19. Sad

3.1K 346 157
                                    

"Dokter bagaimana keadaan putraku?"

"Kondisinya cukup mengkhawatirkan untuk saat ini, karena terlalu banyaknya minuman keras dan bersoda yang dia konsumsi sehingga menyebabkan perutnya mengalami sedikit kontraksi, tapi tenanglah kami akan berusaha sebaik mungkin untuk putra ibu"

"Apa saya boleh menjenguk nya Dok?"

"Silahkan, tapi dia belum sadarkan diri sampai saat ini"

"Ya Tuhan tolong sembuhkan putraku Jungkook"

***

Sejak kejadian siang kemarin hingga sore hari menjelang malam saat ini aku terus saja menangis didalam kamarku. Sendirian!

Sampai-sampai aku tidak tahu apakah Eunwoo sudah makan atau minum susu formula untuk sore hari ini. Karena hari ini aku benar-benar tidak bersama anakku.

Ibu juga belum pulang dari kemarin mungkin ibu masih sibuk dengan rapatnya.

Hingga pintu kamarku terbuka sendiri.

"Ibu?" Lirihku.

Ibu berjalan mendekat dengan senyuman kearahku.

Mengelus pucuk kepalaku lembut dan duduk disampingku. Menggenggam kedua tanganku dengan erat dan menatapku dengan tatapan sayu.

"Ada apa? Ceritakan pada ibu"

Aku hanya menggeleng lemah.

"Apa ini tentang masa lalumu? Apa Jeon Jungkook yang ibu katakan padamu adalah Jeon Jungkook masa lalu sekaligus ayah kandung Eunwoo?"

"Ibu...." Aku langsung memeluk ibu dengan erat.

"Jadi benar?"

"Iyaa ibu... Hikss, dia Jungkook"

"Humm, jika boleh ibu sarankan. Bicaralah secara baik-baik dengannya"

"Sudah, aku sudah memintanya agar tidak menemui dan mengganggu hidupku lagi"

"Apa kau sudah mengatakan padanya tentang kebenaran Eounwoo?"

"Hiks, belum. Aku tidak bisa mengatakannya ibu, aku tidak mau mengatakannya pada Jungkook, aku tidak mau"

"Nak bagaimanapun dia, dia harus tehu kebenaran tentang anaknya sendiri. Kau tidak boleh egois dengan menjauhkan mereka"

"Tidak bu, dia tidak boleh tahu. Aku tidak mau, dulu dia mengatakan jika dia tidak akan pernah mengakui anak dalam kandunganku. Dan aku akan mengabulkan kata-kata nya itu"

"Sayang dengarkan ibu, masa lalu adalah masa lalu, semua sudah berlalu. Kenapa harus mengingtanya lagi sementara kita harus menyusun masa depan yang lebih sehat? Jika kau terus berpatokan pada masa lalu, maka kau tak akan pernah menemukan bahagia. Ingatlah masa depanmu masih panjang, berbicaralah dengannya secara baik-baik dan katakan kebenaran tentang Eounwoo padanya"

"Tapi ibu..."

"Lakukanlah, ini demi Eounwoo dan kebaikanmu. Ibu tidak memintamu atau memaksamu untuk kembali padanya, hanya saja katakan kebenaran Eounwoo. Jadilah wanita kuat. Ibu percaya padamu"

P A I N •TzuKook (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang