Temen Gesrek

593 17 2
                                    

"Nyesek itu ketika kamu ingin seseorang menjadi milikmu, tapi dia tak menginginkanmu. Tak peduli wajah tampanmu, karena tipisnya isi dompetmu."

ArulFadilah

***

Suara deru motor besar memenuhi halaman rumah keluarga bimo. Bimo menyuruh dian keluar untuk melihat motor siapa yang berhenti dihalaman rumahnya.

"Loh lisaa?" kaget dian mendapati lisa turun dari motor ninja berwarna hitam.

"Lisa kamu dari mana sajaaa??kenapa kamu ngga ngabarin mamah atau papah?" tanya dian khawatir dan langsung berjalan menghampiri lisa.

Lisa pun berjalan masuk kedalam rumah,didapatinya bimo sedang meminum secangkir kopi.

"Dari mana saja kamu?" ketus bimo

Lisa yang merasa ditanya lalu duduk disamping bimo,disusul oleh dian yang duduk disampingnya.

"Temen lisa masuk rumah sakit" jawab lisa sekenanya.

"Apa tidak ada orang lain selain kamu?" tanya dian lembut

"Bukan begitu mah,masalahnya dia masuk rumah sakit gara gara nolongin lisa yang mau diculik sama preman" ucap lisa menjelaskan

Bimo dan dian saling berpandangan. Mereka kaget dengan penuturan lisa

"Siapa yang berani menyulik kamu?" tanya bimo

"Apakah kamu tidak apa apa sayang?" tanya dian sambil mengecek keadaan lisa

"Lisa gapapa. Oh ya lisa mau mandi dulu,habis itu lisa mau kerumah sakit lagi. Soalnya orangtua temen lisa lagi diluar kota. Kan kasiann" ucap lisa

"Yasudah kamu hati hati" ucap bimo

Lalu lisa berjalan kearah kamarnya dengan gontai. Ia mulai melaksanakan ritual mandinya. Setelah selesai mandi,ia mengambil sebuah hodie berwarna darkgrey.

"Mah,pah lisa berangkat ya" pamit lisa pada kedua orangtuanya

"Iya kamu hati hati,jangan pulang sampai larut malam yaa" ucap dian lembut sambil mengecup kening lisa

"Kalo mau pulang,kamu telfon papah aja,nanti papah jemput" ucap bimo

Lisa mengangguk lalu mulai melajukan motor fano.

***

Didalam sebuah ruangan bernuansa putih itu,terdapat 4 orang sedang berbincang bincang.

"Jadi lo bantuin lisa?" tanya firza kaget setelah mengetahui seluk beluk kejadian itu.

Fano hanya mengangguk.

"Gue ngga habis pikir deh lisa bisa bawa motor gede gitu" kagum firza

"Lo baik baik aja kan?" tanya yoga

"Yaa" balas fano

"Irit banget si lo ngomongnya. Puasa ngomong ya?" tegur arul

ALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang