16. Meet

3.6K 375 177
                                    

Jeon Jungkook!

Kenapa nama itu harus kudengar lagi? Kenapa ingatan tentang semua yang sudah berlalu harus teringat kembali?

Aku tidak mau berdiam disini menunggu hingga Ibu selesai rapat. Karena sungguh sangat membosankan.

Belum lagi kata-kata Ibu yang mengatakan jika ibu bertemu dengan lelaki bernama Jeon Jungkook yang membuatku menjadi cemas.

Aku takut jika dia adalah Jeon Jungkook masa lalu ku dan ayah dari malaikat kecilku Eunwoo.

Jadi tanpa memberi tahu Ibu terlebih dahulu aku langsung saja pergi dari ruangannya bersama  Eunwoo.

Mungkin menghabiskan waktu berdua dengan Eunwoo akan sangat menyenangkan.

"Ayo sayang kita pergi, ibu akan mengajakmu pergi jalan-jalan hari ini. Nenekmu terlalu sibuk jadi lebih baik kau bersama ibu saja, oke?"

***

Ponsel! Aish kenapa harus tertinggal didalam mobil? Sungguh ini sangat menyusahkan. Karena ponsel yang tertinggal aku harus permisi dari acara rapat dan pergi mengambil ponselku dibawah didalam mobil.

"Dan, ketemu"

Kututup kembali pintu mobilku, tak lupa menguncinya.  Aku hendak berjalan tapi pemandangan seorang wanita yang keluar dari perusahaan itu membuat aksiku terhenti.

Lagi! Aku bertemu dengannya lagi--- dan membuatku semakin yakin jika wanita itu memang Tzuyu.

"Tzuyu"

Aku meneriaki lantang namanya. Dan wanita itu menoleh kearahku dengan memasang wajah terkejutnya.

Aku langsung berlari mendekat kearahnya, tapi dia malah melangkah menjauhiku.

"Tzuyu tunggu aku!"

Aku terus berlari hingga beberapa sata aku sudah benar-benar dekat dengannya dan langsung menarik pundaknya hingga dia terhenti.

"Tzuyu" lirihku, dia berbalik dengan tatapan tajam menatapku.

"Mau apa lagi kau huh?" Dia berucap dengan nada ketus.

Aku tak menjawab pertanyaan, aku malah fokus dengan pria kecil dalam gendongan nya yang tengah menggigit jari telunjuknya, membuatku tersenyum penuh arti menatapnya.

"Jauhkan tanganmu dari putraku, pria brengsek"

Aku hendak menyentuh wajah anak itu dengan tanganku, tapi Tzuyu dengan cepat menghempas kasar tanganku dan memaki diriku.

"Tzuyu, apa apa dia? Dia putraku?"

"TIDAK! DIA HANYA PUTRAKU!"

"Tzuyu maafkan aku"

"Pergi dari hadapan ku, aku benar-benar muak melihatmu" ucapnya yang membuat hatiku sesak.

"Tzuyu tolong dengarkan aku"

Dia hendak pergi tapi aku dengan cepat menahannya.

P A I N •TzuKook (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang