Rahasia?

638 19 6
                                    

"Saling suka,saling mencintai dan sama sama ingin bersama,tapi kita juga saling tidak mengetahui. Dasar Kita:v"

Defano

~ A L I S A ~

"Kenzo" ucap lisa heran.

Kenzo menyeka darah yang mengalir diujung bibirnya lalu tersenyum miring.

Fano menatap tajam kenzo,orang yang selalu mengusik kehidupannya.

" NJING!!! Maksut lo apaan?"umpat fano seraya mendorong bahu ken.

Ken menepis tangan fano kasar,lagi lagi ia berseringai "weitss tenang bro"

"Napa lo bikin keluarga gue kaya gini hah! Jawab bego!" maki fano

Lisa mengelus tangan fano agar untuk meredakan amarahnya.

Yuri yang menyaksikan adegan tersebut memilih untuk pulang ke kantor. Ia berjalan kearah mobilnya lalu pergi dari sana.

Lisa jengah dengan keadaan di depannya. Ia berdiri ditengah tengah antara fano dan ken. Fano dan ken yang sedang adu tatapan tajam pun heran.

"Kalian udah dewasa! Plis jangan pake kekerasan. Kita selesein bareng bareng dengan kepala dingin. Oke?" lerai lisa lalu memandang fano dan ken secara bergantian.

Tidak ada jawaban. Lisa memutar bola matanya malas."diem berarti kalian setuju."

"Jadi apa motiv lo ngelakuin ini semua?" tanya lisa memandang ken.

Ken tersenyum hambar "karna gue benci sama dia" ucapnya menunjuk fano dengan telunjuknya.

Fano hendak memukul ken,namun dicegah oleh lisa." maksut lo apa sat!"

"Fan dengerin penjelasan dia dulu" titah lisa. Fano memutar bola matanya malas,lalu duduk dikursi dekat mereka.

"Jelasin secara rinci ken" pinta lisa.

Ken membuang nafasnya kasar "Gue iri sama dia,gue benci banget sama dia!"

Rahang fano mengeras.

Lisa heran "apa yang ngebuat lo iri sama dia?"

"Banyak"

Fano tertawa meremehkan ken. Ken yang merasa diremehkan menatap fano tajam.

"Oke plis! Gue minta sama lo jelasin yang bener. Gue masih belum paham sama arah pembicaraan lo" rutuk lisa mengacak rambutnya frustasi.

Ken berdecak "gimana perasaan lo ketika kehadiran lo sama sekali ngga diharapkan?"

Lisa mencerna perkataan ken barusan,kemudian ia menjawab "ya gue sakit hati"

Ken tersenyum "sama kaya gue,gue juga sakit hati"

Fano berdecih "gausah banyak bacot. Buang waktu gue aja"

Lisa mendelik kearah fano.

Lisa memandang ken kembali "jadi?"

ALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang