tubuh Jeno secara hati-hati masuk ke dalam mobil mereka. Setelah motor Jeno ditepikan, mobil kembali melaju ke rumah sakit favorit keluarga Lai, tempat di mana Yanan bekerja.

"Jen please sadar Jen," gumam Guanlin. Ia tidak tega melihat temannya dalam kondisi lemah dan penuh darah seperti ini.

Kelopak mata Jeno tiba-tiba bergerak. Karena kondisinya yang sangat lemah, ia hanya bisa mengeluarkan suara-suara kecil.

"Lin..." ucap Jeno lirih.

"Bertahan sebentar, Jen. Kita ke rumah sakit sekarang,"

a/nthe lost sampe sini dulu ya, kelar ukk nanti aku lanjut lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n
the lost sampe sini dulu ya, kelar ukk nanti aku lanjut lagi. ternyata jadwal buat hari besok-besok serem banget anjir. jadiii, see you hari jumat

 jadiii, see you hari jumat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Lost: Case Journal  [TELAH TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang