TRAGEDI?

975 36 0
                                    

"Dingin dingin gini gue juga masih punya hati."

Defano Prandita



***

Suara ketokan pintu terdengar disebuah kamar.

"Den Fano bangun den." ucap bi inah salah satu art fano.

"BRISIK WOI!" teriak fano dengan mata yang masih terpejam.

"Bangun den,ini udah jam 6." teriak bi inah dari luar kamar fano

"Apa?jam 6?kenapa bibi ngga bangunin fano?" teriak fano lalu mengambil handuk dan pergi kekamar mandi.

Bi inah hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis. Pasalnya fano memang sering bangun siang.

Setelah mandi fano langsung turun kebawah karena kamar fano berada dilantai 2.

"Fano sarapan dulu nak." ucap seorang wanita paruh baya yang masih cantik. Dia adalah Rina mama fano.

"Fano sarapan disekolah aja mah." ucap fano sambil berjalan kearah motor sport hitamnya dan memakai jaket kulit beserta sarung tangan dan helm full facenya.

20 menit berlalu. Akhirnya fano sampai disekolahnya. Jarak rumah fano dan sekolah memang tidak terlalu jauh. Untung saja tadi dia tidak terjebak macet.

Fano memakirkan motor sportnya lalu ia berjalan melewati koridor.

"Hai kak fanoo"

"My prince"

"Morning ka"

"Kak fano tambah ganteng aja"

"Kak fano nggabisa senyum ya?"

Seperti itulah celotehan para siswi yang dilewati fano. Fano hanya bersikap cuek,karena dia memang sudah biasa menjadi pusat perhatian.

Setelah melewati koridor ,akhirnya ia sampai dikelasnya. Lalu ia meletakan tas dibangkunya dan ikut bergabung bersama Arul dan yoga yang sedang duduk dibangku paling belakang.

"Tumben ngga telat?" tanya yoga

"Males aja dihukum." ucap fano lalu mengambil earphone dari sakunya dan memasangnya ditelinga kanannya.

"Fan lo jangan sering sering pake earphone loh." ucap arul dengan nada serius.

Fano yang mendengar itupun langsung mencopot earphonenya dan menatap arul tajam sambil menaikan satu alisnya

"Emang napa?" tanya yoga yang ikut menatap arul

"Yaelah biasa aja kali liatnya." ucap arul malas

"Napa kok rul?" tanya yoga kepo

"Ya abisnya kalo sering pake earphone kan telinga kita ntar budeg." jawab arul dengan watadosnya.

Fano yang mendengar itupun langsung  memakai earphone nya kembali.
"Shit" umpat fano

"Dasar otak celeng!" umpat yoga sambil menoyor kepala arul.

ALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang